Berita Jambi

Dituding Jadi Cepu Polisi di Jambi, Seorang Pria Dikeroyok dan Dibacok Lima Orang

Debi menuturkan kejadian bermula saat dirinya ditelepon seorang teman perempuan bernama Adis Suryani sekitar pukul 02.00 WIB. 

Penulis: Rifani Halim | Editor: asto s
Tribun Jambi/Rifani Halim
DEBI, warga RT 08, Kelurahan Tanjung Raden, Kecamatan Danau Teluk, Kota Jambi, itu dibacok lantaran dituduh sebagai mata-mata polisi dalam kasus peredaran narkoba. 

TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI – Seorang pria bernama Debi Sandra (38) di Kota Jambi menjadi korban pengeroyokan dan pembacokan oleh lima orang pria pada Kamis (5/6/2024) sekira pukul 04.00 WIB.

Warga RT 08, Kelurahan Tanjung Raden, Kecamatan Danau Teluk, Kota Jambi, itu dibacok lantaran dituduh sebagai mata-mata polisi dalam kasus peredaran narkoba.

Debi menuturkan kejadian bermula saat dirinya ditelepon seorang teman perempuan bernama Adis Suryani sekitar pukul 02.00 WIB. 

Perempuan itu meminta diantar ke sebuah rumah di kawasan RT 24, Danau Sipin, Kota Jambi.

"Dia minta tolong diantar ke bawah (Danau Sipin). Karena sudah kenal sekitar tiga bulan, saya pun antar,” ujar Debi, Jumat (13/6/2025) sore.

Sekitar pukul 03.30 WIB, mereka tiba di lokasi. 

Debi sempat mengobrol dengan wanita itu sekitar 30 menit.

Namun, selama di rumah, Adis tampak gelisah dan mondar-mandir keluar masuk rumah.

“Cewek ini memang gelisah, keluar masuk rumah,” ucapnya.

Tepat pukul 04.00 WIB, Debi memutuskan masuk ke dalam rumah. 

Saat itu, sudah ada dua pria di dalam rumah. Tak lama, tiga pria lainnya ikut masuk.

Saat itulah, Debi mengatakan dirinya dikurung di dalam rumah bersama lima pria dan Adis. 

Pintu rumah dalam kondisi terkunci.

Mereka sempat terlibat cekcok. 

Di tengah adu mulut itu, Debi dituding sebagai cepu (informan polisi) terkait kasus peredaran sabu-sabu.

Tak hanya itu, Debi juga dituduh telah memukul Adis sebelumnya, yang membuat para pria tersebut semakin emosi.

“Satu orang langsung mukul saya, terus disusul yang lain,” katanya.

Debi sempat melawan, namun kalah jumlah. 

Ia tak bisa kabur karena pintu rumah dikunci. Bahkan, dia mengaku dibacok dua kali di bagian kepala.

“Awalnya dipukul tangan kosong. Waktu saya mau lari gak bisa, karena dikunci dari luar. Saya teriak minta tolong,” ucapnya.

Teriakan Debi akhirnya mengundang perhatian warga sekitar. 

Warga mendatangi rumah dan meminta para pelaku menghentikan aksi mereka.

“Pas warga datang, saya baru sadar kepala saya berdarah,” kata Debi.

Ia tak mengetahui siapa yang membacoknya, namun melihat dua orang pelaku memegang senjata tajam, yakni samurai dan pisau.

“Dua orang saya lihat bawa senjata. Satu pegang samurai, satu lagi pisau,” ujarnya.

Meski mengalami luka parah, Debi mengaku pulang ke rumah seorang diri menggunakan sepeda motor. 

Dari rumah, keluarga langsung membawanya ke rumah sakit.

Akibat kejadian itu, Debi mengalami luka bacok di bagian kepala dan pelipis, dengan delapan jahitan.

Kasus ini telah dilaporkan ke Polresta Jambi.

“Saya mohon polisi segera menangkap semua pelaku,” ungkapnya.

Kapolresta Jambi, Kombes Pol Boy Sutan Binanga Siregar membenarkan adanya laporan tersebut.

“Saat ini perkara ditangani oleh Satreskrim Polresta Jambi. Keberadaan pelaku masih dalam penyelidikan,” singkatnya saat dikonfirmasi, Jumat (13/6/2025). (rifani halim)

Baca juga: Penganiayaan Terjadi Lagi di Helens Play Mart Kota Jambi, Korban Luka Kena Hantam High Heels

Baca juga: Penampakan Bandara Bungo Dikepung Tambang Emas Ilegal, Polisi Bakar Rakit Dompeng di Desa

Sumber: Tribun Jambi
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved