Polemik di Papua
NASIB KKB Papua di Ujung Tanduk, Pengamat Intelijen: Akibat Ulah Sendiri, Ini Cuma Soal Waktu
Kelompok Kriminal Bersenjata di Papua atau KKB Papua semakin terjepit akibat ulah sendiri. Aksi brutal kelompok itu buat masyarakat tidak simpatik.
Penulis: Darwin Sijabat | Editor: Darwin Sijabat
Ia menyebut ada beberapa simpatisan OPM yang sudah beralih ke NKRI, dan bahkan diangkat sebagai anak oleh kepala suku.
Baca juga: Jubir TPNPB-OPM Akui KKB Papua Egianus Miliki Ladang Ganja: Sah dalam Perjuangan, Tak Jual ke Rakyat
"Bahkan beberapa di antaranya diangkat menjadi anak oleh beberapa keluarga dan kepala suku di sana,” ungkap Stepi.
Stepi pun menyebut situasi ini jadi hal positif dalam perlawanan negara terhadap OPM. Menurutnya hanya tinggal menunggu waktu kelompok kriminal bersenjata di tanah Papua dapat diburu habis oleh TNI-Polri.
“Ini masalah waktu saja ya (penumpasan OPM), mengingat besarnya dukungan penuh masyarakat khususnya OAP kepada TNI dan aparat penegak hukum di Papua, Insya Allah saudara kita di timur Indonesia ini dapat segera hidup dengan aman dan damai,” tandas Stepi.
Siasat Licik KKB Papua Gagal Total
Sebelumnya, baru-baru ini gagal total. KKB Papua menggunakan warga sipil sebagai tameng agar TNI tak bisa melakukan penindakan.
Tapi nyatanya strategi licik itu tak mempan, TNI berhasil menumbangkan 18 anggota KKB Papua dalam 1 jam operasi penindakan.
Diketahui, TNI mengamankan sejumlah wilayah di Kabupaten Intan Jaya, Papua Tengah, setelah melaksanakan operasi penindakan terhadap kelompok bersenjata Organisasi Papua Merdeka (OPM) di Distrik Sugapa, Rabu (14/5/2025).
Operasi yang berlangsung sejak pukul 04.00 hingga 05.00 Waktu Indonesia Timur (WIT) itu menewaskan 18 anggota OPM.
Operasi dilakukan oleh Satgas Habema TNI dengan sasaran Kampung Titigi, Ndugusiga, Jaindapa, Sugapa Lama, dan Zanamba.
"Operasi ini dilakukan secara terukur, profesional, dan mengutamakan keselamatan warga sipil," kata Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI, Mayjen Kristomei Sianturi, dalam keterangannya, Kamis (15/5/2025), melansir dari Kompas.com.
TNI juga mengamankan senjata api, amunisi, busur panah, serta bendera Bintang Kejora dan alat komunikasi.
Kapuspen menegaskan bahwa operasi ini adalah bentuk komitmen TNI dalam melindungi rakyat Papua dan mendukung kelanjutan pembangunan.
Baca juga: Bobby Nasution Berang Sumut Dituduh Mencuri Pulau dari Aceh: di Mana Skema Nyurinya?
"TNI hadir bukan untuk menakut-nakuti rakyat, tetapi untuk melindungi mereka dari kekerasan dan intimidasi yang dilakukan kelompok bersenjata," ungkap dia.
TNI tidak akan membiarkan masyarakat Papua hidup dalam ketakutan di tanah kelahirannya.
Menurut Kristomei, kehadiran TNI untuk memberikan pelayanan kesehatan, edukasi, dan pengamanan pembangunan jalan ke Hitadipa, justru dimanipulasi oleh kelompok OPM yang menjadikan warga sebagai tameng dan menyebarkan narasi ancaman terhadap masyarakat.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.