Berita Viral

GEGER Pengakuan Pria Gondrong di Jayapura Papua Sebagai Tuhan, Video Viral di Sosmed

Warga Genyem, Distrik Nimboran, Kabupaten Jayapura, Povinsi Papua dibuat geger dengan pengakuan pria gondrong sebagai Tuhan.

Penulis: Darwin Sijabat | Editor: Darwin Sijabat
Ist
PRIA GONDRONG NGAKU TUHAN - Frengky Monim mengaku sebagai Tuhan mengajarkan ajaran sesat di Genyem, Distrik Nimboran, Kabupaten Jayapura. Sebagian anggotanya melarikan diri ke Sorong. (foto: istimewa) 

TRIBUNJAMBI.COM - Warga Genyem, Distrik Nimboran, Kabupaten Jayapura, Povinsi Papua dibuat geger dengan pengakuan pria gondrong sebagai Tuhan.

Pengakuannya yang direkam dalam sebuah video itu pun ramai dan viral di sosial media.

Dalam video viral itu dia tampak tidak mengenakan baju dan hanya memakai celana pendek.

Sementara secara fisik, pria itu tampak gondrong dengan kumis panjang.

Pengakuan tersebut viral di sosial media Facebook.

Rekaman video itu menunjukkan pria gondrong itu duduk di dalam ruangang sebuah rumah.

Video itu ramai menjadi perbincangan pada Kamis (8/5/2025) lalu.

Dalam tulisan di medsos, 'ngaku-ngaku sebagai Tuhan (ayahfrengkimonim) pengikutnya Yunus Sem bikin heboh Genyem, donk punya ibadah sendiri wajib telanjang bulat. Ibadah dilakukan di alang-alang'.

Baca juga: Viral Curhatan Wanita Ikut Aliran Sesat hingga Minum Darah Manusia, Kini Mualaf

Baca juga: Distrik Ilaga Puncak Mencekam Usai KKB Papua dan Aparat Kontak Tembak: 2 Orang Diamankan

Baca juga: Viral Pecatan Marinir TNI AL Ikut Operasi Militer Rusia,  Kadispendal: Serda Satria Desersi 2022

"Kalau ibadah di dalam rumah pintu depan harus ditutup, pintu belakang saja yang dibuka. Ibadah jam 5 subuh harus gelap-gelap, tidak boleh ada lampu. Jika ada perumpuan yang hamil dibuat pria tersebut anaknya dibilang anak roh kudus".

Kapolres Jayapura, AKBP Umar Nasatekay menyebut pria gondrong itu penganut aliran sesat.

Kata dia, alisat sesat di Genyem, Distrik Nimboran telah berlangsung sekitar tiga bulan lalu.

Aliran sesat itu dipimpin Frengky Monim.

Mereka bahkan membangun sebuah pondok di belakang SMA Negeri 1 Nimboran.

Pada tanggal 6 April 2025, pemuda dari Kampung Kobaim mendengar informasi itu kemudian datang ke lokasi, lalu mengusir kelompok tersebut.

"Ternyata benar ada kegiatan itu akhrinya diusir dan dibubarkan oleh anak-anak muda kampung," ujar Umar di Sentani, Jumat (9/5/2025).

Halaman
12
Sumber: Tribun Jambi
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved