Polemik di Papua

Tokoh Adat Papua Minta Presiden Prabowo, Kapolri dan Panglima Bertindak Atasi Konflik Bersenjata

Konflik bersenjata TPNPB-OPM dan aparat keamanan di Kabupaten Intan Jaya, Papua Tengah, menciptakan penderitaan mendalam bagi warga sipil.

Penulis: Darwin Sijabat | Editor: Darwin Sijabat
Ist
MENGUNGSI: Konflik bersenjata yang berkepanjangan antara Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM) dan aparat keamanan di Kabupaten Intan Jaya, Papua Tengah, menciptakan penderitaan mendalam bagi warga sipil. 

TRIBUNJAMBI.COM - Konflik bersenjata yang berkepanjangan antara Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM) dan aparat keamanan di Kabupaten Intan Jaya, Papua Tengah, menciptakan penderitaan mendalam bagi warga sipil.

Dentuman senjata yang nyaris tak pernah berhenti membuat masyarakat hidup dalam bayang-bayang ketakutan. 

Banyak warga terpaksa meninggalkan rumah dan kampung halaman demi mencari perlindungan di tempat yang lebih aman. 

Suasana mencekam yang terus membayangi wilayah itu kini menuai sorotan serius dari tokoh adat Papua.

Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Lembaga Masyarakat Adat Suku Moni Papua (DPP LEMASUMOPA), Thomas Sondegau buka suara.

Dia menyuarakan keprihatinan dan duka mendalam atas situasi yang tak kunjung membaik di tanah kelahirannya itu.

"Dari sisi kemanusiaan, hari ini kami berduka, karena Intan Jaya telah menjadi daerah operasi militer," ujar Thomas di Nabire, Papua Tengah, Sabtu (24/5/2025).

Thomas mempertanyakan arah dan tujuan dari konflik berkepanjangan ini.

Sebab, yang menjadi korban bukanlah pelaku kekerasan, melainkan warga biasa yang tinggal di kampung-kampung dan hidup dalam keterbatasan.

"Melalui lembaga ini, kami memohon kepada pemerintah pusat, baik Presiden, Panglima TNI, maupun Kapolri, untuk melihat ini dari sisi kemanusiaan. Rakyat adalah korbannya," tegas Thomas, yang juga merupakan mantan Legislator DPR Papua.

Baca juga: Kata Satgas Cartenz Soal Kabar KKB Papua Tembaki Pesawat yang Ditumpangi Bupati Puncak Elvis Tabuni

Baca juga: Sosok Elvis Tabuni, Bupati Puncak Papua Alumni Unimed Ungkap Warga Ketakutan, Ratusan Mengungsi

Ia menegaskan, upaya mencari kelompok bersenjata tidak boleh menjadikan masyarakat sipil sebagai korban tambahan. 

Menurutnya, negara harus hadir bukan hanya sebagai kekuatan keamanan, tetapi juga sebagai pelindung seluruh rakyatnya.

"Masyarakat seharusnya dilindungi," tegasnya lagi.

Thomas juga mendesak jajaran keamanan daerah, termasuk Kapolda Papua Tengah dan Pangdam XVII/Cenderawasih, untuk lebih aktif menjamin keselamatan masyarakat yang semakin terancam.

MENGUNGSI: Warga sipil di Intan Jaya terpaksa mengungsi untuk menghindari tembakan pada konflik baku tembak TNI konta KKB Papua.
MENGUNGSI: Warga sipil di Intan Jaya terpaksa mengungsi untuk menghindari tembakan pada konflik baku tembak TNI konta KKB Papua. (Ist)

Di sisi lain, Thomas turut menyinggung fakta bahwa Intan Jaya merupakan salah satu daerah termiskin di Indonesia. 

Halaman
12
Sumber: Tribun Jambi
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved