Berita Viral

Konflik Berkepanjangan Suku Anak Dalam Jambi vs Perusahaan, Terbaru 3 SAD Dikeroyok di Tebo

Gegara beberapa karung brondolan sawit, 3 Suku Anak Dalam (SAD) di Kabupaten Tebo, Jambi, dikeroyok.

Editor: Suci Rahayu PK
IST
Satu SAD tewas usai dikeroyok security perusahaan di wilayah Desa Betung Berdarah Timur, Kecamatan Tabir, Kabupaten Tebo. 

TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI- Gegara beberapa karung brondolan sawit, 3 Suku Anak Dalam (SAD) di Kabupaten Tebo, Jambi, dikeroyok.

Bahkan satu dari 3 SAD itu meregang nyawa usai dikeroyok security perusahaan kelapa sawit.

Insiden pengeroyokan ini terjadi pada Selasa (29/4/2025) siang di Desa Betung Bedarah Barat Kecamatan Tebo Ilir Kabupaten Tebo, tepatnya di Jerambah Sungai Kemang.

Warga Suku Anak Dalam (SAD) di Desa Betung Bedarah Timur, Kecamatan Tebo Ilir, Kabupaten Tebo, Jambi tewas usai terlibat keributan dengan security PT Tambora, perusahaan perkebunan sawit.
Warga Suku Anak Dalam (SAD) di Desa Betung Bedarah Timur, Kecamatan Tebo Ilir, Kabupaten Tebo, Jambi tewas usai terlibat keributan dengan security PT Tambora, perusahaan perkebunan sawit. (Capture video ist)

Kronologi Versi SAD

Depati Gentar, paman dari Orang Rimba atau SAD korban yang luka-luka, memaparkan Orang Rimba mengambil brondol bukan untuk mencari kaya, tetapi hanya untuk menyambung hidup.

Penyebabnya, karena sumber daya alam hutan yang menjadi sumber kehidupan Orang Rimba semakin tipis. 

Sebelum perstiwa ini terjadi, Gentar menuturkan sudah ada pembicaraan antara Orang Rimba dan perusahaan

“Kami Orang Rimba diminta diberi kesempatan untuk mengambil brondol, istilahnya kami bantu perusahaan untuk mengambil buah yang jatuh dari pohonnya, kemudian sebagai imbalannya perusahaan bersedia membeli brondolan sawit tersebut, kami berharap ini menjadi solusi, supaya perusahaan bisa berjalan dan kami Orang Rimba juga bisa hidup,”kata Gentar. 

Baca juga: Kejamnya PT APL Tembak SAD hingga Tewas Usai Ketahuan Ambil Berondol Sawit, Gentar: Kami Butuh Hidup

Baca juga: Awal Mula Tewasnya SAD di Tebo Jambi Usai Berseteru dengan Security PT Sawit, Dipicu Brondolan Sawit

Namun hasil pertemuan dengan perusahaan yang di gelar sekitar 2 bulan lalu ini tidak kunjung mencapai kata sepakat, sampai akhirnya timbul penganiayaan yang menyebabkan hilangnya nyawa dan korban luka.  

Gentar mengatakan Orang Rimba butuh hidup, ketika hutannya beralih menjadi perkebunan, kenapa perusahaan tidak mau memberikan sedikit ruang untuk Orang Rimba menyambung hidup dari mengambil brondolan sawit.

Keterangan Polda Jambi

Paur Penum Humas Polda Jambi, IPDA Maulana mengatakan bahwa kejadian bermula dari kegiatan patroli yang dilakukan sekitar 200 orang yang terdiri dari petugas keamanan perusahaan dan warga Desa Betung Bedaro Timur. 

Patroli dilakukan karena adanya dugaan pencurian brondolan sawit oleh sekelompok warga.

"Saat patroli berlangsung, ditemukan sejumlah warga SAD tengah memungut berondol sawit. Mereka langsung diamankan oleh pihak keamanan dan warga," ujar Maulana.

Namun, saat hendak diamankan, diduga terjadi perlawanan dari pihak SAD yang berujung pada aksi kekerasan. 

Halaman
1234
Sumber: Tribun Jambi
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved