Profil Tokoh

Sosok Novel Baswedan, Eks Penyidik KPK Ditunjuk jadi Wakil Satgassus Optimalisasi Penerimaan Negara

Sosok Novel Baswedan, mantan penyidik senior KPK yang ditunjuk jadi  Wakil Kepala Satgassus Optimalisasi Penerimaan Negara.

Editor: Suci Rahayu PK
KOMPAS.COM /KIKI SAFITRI
Mantan penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan di Jakarta, Senin (9/12/2024). Kekinian, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menunjuk Novel Baswedan jadi Wakil Kepala Satgassus Optimalisasi Penerimaan Negara. 

Saat itu, Budi Gunawan merupakan calon tunggal Kepala Kepolisian RI yang ditunjuk oleh Presiden Jokowi.

Novel dikenal kritis dan tak ragu menyampaikan sikap meskipun kadang tak sejalan dengan pimpinan KPK.

Diberhentikan KPK

Karir Novel di KPK terhenti setelah ia diberhentikan dari lembaga antirasuah.

Novel merupakan satu dari 75 pegawai yang dinyatakan tak lolos tes wawasan kebangsaan (TWK) sebagai syarat alih status pegawai KPK menjadi ASN.

Kemudian, dari 75 pegawai itu, 24 orang dinyatakan masih dapat dibina dan diangkat menjadi ASN, sedangkan 51 sisanya dianggap punya rapor merah dan tidak bisa lagi mendapatkan pembinaan.

Dari 24 orang tersebut, hanya 18 orang yang bersedia mengikuti diklat bela negara untuk dapat menjadi ASN dan bertahan di KPK.

Dengan begitu, ada 56 pegawai yang akhirnya tak bisa berstatus ASN dan harus diberhentikan dari KPK

Novel menjadi salah satu dari 56 pegawai yang diberhentikan dengan hormat oleh KPK pada 30 September.

Baca juga: Tak Ada Negosiasi Gencatan Senjata bagi Iran selama Israel Terus Menggempur Wilayahnya

Kasus penyiraman air keras

 Novel Baswedan menjadi sorotan setelah menjadi korban penyerangan oleh orang tak dikenal dengan air keras.

Dilansir dari Surya.co.id, kejadian itu terjadi pada subuh 11 April 2017.

Novel disiram dengan air keras oleh orang tak dikenal di dekat kediamannya di Kelapa Gading, Jakarta Utara.

Serangan tersebut terjadi di tengah upaya Novel menyelidiki kasus korupsi pengadaan KTP Elektronik yang melibatkan anggota DPR serta oknum pemerintah, dan telah menjerat Ketua DPR Setya Novanto.

Akibat serangan dengan air keras, keesokan harinya, Novel diterbangkan ke Singapura untuk menjalani operasi dan perawatan matanya, yang berakhir pada Februari 2018 ketika ia kembali ke Indonesia.

Halaman
123
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved