Berita Kerinci
Kemarau Ancam Gagal Panen di Kerinci, Puluhan Hektare Sawah Kekeringan
Musim kemarau yang mulai melanda Kabupaten Kerinci sejak dua pekan terakhir mulai berdampak serius pada sektor pertanian.
Penulis: Herupitra | Editor: Rian Aidilfi Afriandi
TRIBUNJAMBI.COM, KERINCI – Musim kemarau yang mulai melanda Kabupaten Kerinci sejak dua pekan terakhir mulai berdampak serius pada sektor pertanian.
Puluhan hektare sawah di Desa Semurup, tepatnya di belakang Pasar Semurup, mengalami kekeringan akibat minimnya pasokan air dari saluran irigasi.
Lahan-lahan tersebut digarap oleh petani dari tiga kecamatan sekaligus, yaitu Kecamatan Air Hangat, Air Hangat Barat, dan Depati Tujuh.
Akibat kekeringan, tanaman padi yang baru berumur sekitar 15 hari terancam rusak dan mati. Tanah sawah pun mulai mengering dan retak-retak.
"Setidaknya di area ini ada puluhan hektare sawah yang mengalami kekeringan karena tidak ada pasokan air dari irigasi," ujar seorang petani setempat, Jumat (23/5/2025).
Kondisi saluran irigasi pun cukup memprihatinkan. Banyak yang ditumbuhi rumput liar hingga air sulit mengalir.
“Kami minta pemerintah daerah dan dinas terkait segera turun tangan melihat kondisi ini,” tambahnya.
Hal serupa disampaikan oleh Yudi, warga lain di wilayah tersebut. Ia mengaku tanaman padi miliknya mulai menguning akibat kekurangan air.
“Tanahnya sudah retak-retak. Kalau dibiarkan terus, bisa gagal panen,” katanya.
Para petani juga mengeluhkan kesulitan lain yang mereka hadapi selama musim tanam tahun ini, mulai dari keterbatasan bibit, kelangkaan pupuk, hingga sistem pengairan yang tidak memadai.
“Kalau tidak segera ditangani, ini akan berdampak pada kesejahteraan petani dan mengancam ketahanan pangan,” kata Yudi.
Sementara itu, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Depati Parbo menyampaikan bahwa wilayah Kerinci dan Sungai Penuh telah memasuki awal musim kemarau yang diperkirakan berlangsung dari Mei hingga Oktober 2025.
Kepala BMKG Stasiun Depati Parbo, Nia Kurnia Ningsih, mengatakan suhu rata-rata harian berada di angka 24°C dengan suhu maksimum mencapai 32°C.
Ia mengimbau masyarakat untuk mewaspadai potensi kebakaran hutan dan lahan (karhutla) akibat kemarau panjang ini.
“Jangan membuka lahan dengan cara dibakar, tidak membuang puntung rokok sembarangan, dan tidak membakar jerami atau sampah secara besar-besaran yang bisa menimbulkan asap tebal dan mengurangi jarak pandang,” imbaunya.
Baca juga: Batanghari Genjot Pembentukan Koperasi Merah Putih, Baru 50 dari 110 Desa Laksanakan Musdes
Baca juga: Beras SPHP Kian Langka, Dinas Pangan Batanghari: Terakhir Diterima Maret
Baca juga: Jan Hwa Diana jadi Tersangka Penggelapan Ijazah, 108 Ijazah Ternyata Disembunyikan di Rumahnya
564 PPPK di Kerinci Terima SK Pengangkatan |
![]() |
---|
Cerita Warga Kerinci Rasakan Guncangan Gempa Mukomuko 5,2 SR: Gempo Kuat Nian |
![]() |
---|
Bus Brimob Tabrakan dengan Truk di Kerinci |
![]() |
---|
Terbangkan Drone di Gunung Kerinci Sekarang Bayar Rp2 Juta |
![]() |
---|
Mau Terbangkan Drone di Gunung Kerinci Jambi? Siapkan Izin dan Rp 2 Juta untuk PNBP |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.