Berita Internasional

DONALD TRUMP Peringatkan Warga Iran Segera Tinggalkan Teheran dalam 60 Hari: Lihat Apa yang Terjadi!

Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump memperingatkan penduduk Iran untuk meninggalkan ibu kota negara, Teheran.

Penulis: Darwin Sijabat | Editor: Darwin Sijabat
Capture Kompas TV
SEGERA TINGGALKAN: Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump memperingatkan penduduk Iran untuk meninggalkan ibu kota negara, Teheran. Dia memberikan waktu selama 60 hari bagi warga untuk meninggalkan tempat tersebut. 

DONALD TRUMP Peringatkan Warga Iran Segera Tinggalkan Teheran dalam 60 Hari: Lihat Apa yang Terjadi!

TRIBUNJAMBI.COM - Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump memperingatkan penduduk Iran untuk meninggalkan ibu kota negara, Teheran.

Dia memberikan waktu selama 60 hari bagi warga untuk meninggalkan tempat tersebut.

Jika tidak segera pindah, maka Trump meminta semua untuk menyaksikan yang akan terjadi.

Dalam wawancara dengan awak media, Trump menyebutkan negara tersebut tidak diperkenankan memiliki Nuklir.

Awalnya reporter mempertanyakan Donald Trump, apakah Anda ingin melihat perubahan rezim di Iran?

"Saya ingin Iran tidak memiliki senjata nuklir, dan kami sedang dalam perjalanan untuk
mewujudkannya," ujar Donald Trump dilansir Tribunjambi.com dari tayangan Youtube KompasTv, Selasa (17/6/2025).

Donald Trump mengungkapkan bahwa dirinya telah menyampaikan hal itu ke semua orang.

Baca juga: HANCUR Sepertiga Peluncur Rudal Iran Dibuat Israel, 50 Jet Tempur Dikerahkan dalam Semalam

Baca juga: 52 WNI Terjebak di Perang Israel dan Iran: Ada Peziarah Hingga Jemaah Haji di Yordania

Baca juga: Komnas HAM Papua Minta Presiden Prabowo Turun Tangan Selesaikan Konflik: Bentuk Tim Khusus

Apa yang dikatakannya? 

Kata dia, Israel telah melakukannya dengan sangat baik.

"Seperti yang mungkin anda perhatikan dan saya memberi Iran waktu 60 hari, mereka bilang tidak dan hari ke-61 anda melihat apa yang terjadi hari ke-61."

"Jadi, saya selalu berhubungan dan seperti yang saya katakan. Saya pikir akan ada kesepakatan atau terjadi sesuatu. Tapi kesepakana akan ditandatangani." 

"Saya pikir Iran bodoh untuk tidak menandatanganinya," ujarnya.

Kata Donald Trump dalam akun Truth Social @realDonaldTrump pada Senin (16/6/2025) bahwa Iran harus menandatangani kesepakatan.

Jika tidak, kata dia, hanya akan ada korban lain yang akan bermunculan.

"Iran seharusnya menandatangani kesepakatan yang saya minta mereka tandatangani. Sungguh memalukan dan membuang-buang nyawa manusia," ujar Donald Trump.

Baca juga: KESAKSIAN WNI di Iran saat Israel Lancarkan Serangan: Berlindung di Bungker

"Sederhananya, IRAN TIDAK BOLEH MEMILIKI SENJATA NUKLIR. Saya sudah mengatakannya berulang kali! Semua orang harus segera mengungsi dari Teheran!" lanjutnya.

Sementara itu, dilansir dari Viory, usai bertemu Perdana Menteri Inggris, Keir Starmer, di Kananaskis, Trump menyebut Iran "bodoh" karena tidak menandatangani kesepakatan nuklir.

52 WNI Terjebak di Konflik Israel dan Iran

Puluhan Warga Negara Indonesia (WNI) terjebak dalam konflik antara Israel dan Iran yang kian memanas.

Data tersebut berdasarkan laporan Direktur Perlindungan WNI, Judha Nugraha.

Hingga saat ini kata Judha, pihaknya terus menjalin komunikasi dengan warga yang ada di kedua negara tersebut.

Meski demikian, kata Judha, tidak ada warga Indonesia menjadi korban dalam perang Israel dan Iran tersebut.

Namun kata dia, terdappat puluhan WNI terjebak di Israel dan Iran akibat konflik tersebut.

Tak hanya di kedua negara itu, WNI juga terjebak di Yordania.

Mereka terjebak lantaran tidak bisa pulang dari negara tersebut.

Rincian dari WNI yang terjebak tersebut sebagai berikut:

1. 42 WNI peziarah di Israel

2. 8 jemaah haji di Yordania

3. 2 peziarah di Iran

Baca juga: KONTAK TEMBAK Pecah di Wamena, 1 Pentolan KKB Papua Tewas Tertembak, OPM Tuding TNI Tembak 1 Lansia

“Para WNI yang melakukan perjalanan singkat tersebut terdampar karena tutupnya wilayah udara dan terhentinya penerbangan,” kata Judha.

Judha menyatakan Kementerian Luar Negeri serta perwakilan RI di Timur Tengah, khususnya KBRI Amman di Yordania dan KBRI Teheran di Iran terus memonitor situasi konflik Iran dan Israel.

Mereka juga menlakukan monitoring terhadap kondisi para WNI di wilayah terdampak.

Saat ini kata Judha, terdapat 386 WNI di Iran, mayoritas pelajar dan mahasiswa di Kota Qom. 
Sementara WNI yang berada di Israel saat konflik berjumlah 194 orang.

“Komunikasi dengan para WNI terus dilakukan, hingga saat ini tidak ada WNI yang menjadi korban,” kata Judha dalam pernyataan tertulis, Senin (16/6/2025) dilansir Tribunjambi.com pada Selasa (17/6/2025).

Konflik antara Iran dam Israel pecah usai Tel Aviv meluncurkan serangan udara ke Iran pada Jumat (13/6). 

Serangan ini menewaskan komandan Korps Garda Revolusi Iran (IRGC).

Iran kemudian balas menyerang Israel beberapa jam usai serangan pertama ke Teheran

Aksi saling berbalas serangan udara ini berlanjut hingga pekan ini.

Simak berita terbaru Tribunjambi.com di Google News

Baca juga: Sinopsis Drama China A Prime Ministers Disguise, Link Nonton Sub Indo

Baca juga: Komnas HAM Papua Minta Presiden Prabowo Turun Tangan Selesaikan Konflik: Bentuk Tim Khusus

Baca juga: Ini Konsep Jembatan Batanghari 3 yang Panjangnya 1,7 Km di Sengeti Muaro Jambi Sambung ke Tol

Baca juga: Awal Juli, Jamaah Haji Batang Hari Jambi Kembali ke Tanah Air

Sumber: Tribun Jambi
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved