Polemik di Papua
KESAKSIAN Pekerja Bangunan yang Selamat dari Tembakan Brutal KKB Papua: Keji, Membabi Buta
Korban selamat dari aksi kebrutalan KKB Papua memberikan kesaksian saat penembakan pekerja bangunan di Jayawijaya, Papua Pegunungan.
Penulis: Darwin Sijabat | Editor: Darwin Sijabat
KESAKSIAN Pekerja Bangunan yang Selamat dari Tembakan Brutal KKB Papua: Keji Sekali, Membabi Buta
TRIBUNJAMBI.COM - Korban selamat dari aksi kebrutalan Kelompok Kriminal Bersenjata di Papua atau KKB Papua memberikan kesaksian saat penembakan pekerja bangunan di Jayawijaya, Papua Pegunungan.
Korban yang merupakan warga asli Papua itu bernama Markus Murib.
Dia berhasil selaamt dari serangan anggota kelompok separatis pimpinan Egianus Kogoya.
Saat itu anggota KKB Papua menembaki warga yang tengah bekerja dengan senapan mesin.
Dia berhasil menyelamatkan diri bersama warga lainnya sesaat setelah aksi penembakan itu terjadi.
Beruntungnya, dia tidak tidak terkena tembakan brutal itu dan berhasul menyelamatkan diri.
“Kami hanya rakyat kecil yang ingin hidup damai. Kami tidak ingin jadi korban dari konflik yang bukan milik kami,” kata Markus.
Murib tak menyangka OPM saat ini menargetkan gereja sebagai sasaran teror mereka.
Baca juga: Pentolan KKB Papua Bantah Minta Rp5 Miliar ke Gubernur, Egianus Kogoya: Itu Hoaks, Stop Membangun
Baca juga: OTK Bakar Gedung Sekolah di Nduga Papua Pegunungan: Rata dengan Tanah
Baca juga: Prahara Tambang Nikel di Raja Ampat Papua: Bahlil Tinjau Tambang Ditengah Protes dan Ancaman UNESCO
Bahkan secara keji menyerang dan membunuh warga.
“Keji sekali, orang-orang OPM membabi buta menembaki gereja tempat kita orang Papua beribadah, tempat kami berkomunikasi dengan tuhan, dan mereka membunuh dua warga kami yang sedang membangun rumah tuhan,” ungkap Murib.
KKB Papua Akui Tembak 2 Pekerja Bangunan di Jayawijaya
Kelompok Kriminal Bersenjata di Papua atau KKB Papua melalui Juru Bicara Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM), Sebby Sambom buka suara terkait penembakan dua pekerja bangunan di Jayawijaya.
TPNPB-OPM secara terang-terangan mengklaim bertanggung jawab atas insiden tersebut.
Klaim mengejutkan ini disertai tudingan bahwa kedua korban adalah intelijen yang tengah menyamar.
Menurut Sebby Sambom, penyerangan brutal tersebut dilakukan oleh pasukan TPNPB-OPM Kodap III Ndugama-Derakma yang berada di bawah komando Egianus Kogoya.
Ia menegaskan, kedua korban yang tewas saat membangun gereja GKI Balim Yalimo di Kampung Air Garam, Distrik Asotipo, adalah target yang disengaja.
"Kami sudah berulang kali mengingatkan bahwa seluruh aktivitas pembangunan, termasuk tukang bangunan, tukang kayu, dan pekerja proyek jalan di zona perang harus dihentikan. Jika tidak, kami akan anggap sebagai ancaman," ujar Sebby Sambom.
Markas TPNPB-OPM secara tegas menyatakan bahwa wilayah konflik kontra TNI-Polri bukanlah area yang boleh dijadikan sebagai kegiatan sipil.
Peringatan keras pun dilontarkan kepada semua pihak, termasuk orang asli Papua, untuk menjauhi lokasi-lokasi rawan demi keselamatan.
"Mulai hari ini kami tidak akan segan-segan. Kami akan bersihkan semua. Ko orang Papua yang bawah muka kah, jadi Intelijen Indonesia kah, kami akan tembak," ancam Sebby.
Lebih jauh, Sebby Sambom mengecam keras pernyataan Bupati Jayawijaya yang meminta Egianus Kogoya dan pasukannya angkat kaki dari Wamena.
Baca juga: Bahlil Lahadalia ke Sorong Disambut Demo Tolak Tambang Nikel: Singgung UNESCO Global Geopark
Menurutnya, hal itu adalah tindakan keliru yang justru memancing perlawanan dari TPNPB-OPP sebagai "tuan rumah".
"Wamena kita punya rumah, bukan bupati punya rumah, siapa mau mengusie siapa? Sama sama kita baku usir di kota ini," tandasnya.
Insiden penembakan yang menggemparkan masyarakat di ibu kota Provinsi Papua Pegunungan ini telah merenggut nyawa dua buruh bangunan tersebut.
Sebelumnya, kedua korban diserang secara tiba-tiba saat menjalankan pekerjaan mereka.
Wakapolres Jayawijaya, Kompol I Wayan Laba, membenarkan bahwa kedua pekerja bangunan meninggal dunia akibat penembakan.
Namun, ia mengarahkan awak media untuk meminta keterangan lebih lanjut kepada Kapolres Jayawijaya AKBP Anak Agung Made Satruya Bimantara, yang belum memberikan tanggapan resmi terkait peristiwa ini.
Sementara itu, di lokasi kejadian, aparat gabungan tengah melakukan evakuasi terhadap para korban.
Menyusul insiden penembakan yang menewaskan dua pekerja bangunan di Jayawijaya, Juru Bicara Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM), Sebby Sambom, melontarkan ancaman dan peringatan keras.
Peringatan itu ditujukan kepada TNI-Polri serta warga Papua.
Simak berita terbaru Tribunjambi.com di Google News
Baca juga: 4 Tentara Israel Tewas dan 17 Luka selama Bentrokan di Gaza saat Hari Pertama Iduladha
Baca juga: Prediksi Skor Kanada Vs Ukraina, Friendly Match Kick Of Pukul 02.30
Baca juga: Resep Gulai Iga Sapi Bumbu Instan, Empuk dan Berkuah Gurih
Baca juga: Prediksi Skor dan Statistik Bosnia Herzegovina Vs San Marino, Kick Of 12.00 WIB
Artikel ini diolah dari Tribunnews.com
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.