Polemik di Papua
Kapuspen TNI Tegaskan 18 Korban Tewas di 1 Jam Operasi Habema Adalah Anggota KKB Papua
Kapuspen TNI, Mayjen Kristomei Sianturi menegaskan 18 korban tewas dalam operasi habema yang berlangsung satu jam itu adalah anggota KKB Papua.
Penulis: Darwin Sijabat | Editor: Darwin Sijabat
Kapuspen TNI Tegaskan 18 Korban Tewas di 1 Jam Operasi Habema Adalah Anggota KKB Papua
TRIBUNJAMBI.COM - Kepala Pusat Penerangan atau Kapuspen TNI, Mayjen Kristomei Sianturi menegaskan 18 korban tewas dalam operasi habema yang berlangsung satu jam itu adalah anggota KKB Papua.
Operasi yang berlangsung 14 Mei lalu itu juga sempat terjadi kontak tembak dengan OPM yang disebut juga KKB.
Mayjen Kristomei menegaskan hal itu berdasarkan konfirmasi langsung yang dilakukan terhadap masyarakat sekitar.
“18 korban kontak tembak yang terjadi pada tanggal 14 Mei 2025 seluruhnya adalah anggota OPM (KKB Papua; red). Hal itu sudah dikonfirmasikan kepada masyarakat setempat,” ujar Kristomei, Selasa (20/5/2025).
Menurut Mayjen Kristomei Sianturi, informasi keberadaan dan pergerakan kelompok OPM atau KKB Papua di wilayah itu justru diketahui dari laporan masyarakat.
Kata dia, masyarakat telah muak terhadap tindakan kelompok separatis tersebut.
“Masyarakat melaporkan karena mereka sudah muak dengan kelakuan OPM yang selalu mengintimidasi, mengancam, memperkosa, bahkan membunuh masyarakat secara kejam,” kata Kristomei.
Ia menyebut, klaim OPM bahwa TNI menewaskan warga sipil merupakan bagian dari propaganda yang kerap dilakukan kelompok tersebut.
Baca juga: Sosok Bripda LO, Oknum Polisi Baru 5 Bulan Berdinas Jual Amunisi ke KKB Papua Sejak 2017
Baca juga: 1 Anggota KKB Papua Dilaporkan Tewas dalam Kontak Tembak di Yahukimo
Sebagai contoh, lanjut Kristomei, OPM pernah membunuh guru dan tenaga kesehatan, namun menyebut korban adalah anggota TNI.
Kendati demikian, Kristomei menegaskan bahwa TNI tetap membuka tangan apabila ada anggota OPM yang menyadari kekeliruannya dan ingin kembali ke NKRI.
"TNI tetap membuka dengan tangan terbuka apabila ada anggota OPM yang menyadari kekeliruannya dan ingin kembali menjadi warga negara yang baik dan sama-sama membangun Papua, seperti yang dilakukan beberapa anggota OPM lainnya beberapa hari yang lalu," pungkasnya.
Sebelumnya diberitakan, sebanyak 18 orang anggota Organisasi Papua Merdeka atau OPM yang disebut juga KKB Papua berhasil dilumpuhkan TNI.
Anggota kelompok separatis itu dilumpuhkan prajurit dalam operasi yang berlangsung di Distrik Sugapa pada Rabu (14/5/2025).
Prajurit tersebut berhasil mengamankan sejumlah wilayah di Kabupaten Intan Jaya, Papua Tengah.
Operasi berlangsung sejak pukul 04.00 hingga 05.00 Waktu Indonesia Timur (WIT).
Operasi tersebut berhasil melumpuhkan atau menewaskan 18 anggota OPM.
Operasi dilakukan oleh Satgas Habema TNI dengan sasaran Kampung Titigi, Ndugusiga, Jaindapa, Sugapa Lama, dan Zanamba.
Informasi tersebut disampaikan Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI, Mayjen Kristomei Sianturi.
Baca juga: Kalau Mengganggu Memang Harus Ditindak Tegas Hasan Nasbi soal TNI Habisi 18 KKB Papua
"Operasi ini dilakukan secara terukur, profesional, dan mengutamakan keselamatan warga sipil," kata Mayjen Kristomei Sianturi dalam keterangannya, Kamis (15/5/2025).
TNI juga mengamankan senjata api, amunisi, busur panah, serta bendera Bintang Kejora dan alat komunikasi.
Kapuspen TNI menegaskan operasi ini adalah bentuk komitmen TNI dalam melindungi rakyat Papua.
Serta mendukung kelanjutan pembangunan.
"TNI hadir bukan untuk menakut-nakuti rakyat, tetapi untuk melindungi mereka dari kekerasan dan intimidasi yang dilakukan kelompok bersenjata," ungkap dia.
TNI tidak akan membiarkan masyarakat Papua hidup dalam ketakutan di tanah kelahirannya.
Menurut Mayjen Kristomei Sianturi, kehadiran TNI untuk memberikan pelayanan kesehatan, edukasi, dan pengamanan pembangunan jalan ke Hitadipa.
Justru dimanipulasi oleh kelompok OPM yang menjadikan warga sebagai tameng dan menyebarkan narasi ancaman terhadap masyarakat.
Dalam keterangan tersebut, disampaikan pula pernyataan Kepala Suku Kampung Sugapa, Melianus Wandegau.
Kepala Suku menyebut masyarakat telah disesatkan oleh propaganda OPM.
“Kami dijanjikan kesejahteraan oleh mereka (OPM), namun kenyataannya kami hanya dijadikan alat dan pelindung dari serangan. Warga dijadikan tameng untuk melawan TNI,” ujar Wandegau.
Pernyataan tersebut, menurut Kristomei, menegaskan bahwa TNI hadir dengan niat tulus melindungi dan melayani rakyat, bukan untuk menebar ketakutan.
Operasi ini menargetkan kelompok bersenjata yang dipimpin oleh Daniel Aibon Kogoya, Undius Kogoya, dan Josua Waker.
Baca juga: KPK Geledah Kantor Kemenaker Terkait Dugaan Suap atau Gratifikasi Tenaga Kerja Asing
Sugapa Lama dan Kampung Bambu Kuning kini dinyatakan steril dari gangguan kelompok separatis tersebut.
Seluruh personel TNI dinyatakan dalam kondisi aman.
"Saat ini pasukan masih disiagakan di sejumlah sektor strategis guna mengantisipasi kemungkinan pergerakan kelompok sisa."
"Kelompok ini diketahui kerap melakukan kekerasan terhadap warga sipil, termasuk pembakaran rumah, penyanderaan guru dan tenaga kesehatan, hingga penyerangan terhadap fasilitas umum dan proyek pembangunan," kata Dansatgas Media Koops Habema, Letkol Inf Iwan Dwi Prihartono.
Simak berita terbaru Tribunjambi.com di Google News
Baca juga: Kapolres Sarolangun Warning Pelaku Illegal Drilling: Waktunya Habis
Baca juga: Tingkatkan Layanan Kesehatan, BBS Siapkan RSUD Ahmad Ripin Jadi Rujukan Kanker Pertama di Jambi
Baca juga: Sosok Fitroh Rohcahyanto, Waka KPK Sebut Tim Geledah Kemenaker: Pernah Pegang Kasus E KTP-Hambalang
Baca juga: Postingan Terakhir Putra Najwa Shihab Sebelum Ibrahim Sjarief Meninggal Dunia Karena Stroke
Artikel ini diolah dari Kompas.com
Kapuspen TNI
operasi
Kelompok Kriminal Bersenjata
KKB Papua
Mayjen Kristomei Sianturi
Intan Jaya
Papua Tengah
OPM
Tribunjambi.com
Sosok Bripda LO, Oknum Polisi Baru 5 Bulan Berdinas Jual Amunisi ke KKB Papua Sejak 2017 |
![]() |
---|
Bripda LO Jual Amunisi ke KKB Papua, Kasatgas Cartenz: Tak Ada Ruang bagi Pengkhianat Institusi |
![]() |
---|
TERUNGKAP! Bripda LO Ternyata Suplai Amunisi ke KKB Papua Sejak 2017, Menyerahkan Diri Usai Ketahuan |
![]() |
---|
1 Anggota KKB Papua Dilaporkan Tewas dalam Kontak Tembak di Yahukimo |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.