News
SAKIT HATI Ayah Aura Cinta Usai Bertemu Dedi Mulyadi, Anaknya Dibully: Menyesal Sekali
Nama Aura Cinta, seorang lulusan SMAN 1 Cikarang Utara, Kabupaten Bekasi, mendadak jadi perbincangan publik usai videonya berdebat dengan Dedi Mulyadi
TRIBUNJAMBI.COM – Nama Aura Cinta, seorang lulusan SMAN 1 Cikarang Utara, Kabupaten Bekasi, mendadak jadi perbincangan publik usai videonya berdebat dengan Dedi Mulyadi tersebar luas di media sosial.
Dalam video yang viral tersebut, Aura tampak menyuarakan penolakannya terhadap kebijakan penghapusan acara wisuda dan perpisahan sekolah yang diberlakukan oleh Pemerintah Provinsi Jawa Barat.
Namun di balik keberaniannya itu, Aura justru menerima hujatan dan perundungan dari warganet, bahkan menyeret orang tuanya ke dalam sorotan tajam publik.
Kritikan yang dilontarkan Aura semula bertujuan untuk menyuarakan keresahan sebagai pelajar.
Ia menilai kebijakan penghapusan acara perpisahan dan wisuda merugikan siswa, khususnya adiknya yang saat ini masih duduk di bangku SMP.
Namun, alih-alih mendapat ruang dialog, Aura justru dihantam gelombang perundungan daring (cyber bullying).
Orang tua Aura, Agus dan istrinya, mengaku sangat terpukul dengan reaksi publik yang begitu kejam terhadap putrinya.
Dalam sebuah tayangan video yang diunggah akun Instagram @pembasmi.kehaluan.reall, ibu Aura bahkan terlihat menangis saat menyampaikan penyesalannya karena telah membujuk sang anak untuk hadir dalam pertemuan bersama Dedi Mulyadi.
“Dihujat sampai sedemikian rupa, ya tetap nggak ikhlas,” ujar sang ibu.
“Kalau disuruh memilih, kami lebih baik tidak hadir. Jujur, saya menyesal membujuk Aura datang ke sana,” lanjut sang ayah, Agus.
Agus pun mengungkap bahwa ia tak kuasa menahan air mata saat mengingat ucapan putrinya usai acara tersebut.
“Aura bilang ke saya, ‘Pa, kenapa Papa tadi nggak bela Aura?’ Saya hanya bisa diam, tidak mampu berkata apa pun. Itu penyesalan yang mendalam bagi saya sebagai orang tua,” katanya dengan suara bergetar.
Datang untuk Bahas Penggusuran, Bukan Wisuda
Aura sendiri mengaku tak menyangka bahwa topik pertemuan bergeser ke soal kebijakan wisuda dan perpisahan sekolah.
Ia datang ke acara tersebut bersama warga lain dengan maksud ingin menyampaikan keluhan atas penggusuran rumah di bantaran Kali Cikarang Bekasi Laut.
“Awalnya saya diundang untuk bahas penggusuran. Ternyata malah diarahkan ke topik wisuda, padahal saya nggak siap,” ujar Aura dalam pernyataannya.
Aura merasa telah dijebak dalam sebuah diskusi yang tidak sesuai ekspektasi.
Namun, sebagai remaja yang sedang tumbuh dalam lingkungan penuh tantangan, ia tetap berani menyampaikan pendapatnya.
Meski begitu, keberanian itu justru menjadi bumerang baginya dan keluarganya.
Baca juga: HEBOH Gubernur Bengkulu Helmi Hasan Dicibir Tiru Konten Dedi Mulyadi, Cuek Dijuluki Gubernur TikTok
Perdebatan dengan Dedi Mulyadi
Dalam perdebatan yang kini menyebar luas di media sosial, Aura menyampaikan ketidaksetujuannya atas kebijakan pelarangan wisuda dan perpisahan sekolah, terutama karena ingin membela adiknya dan siswa lain yang ingin merasakan momen tersebut.
“Kalau bisa, wisuda itu tetap diadakan. Bisa disesuaikan biayanya, tapi tetap harus ada kenangan,” ujar Aura dengan nada tegas.
Dedi Mulyadi menanggapi argumen tersebut dengan menyebut bahwa banyak orang tua yang justru terjerat utang demi membiayai perpisahan sekolah, seperti studi tur dan acara mewah lainnya.
Ia mempertanyakan apakah itu keputusan yang bijak, apalagi bagi keluarga yang penghasilannya terbatas.
“Ngerasain perpisahan, duit dari siapa?” tanya Dedi.
“Orang tua,” jawab Aura.
“Membebani nggak?”
“Iya membebani, Pak. Tapi kan itu kenangan,” sahut Aura.
Baca juga: Komnas HAM Kecam Dedi Mulyadi Gegara Wacana Bansos dengan Syarat KB Vasektomi: Itu Pelanggaran
Kondisi Ekonomi Keluarga Disorot
Perdebatan kian emosional ketika Dedi mengulik latar belakang ekonomi keluarga Aura.
Sang ibu mengaku sebagai ibu rumah tangga, sedangkan ayahnya hanya pedagang botol-botol bekas untuk bensin eceran.
Meski begitu, mereka tetap rela mengeluarkan uang demi kebahagiaan anak.
“Ibu lebih setuju mana? Perpisahan tapi bayar, atau dilarang tanpa keluar uang?” tanya Dedi.
“Kalau buat mental anak, saya setuju yang bayar,” jawab ibunda Aura.
“Ibu rumah aja nggak punya, tapi mau bayar perpisahan?” sindir Dedi.
“Iya, demi anak saya,” ujar sang ibu.
Pernyataan tersebut disambut dengan sindiran tajam dari Dedi yang menilai bahwa prioritas keluarga seperti ini perlu dikoreksi.
“Demi anak jangan tinggal di bantaran sungai. Ibu tinggal aja masih di sana, kenapa gaya hidup begini?” katanya, sambil mengangkat tangan ke atas sebagai simbol gaya hidup yang tinggi.
Psikolog: Ruang Aman untuk Remaja Masih Lemah
Pakar psikologi anak dan remaja, Dr. Rini Saraswati, menilai kasus ini menunjukkan bahwa ruang publik di Indonesia masih minim empati terhadap suara anak muda, terutama mereka yang berani bersikap kritis.
“Aura menyampaikan pendapatnya. Terlepas dari setuju atau tidak, bullying bukanlah respons yang layak. Kita harus mulai menciptakan ekosistem diskusi yang sehat untuk generasi muda,” ujarnya kepada Tribun.
Dr. Rini juga menambahkan bahwa tindakan perundungan terhadap Aura bisa berdampak serius pada kesehatan mental remaja, mulai dari kecemasan, rasa tidak percaya diri, hingga trauma sosial.
Polemik Kebijakan Wisuda
Kebijakan pelarangan acara wisuda dan perpisahan sekolah yang digagas oleh Dedi Mulyadi sebenarnya bermaksud untuk menghindari pemborosan dan utang pada orang tua siswa.
Namun, kurangnya dialog publik yang inklusif membuat kebijakan ini mendapat banyak penolakan.
Pakar pendidikan, Dr. Ahmad Faisal, mengatakan bahwa kebijakan semacam ini perlu dikomunikasikan dengan lebih baik.
“Sosialisasi kebijakan harus melibatkan siswa dan orang tua secara langsung, bukan hanya bersifat top-down. Jangan sampai kebijakan baik kehilangan makna karena buruknya komunikasi,” katanya.
Artikel ini telah tayang di Tribun-Medan.com dengan judul AYAH Aura Cinta Sakit Hati Anaknya Dibully Setelah Debat Dengan Dedi Mulyadi: Menyesal Sekali, https://medan.tribunnews.com/2025/05/03/ayah-aura-cinta-sakit-hati-anaknya-dibully-setelah-debat-dengan-dedi-mulyadi-menyesal-sekali
Baca juga: Sentilan Cak Imin buat Dedi Mulyadi: tidak Boleh Bikin Aturan Sendiri
Konflik Kembali Memanas, Kamboja Tembak Pangkalan Militer Thailand, 3 Warga Sipil Tewas |
![]() |
---|
Suami Tewas Tanpa Kepala di Kalsel, Ternyata Dihabisi Istri Gegara Cemburu |
![]() |
---|
Baru Dilantik Jadi PPPK, Puluhan Istri di Blitar Ajukan Izin Ceraikan Suami |
![]() |
---|
Videonya Viral, Ibu di Demak Kembalikan Uang Rp12,5 Juta ke Guru Madrasah yang Tampar Anaknya |
![]() |
---|
Tragis! Bocah Asal Pekalongan Meninggal Usai Digigit Ular Weling, Diduga Terlambat Ditangani |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.