Berita Viral

'Uang Jalan' Kepsek di Bekasi Akui Potong Dana PIP, Anaknya Sempat Aniaya Siswa yang Kritik Sekolah

Sekolah SMP swasta di Bantargebang, Kota Bekasi, Jawa Barat memotong dana Program Indonesia Pintar (PIP) untuk administrasi dan dianggap uang jalan.

Penulis: Darwin Sijabat | Editor: Darwin Sijabat
Ist
PEMOTONGAN: ilustrasi uang rupiah. Alasan sekolah SMP swasta di Bantargebang, Kota Bekasi, Jawa Barat memotong dana Program Indonesia Pintar (PIP) untuk administrasi dan dianggap sebagai uang jalan. 

TRBUNJAMBI.COM - Alasan sekolah SMP swasta di Bantargebang, Kota Bekasi, Jawa Barat memotong dana Program Indonesia Pintar (PIP) untuk administrasi dan dianggap sebagai uang jalan.

Pengakuan itu disampaikan langsung oleh Kepala Sekolah, Ujang Tholib.

Dia mengakui adanya pemotongan Dana PIP yang diterima siswanya. 

Kata dia, pemotongan tersebut dilakukan untuk menutupi biaya administrasi pencairan dana bantuan. 

"Itu untuk biaya administrasi pengurusan pencairan," ujar Ujang, Senin (26/5/2025).

Pernyataan ini disampaikan Ujang untuk merespons keluhan dari seorang siswa berinisial DMH (16).

Siswa tersebut mengungkapkan dugaan pemotongan Dana PIP melalui unggahan siswanya di media sosial. 
Ujang menjelaskan, proses pengajuan bantuan PIP berawal dari pengumpulan data oleh pihak sekolah.

Kemudian dikirim ke Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Bekasi.

Baca juga: Daftar Bansos yang Cair April 2025, Mulai PKH, PIP, Bantuan Pangan Non Tunai

Baca juga: SIAP-SIAP! Presiden Prabowo Salurkan Bantuan Subsidi Pekerja Mulai 5 Juni, Ini Kategori yang Dapat

Setelah data diverifikasi, nama-nama calon penerima dikirimkan ke pemerintah pusat untuk pencairan.

Menurutnya, pemerintah pusat langsung menyalurkan dana sebesar Rp750.000 ke rekening masing-masing siswa penerima. 

"Kami yang menguruskan, jadi anggap saja itu sebagai 'uang jalan'," ucap Ujang. 

Ujang juga mengklaim, persoalan dugaan pemotongan Dana PIP telah diselesaikan melalui pertemuan antara pihak sekolah, siswa, dan wali murid. 

"Semuanya sudah clear, tidak ada masalah lagi di antara kami," tambahnya.

Kronologi Dugaan Penganiayaan Sebelumnya,

Seorang siswa kelas IX berinisial DMH (16) diduga mengalami penganiayaan yang dilakukan oleh S (15), anak dari kepala sekolah

Kejadian itu diduga dipicu oleh unggahan DMH di Instagram Stories, yang menyindir dugaan pemotongan Dana PIP oleh pihak sekolah. 

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved