Berita Viral

MURKA Megawati Ulah Budi Arie Sebut Nama PDIP dalam Dugaan Kasus Judol, Deddy: Ibu Tersinggung

Ucapan Menteri Koperasi Budi Arie Setiadi menyebut nama PDIP terkait dugaan kasus korupsi bikin tersinggung.

Penulis: Tommy Kurniawan | Editor: Tommy Kurniawan
ist
Ucapan Menteri Koperasi Budi Arie Setiadi menyebut nama PDIP terkait dugaan kasus korupsi bikin tersinggung. 

TRIBUNJAMBI.COM - Ucapan Menteri Koperasi Budi Arie Setiadi menyebut nama PDIP terkait dugaan kasus korupsi bikin tersinggung.

Kasus tersebut soal menjagaan situs judi online di Kominfo.

Hal ini membuat Ketua Umum PDIP Perjuangan atau PDIP, Megawati Soekarnoputri tersinggung.

Menurut Ketua DPP PDIP, Deddy Sitorus, ucapan Budi Arie sudah keterlaluan.

Sebab, PDIP bukan lembaga perorangan.

"Oh sudah tahu, ibu cukup tersinggung dengan ucapan itu karena PDIP itu kan institusi, bukan orang per orang. Si Budi Arie kan langsung menyebutkan PDIP. Itu keterlaluan," kata Deddy di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (27/5/2025).

Baca juga: Nyaris Diceraikan Nagita Slavina, Raffi Ahmad Bertobat hingga Alami Kejadian Aneh: Dia Nangis

Baca juga: TERBUKTI! Agus Buntung Divonis 10 Tahun Penjara dan Denda Rp100 Juta: Lebih dari Satu Kali

Baca juga: Nyawa Jaksa Makin Terancam, Dua Sudah Jadi Korban Bacok, Burhanuddin Tunggu Penyelidikan Polisi

Deddy menegaskan, PDIP siap melaporkan Budi Arie ke penegak hukum apabila tidak mencabut pernyataannya.

"Kita akan melakukan upaya hukum kalau dia tidak mencabut pernyataannya. Karena apa yang disampaikan itu kan kepada wartawan dan itu kemudian menjadi konsumsi publik," ujarnya.

"Terlepas bahwa itu dengan bukan diskresi dia mengutarakan, menyebarkan. Tetapi dia kan berbicara begitu dan itu pasti dilakukan di mana-mana," ucapnya.

"Jadi kita menunggu, kalau dia tidak segera mencabut pernyataannya dan minta maaf, kita akan melakukan tindakan hukum," ungkap Deddy menambahkan.

Sebelumnya, sempat beredar di media sosial rekaman diduga suara Budi Arie diwawancara terkait dengan kasus judi online.

Dalam rekaman itu, Budi Arie membawa-bawa nama Menko Polkam Budi Gunawan dan PDIP dalam pusaran kasus judol di Indonesia.

Penyeretan nama Budi Gunawan dan PDIP tersebut mencuat di tengah nama Budi Arie yang muncul dalam dakwaan kasus dugaan perlindungan situs judol oleh sejumlah oknum pegawai Kemenkominfo. 

Dakwaan tersebut dibacakan oleh jaksa penuntut umum (JPU) di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan pada Rabu, 14 April 2025.

Makin panas polemik anatar Menteri Koperasi Budi Arie Setiadi dengan PDIP terkait isu judi online. Sejumlah anak buah Megawati itu langsung mendatangi Bareskrim Polri, Jakarta Selatan, Selasa (27/5/2025).
Makin panas polemik anatar Menteri Koperasi Budi Arie Setiadi dengan PDIP terkait isu judi online. Sejumlah anak buah Megawati itu langsung mendatangi Bareskrim Polri, Jakarta Selatan, Selasa (27/5/2025). (ist)

Respon Budi Arie

Menteri Koperasi, Budi Arie Setiadi, memberikan respons soal dirinya didesak minta maaf secara terbuka oleh Politikus PDIP, Sadarestuwati.

Diketahui, desakan ini muncul karena Budi Arie mencatut nama sebuah partai dan Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan (Menko Polkam), Jenderal Polisi (Purn) Budi Gunawan, saat membahas perkara judi online (judol).

Pencatutan ini membuat PDIP geram, hingga akhirnya mengultimatum Budi Arie.

Terkait hal itu, Budi Arie tidak ingin memberikan respons berlebihan.

Ia memilih menghindari pertanyaan para wartawan seusai rapat kerja bersama Komisi VI DPR RI di Gedung DPR RI, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (26/5/2025). 

"Nanti aja itu," jawaban singkat Budi Arie saat ditanya desakan dari PDIP oleh para wartawan.

Budi Arie hanya menjawab pertanyaan seputar rencana pembangunan 80.000 Koperasi Merah Putih.

Sementara soal ultimatum PDIP, Budi Arie menolak memberikan klarifikasi.

Pernyataan Budi Arie Catut Nama Partai dan Menko Polkam

Sebelumnya, dalam program Gaspol! yang ditayangkan di YouTube Kompas.com, Jumat (23/5/2025), Budi Arie menegaskan dirinya tidak terlibat perkara judi online.

Dalam kesempatan yang sama, Budi Arie mengatakan dirinya sempat ditawari salah satu petinggi partai politik (parpol) yang masuk ke parlemen, untuk ikut berbisnis judi online.

Budi Arie memang tidak mengungkap secara gamblang nama parpol yang dimaksud.

Namun, ia memastikan telah menolak tawaran tersebut bahkan dari awal saat menjabat sebagai Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo).

Adapun pihak yang menawarinya tersebut adalah partai di parlemen yang disebutnya 'Partai Mitra Judol' tersebut.

"Dulu waktu awal di Kominfo, saya digoda (berbisnis judi online) dan mohon maaf, ternyata setelah saya ingat-ingat siapa yang meng-approach untuk damai, oh ternyata related by Partai Mitra Judol itu. Pastilah (partai parlemen)," katanya 

PDIP Bereaksi
 
Belakangan, ramai diberitakan partai yang dimaksud Budi Arie yakni PDIP.

Terkait hal itu, anggota Komisi VI DPR RI dari Fraksi PDIP, Sadarestuwati, mendesak agar Budi Arie mencabut pernyataannya yang mencatut nama PDIP dan Menko Polkam dalam pusaran judi online.

Anak buah Megawati Soekarnoputri itu mendesak agar Budi Arie menyampaikan permintaan maaf secara terbuka.

"Terakhir saya hanya menyampaikan ke Pak Menteri yang tadi sudah kita bicarakan, saya minta Pak Menteri untuk bisa menarik, mencabut pernyataan Pak Menteri dan sekaligus membuat permohonan maaf," kata Sadarestuwati dalam rapat bersama Budi Arie, Senin.

Sadarestuwati menganjurkan agar permintaan maaf tersebut tidak hanya disampaikan di media sosial tetapi juga melalui media nasional. 

Ia menegaskan pernyataan Budi Arie mengarah pada tindakan seorang individu, bukan lembaga.

"Itu disampaikan di media nasional, juga disampaikan di medsos bahwa apa yang disampaikan Pak Menteri itu tidak benar adanya karena itu bukan sebuah lembaga. Semuanya itu adalah personal," ujar Sadarestuwati.

Ia pun memberikan ultimatum batas waktu tegas kepada Budi Arie untuk memenuhi tuntutan tersebut.

"Dan saya minta itu bisa dilakukan 1x24 jam saat ini," tegas Sadarestuwati.

Sumber: Tribun Jambi
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved