LIPUTAN KHUSUS

Raffi Tak Jadi Operasi Plastik, Anak di Jambi Kena Stevens-Johnson Syndrome, Virus Tak Masuk Daging

M Raffi Akbar (7) yang menderita Stevens-Johnson Syndrome (SJS) yang merupakan sindrom langka, tidak jadi menjalani operasi plastik.

Penulis: M Yon Rinaldi | Editor: asto s
Tribunjambi.com/ M Yon Rinaldi
PENYAKIT LANGKA - M Raffi Akbar, bocah 7 tahun di Jambi yang menderita sindrom langka Stevens-Johnson Sindrome ( SJS ). Ketua DPRD Kota Jambi, Kemas Farid mendatanginya. 

TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI - Senyum di wajah Novitasari mulai merekah setelah dokter spesialis kulit datang untuk memeriksa anaknya, Senin (2/6/2025). 

Hatinya sedikit lega mendengar hasil pemeriksaan. 

M Raffi Akbar (7) yang menderita Stevens-Johnson Syndrome (SJS) yang merupakan sindrom langka, tidak perlu menjalani operasi plastik.

Sebelumnya, ibu dari Raffi itu sempat cemas ketika mendengar anaknya harus menjalani operasi plastik.

Virus yang menginfeksi Raffi dikhawatirkan masuk daging dan mengakibatkan infeksi akut.

Jika kondisi itu terjadi, maka Raffi harus menjalani operasi plastik dan tentu memerlukan biaya besar.

Kondisi Raffi saat ini kulitnya banyak yang terkelupas dan berdarah. Itu efek dari sindrom langka SJS.

Untuk itu, pihak RSUD Raden Mattaher memanggil dokter spesialis kulit untuk melakukan pemeriksaan lebih lanjut.

Dokter memastikan kondisi Raffi cukup baik dan virusnya tidak masuk ke daging. 

"Alhamdulilah tadi dokter bilang, virusnya tidak masuk ke dalam kulit, jadi tidak perlu di operasi," ujar Novitasari.

Dia mengatakan kondisi Raffi terus membaik. Lukanya mulai mengering. 

Meski Raffi masih harus sering dikipasi karena masih ada rasa perih di tubuh, Novitasari sedikit lega.

Saat ditanya apakah Raffi sudah bolah pulang, Novitasari mengatakan belum mengetahui, karena dokter melakukan kunjungan pemeriksaan tidak mengatakan apa-apa.

"Saya tidak tahu kapan Raffi bisa pulang. Tapi itu tidak masalah, asal anak saya sembuh," ujarnya.

Baca juga: Anak di Jambi Kena Sindrom Langka, Kulit Raffi Lepas Jika Tidur di Kasur, Terpaksa Alas Daun Pisang

Sebelumnya, sekira sebulan terakhir Raffi menderita Sindrom Stevens-Johnson yang langka. Kulitnya melepuh. 

Kini, dia hanya bisa terbaring di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Raden Mattaher Jambi.

Sebelum di bawa ke rumah sakit, bocah tujuh tahun itu ketika tidur harus beralaskan daun pisang. 

Dia tidak bisa tidur di kasur beralas seprei, untuk menghindari kulitnya terkelupas.

Ibu Raffi, Novita Sari, menuturkan awal mula anaknya menderita sindrom langka.

Itu semua berawal dari pembengkakan di bagian leher.

"Awalnya bengkap di bagian leher, seperti gondok, pada 29 April 2025," ujarnya, Sabtu (30/5).

Melihat kondisi tersebut, Novita membawa Raffi ke pukesmas. Di puskesmas, anaknya mendapat obat.

Setelah mengonsumsinya, ternyata penyakit itu tak kunjung sembuh. 

Akhirnya, dia membawa anaknya kembali ke puskesmas untuk tindakan lanjutan.

Namun, bukannya sembuh. Di sekujur tubuh Raffi malah muncul bintik-bintik merah.

Khawatir dengan kondisi anaknya, Novita kembali membawa anaknya ke pukesmas.

Setelah mendapat obat, bintik merah di tubuh Raffi semakin banyak.

Menurut Novita, saat itu pihak puskesmas mendiagnosis M Raffi sakit cacar, sehingga mendapatkan obat cacar. 

"Tapi Raffi malah muntah darah," lanjutnya.

Kondisi itu semakin membuat Novita khawatir.

Kemudian , dia membawa Raffi ke dokter spesialis.

Dari dokter itulah baru diketahui bahwa anaknya terkena Sindrom Stevens-Johnson.

"Kata dokter, anak saya ada alergi obat dan harus cepat dilarikan ke rumah sakit," ujarnya dengan raut wajah sedih.

Masuk Ruang Isolasi

Segera, Raffi dilarikan ke Rumah Sakit DKT Kota Jambi. Dia langsung dimasukkan ke ruang isolasi.

Setelah beberapa hari, Raffi harus kembali dibawa pulang karena orangtuanya terkendala biaya.

Saat berada di rumah, kulit anak tujuha tahun itu kembali melepuh, khususnya di bagian punggung.

"Selain itu juga mengeluarkan darah," kata Novita.

"Kalau tersenggol kasur, kulitnya terkelupas. Untuk itu harus saya alasi daun pisang," kata Novita Sari.

Karena tidak memiliki uang untuk membiayai pengobatan anaknya, Novita Sari tidak berani membawa anaknya ke rumah sakit.

Seluruh tetangganya merasa iba. Kemudian, tetangga Novita Sari menghubungi pihak kelurahan dan dinas sosial.

Saat ini, M Raffi Akbat telah berada di RSUD Raden Mattaher untuk mendapatkan perawatan intensif.

Tidak Tahu Anaknya Alergi

Kepada Tribun Jambi, Novita Sari menceritakan selama ini tidak mengetahui bahwa anaknya memiliki alergi obat.

Kondisi keuangan keluarga yang tidak stabil, membuat Novita tidak pernah mengecek kesehatan anaknya secara rutin.

Bahkan hingga saat ini, dia tidak berani bertanya tentang alergi obat anaknya ke pihak dokter.

Selama ini, memang ekonominya tidak stabil. Keluarga Novita Sari hanya bertumpu dari penghasilan suaminya yang bekerja sebagai buruh harian lepas.

Meski biaya pengobatan M Raffi Akbar di rumah sakit sudah ditangung Dinas Sosial Kota Jambi menggunakan dana 

Pemerintah Provinsi Jambi, namun Novi tetap khawatir mengenai biaya pengobatan data rawat jalan besok. (tribun jambi/m yon rinaldi)

Baca juga: Ustaz Agus Nyaris Menangis Lihat Kondisi Anak di Jambi Kena Sindrom Langka Kulit Mengelupas

Baca juga: RP7,1 M: Karyawati Bank Jambi Bobol 25 Rekening Nasabah Termasuk Milik Eks Bupati Kerinci

 

Sumber: Tribun Jambi
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved