Renungan Kristen

Renungan Harian Kristen 27 Mei 2025 - Allah yang Berempati

Bacaan ayat: Lukas 5:13 (TB)  Lalu Yesus mengulurkan tangan-Nya, menjamah orang itu, dan berkata: "Aku mau, jadilah engkau tahir." Seketika itu juga l

Editor: Suci Rahayu PK
Instagram @ferinugroho77
Pdt Feri Nugroho 

Renungan Harian Kristen 27 Mei 2025 - Allah yang Berempati

Bacaan ayat: Lukas 5:13 (TB)  Lalu Yesus mengulurkan tangan-Nya, menjamah orang itu, dan berkata: "Aku mau, jadilah engkau tahir." Seketika itu juga lenyaplah penyakit kustanya. 

Oleh Pdt Feri Nugroho

 

Kondisi apa yang paling menyedihkan dalam hidup? Tentu masing-masing orang memiliki jawabannya sendiri-sendiri.

Beberapa orang pernah gagal dalam usaha, dan itu menjadi keadaan terpuruk. Beberapa yang lain mengalami sakit yang berkepanjangan. 

Beberapa mengalami kesulitan relasi, bahkan orang bisa merasa terpuruk karena hal-hal tertentu yang bagi banyak orang hanyalah persoalan kecil. Hal ini dipengaruhi oleh cara paham dan bagaimana yang bersangkutan memaknai kehidupan.

Temukan hal prioritas dalam hidup maka kehidupan akan menjadi lebih indah untuk dinikmati sebagai anugerah dari Tuhan. 

Sakit kusta, ya sakit kusta. Pada masa silam dianggap sebagai penyakit yang tidak ada obatnya. Ini menyakit yang mematikan.

 Menyiksa penderitanya secara perlahan yang bisa bermuara pada kematian. Dalam catatan Alkitab Perjanjian Lama, penyakit kusta masuk dalam kategori menajiskan. Seorang imamlah yang berotoritas menyatakan kesembuhannya.

Secara fisik, seorang yang sakit kusta akan menderita. Mereka tinggal di luar kota, jauh dari keramaian.

Orang-orang yang berbelas kasih hanya bisa melemparkan sekerat roti untuk bertahan hidup. Mereka dilarang terlibat dalam kegiatan sosial, terlebih kegiatan ritual ibadah. 

Bayangkan, betapa putus asanya mereka. Menjalani hidup, seakan hanya menunggu ajal tiba. Maka wajar jika melihat Yesus, mereka hanya berani berseru, "Tuan, jika Tuan mau, Tuan dapat mentahirkan aku." 

Sebuah kalimat pengharapan yang dibalut keputusasaan! Dalam hal ini, keputusan ada pada Yesus. Mereka tidak berhak memaksa. Mereka sadar bahwa penyakitnya sulit disembuhkan.

Meskipun demikian, dari kabar angin yang mereka dengan, Yesus adalah Guru yang pernah menyembuhkan.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved