Berita Internasional

Tanpa Kesepakatan Damai dengan Rusia, Trump Yakin Ukrania Hancur dalam 3 Tahun

Jika kesepakatan damai tidak terjadi, Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump memprediksi Ukraina akan hancur dalam waktu dekat.

Editor: Mareza Sutan AJ
Borys Filatov/Telegram
SERANGAN DRONE RUSIA - Dampak serangan pesawat nirawak Rusia di Kota Dnipro, Ukraina pada Rabu (16/4/2025). Serangan dilaporkan berskala besar dan menewaskan tiga orang serta melukai puluhan lainnya. 

TRIBUNJAMBI.COM - Jika kesepakatan damai tidak terjadi, Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump memprediksi Ukraina akan hancur dalam waktu dekat.

Trump menyadari ketimpangan kekuatan Ukraina dan lawan perangnya, Rusia.

Oleh karena itulah Presiden AS itu mengatakan ia yakin Ukraina akan "dihancurkan dalam waktu dekat."

Sebab, menurut Trump, Ukraina berhadapan dengan "mesin perang besar" Rusia yang tidak dapat dikalahkannya.

Komentar Trump ini muncul saat tenggat waktu yang dideklarasikan sendiri oleh pemerintahannya, yaitu 100 hari untuk mengakhiri perang di Ukraina semakin dekat minggu ini.

Padahal, target tersebut masih jauh dari selesai.

"Saya rasa saya menyelamatkan negara itu. Saya rasa saya memberikan pelayanan yang luar biasa kepada Ukraina. Saya percaya itu," katanya dalam sebuah wawancara dengan The Atlantic yang diterbitkan pada Senin (28/4/2025).

Kekhawatiran telah muncul oleh Ukraina dan sekutu-sekutunya di Eropa bahwa pandangan Washington yang tidak menguntungkan terhadap posisi Ukraina saat ini dalam perang, berarti Kyiv dapat dipaksa untuk menyetujui kesepakatan damai yang tidak menguntungkan.

Meskipun tidak memberikan tekanan nyata apa pun terhadap Moskow, AS berupaya memaksa Ukraina untuk segera berdamai guna mengakhiri perang dengan segala cara.

Washington pun berpotensi mengakui aneksasi ilegal Krimea oleh Moskow sebagai salah satu konsesi yang berdampak keras.

Diberitakan Sputnik, Trump sebelumnya mengatakan bahwa ia memiliki tenggat waktu untuk menyelesaikan konflik di Ukraina, tetapi tidak mengungkapkannya.

Pekan lalu, Trump mengkritik Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky, dengan mengatakan bahwa pernyataannya tentang Krimea merusak perundingan damai dengan Rusia.

Trump yakin bahwa situasi di Ukraina sangat buruk, dan Zelensky harus berdamai atau kehilangan seluruh negara dalam waktu tiga tahun.

Kata Analis Militer

Di sisi lain, kenyataan di garis depan bertolak belakang dengan pernyataan Trump baru-baru ini.

Halaman
123
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved