Tur Candi Muaro Jambi

Tur Candi Muaro Jambi Seri IV: Cetiyaghara, Koin Cina, dan Arca-arca

Di Candi Gedong I dan II, peserta tur mengeksplorasi Cetiyaghara dan Mendapa. Ada temuan umpak-umpak batu hingga koin China.

|
Penulis: Yoso Muliawan | Editor: Yoso Muliawan
Istimewa
Cetiyaghara Candi Gedong I - Jurnalis Tribunjambi.com berfoto dengan latar Cetiyaghara atau bangunan candi induk di kompleks Candi Gedong I, Senin (19/5/2025). 

Pekerja lalu membersihkan koin-koin tersebut. Sigit menyebutnya dengan istilah pembersihan basah dan kering.

“Kami mengikis tanah menggunakan bahan yang lembut supaya tidak merusak koin tersebut,” imbuh staf Kelompok Kerja (Pokja) Inventarisasi Warisan Budaya BPK V Wilayah Jambi ini.

Setelah tanah terkikis, tampak tulisan aksara di permukaan koin.

Sigit menjelaskan adanya aksara biasanya dapat menunjukkan kapan pembuatan sebuah benda, dalam konteks ini koin-koin Cina, sesuai dinasti atau raja yang memerintah kala itu.

“Dari hasil identifikasi, koin-koin Cina ini kemungkinan berasal dari zaman Dinasti Tang (abad 7-10 M) dan Dinasti Sung (abad 10-13 M),” ungkap Sigit.

“Kami juga sudah pernah mengetes, koin ini berupa tembaga, campuran antara timah dan perunggu,” imbuhnya.

Koin Cina di Storage
Koin Cina - Koin Cina bersama benda-benda purbakala lainnya tersimpan dalam bungkusan di storage Museum KCBN Muarajambi.

Selain koin Cina, ada beberapa benda purbakala lainnya yang terdapat di kompleks Candi Gedong I.

Mengutip laman kemdikbud.go.id, ada temuan pecahan arca, sejumlah bata berhias dan bertulis, serta pecahan keramik dari zaman Dinasti Sung.

Baca juga: Tur Candi Muaro Jambi Seri II, Koto Mahligai: Pohon Sialang dan Akar Menembus Candi

Arca di Gedong II

Persis di sebelah Candi Gedong I, terdapat Candi Gedong II.

Seperti “kembarannya”, kompleks Candi Gedong II juga memiliki gapura utama berupa susunan bata dengan tangga di sisi luar dan dalam. 

Di kompleks Candi Gedong II seluas 5.062 meter persegi, sebuah Cetiyaghara sebagai tempat ibadah pada masanya juga ada di tengah halaman. Terdapat tangga untuk mengakses bagian atas bangunan. 

Mendapa pun ada. Jika di Candi Gedong I terdapat lima Mendapa, di Candi Gedong II lebih sedikit: dua Mendapa.

Seperti di Candi Gedong I pula, temuan umpak batu untuk alas tiang kayu dan pecahan genting di Candi Gedong II juga menyiratkan dulunya Mendapa adalah bangunan bata di bagian bawah dan bangunan kayu di bagian atasnya, dengan beratapkan genting.

Ia semakin menguatkan dugaan fungsi Mendapa sebagai tempat tinggal.

Sumber: Tribun Jambi
Halaman 3 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved