Perkara Sandal, Dua Saudara Kembar Membunuh Seorang Santri Hingga Tewas

TRIBUNJAMBI.COM - Dua saudara kembar, DU dan DI (16), ditangkap usai menganiaya santri Muhammad Rifkil Wafa (13) hingga tewas.

 Keduanya mengaku, peristiwa tragis itu dipicu oleh kemarahan akibat sandal baru milik salah satu dari mereka tak kunjung dikembalikan oleh korban.

"Kami cuma emosi waktu itu. Sandal itu baru, dan dia (korban) belum juga ngembaliin. Udah dibilangin beberapa kali," kata DU di hadapan penyidik Polres Lampung Tengah.

Peristiwa penganiayaan itu terjadi pada Kamis, 24 April 2025 sekitar pukul 14.00 WIB, di pinggir jalan irigasi wilayah Kecamatan Punggur. Menurut pengakuan pelaku, saat bertemu dengan korban, emosi mereka sudah memuncak.

Tanpa banyak bicara, DU memukul rahang kanan Wafa dengan tangan kosong, disusul pukulan ke bagian leher belakang hingga korban terjatuh. Saat korban dalam kondisi lemah, DI memegangi tangannya, sementara DU mencekik korban dengan tangan kosong sebelum akhirnya menjerat lehernya dengan tali jemuran warna merah.

“Kami panik waktu dia udah nggak gerak. Nggak tahu harus gimana,” ujar DI.

Dalam kondisi panik, keduanya kemudian melucuti pakaian korban dan membuang jasadnya ke irigasi. Pakaian korban ditinggalkan di tanggul. Jasad Wafa ditemukan beberapa waktu kemudian oleh warga Kecamatan Seputih Raman.

Kapolres Lampung Tengah AKBP Alsyahendra membenarkan pengakuan tersebut dalam konferensi pers pada Jumat (16/5/2025). Ia menjelaskan bahwa kasus ini adalah bentuk penganiayaan berat yang menyebabkan hilangnya nyawa seseorang. Pihak kepolisian akan memproses kasus ini sesuai hukum yang berlaku.

Kini, kedua remaja tersebut ditahan dan menghadapi proses hukum. Mereka mengaku menyesal atas perbuatan yang telah menghilangkan nyawa teman sendiri hanya karena masalah sepele.

Artikel Berikut Diolah dari Tribunlampung

Baca juga: TRAGEDI Lampung Tengah, Santri Dibunuh Saudara Kembar dan Dibuang ke Irigasi