Haji 2025

Muncul Dugaan Pungli ke Jemaah Haji Lansia di Mekkah saat Safari Wukuf

Muncul  dugaan pungutan liar (pungli) yang dibebankan kepada jemaah haji Indonedia untuk layanan safari wuquf dan badal ibadah.

Editor: Suci Rahayu PK
MCH 2024
Jemaah haji dari seluruh dunia memenuhi jamarat, tempat lempar jumrah di Mina, Saudi Arabia, Minggu (16/6/2024). 

TRIBUNJAMBI.COM- Muncul  dugaan pungutan liar (pungli) yang dibebankan kepada jemaah haji Indonedia untuk layanan safari wuquf dan badal ibadah.

Padahal seharusnya layanan safari wukuf gratis.

Dugaan pungli ini dibeberkan Wakil Kepala Badan Penyelenggara (BP) Haji Republik Indonesia, Dahnil Anzar Simanjuntak.

Pungli ini diketahui Dahnil Azhar saat kunjungan ke hotel transit jemaah safari wuquf lansia yang berlokasi di Aziziyah, Mekkah.

Dalam dialog dengan jemaah haji, terungkap adanya dugaan pungutan liar (pungli) yang dibebankan kepada jemaah untuk layanan safari wuquf dan badal ibadah, padahal seluruh layanan tersebut semestinya diberikan secara gratis.

“Safari wuquf itu gratis. Kalau ada yang meminta bayaran, itu artinya bohong dan penipuan,” tegas Dahnil kepada awak media, Senin (9/6/2025).

Ia menjelaskan, safari wuquf adalah bagian dari layanan prioritas yang difasilitasi negara bagi jemaah yang tidak mampu secara fisik menjalankan ibadah di Arafah, Muzdalifah, dan Mina.

Baca juga: AKSI Sok Jago 2 Wanita Vietnam di Club Terancam 7 Tahun Penjara, Begini Cara WNA Keroyok DJ di Batam

Baca juga: Jubir TPNPB-OPM Sebut Pentolan KKB Papua Egianus Langgar Komando: Cederai Nilai Perjuangan

Layanan itu termasuk antar jemput bus, penginapan di hotel transit, hingga badal lontar jumrah dan tawaf ifadah yang semuanya tanpa biaya tambahan.

Namun ironisnya, kata Dahnil, menurut laporan yang diterima, masih ada oknum yang mengambil keuntungan pribadi dari ketidaktahuan jemaah.

“Ada yang jual sawah, jual motor, berjuang bertahun-tahun demi bisa berhaji. Kok tega-teganya memperdaya orang-orang tua kita seperti ini,” ucap Dahnil penuh keprihatinan.

Soroti Istitho’ah: Haji Bukan Sekadar Berangkat, tapi Siap secara Fisik dan Mental

Tak hanya menyoroti soal pungli, Dahnil juga menyinggung masalah istitho’ah atau kelayakan jemaah untuk berhaji, terutama dari segi kesehatan.

Ia menyatakan, dari data awal hotel transit di Aziziyah seharusnya bisa menampung 2.000 jemaah lansia dari berbagai sektor, namun hanya sekitar 500 yang tertampung.

“Saya hari ini mengunjungi banyak jemaah lansia di hotel transit Aziziyah ini. Data awal menyebutkan kapasitas 2.000, tapi realitanya hanya 500 jemaah lansia yang tertampung. Ini mengindikasikan persoalan validasi istitho’ah sejak dari tanah air,” ungkap Dahnil.

Ia memperingatkan agar tidak ada pihak di daerah yang dengan sengaja memanipulasi data medis jemaah hanya demi mengejar kuota pemberangkatan.

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved