Berita Viral

Gelagat Dedi Mulyadi Disindir Razman Nasution, Curiga Maju Jadi Presiden: Masuk Gorong-gorong

Gelagat Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi belakangan ini dicurigai Pengacara Razman Nasution. Ya, Razman Nasution curiga jika Dedi Mulyadi mau mencalo

|
Penulis: Tommy Kurniawan | Editor: Tommy Kurniawan
IST
Gelagat Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi belakangan ini dicurigai Pengacara Razman Nasution. Ya, Razman Nasution curiga jika Dedi Mulyadi mau mencalonkan diri jadi presiden. 

TRIBUNJAMBI.COM - Gelagat Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi belakangan ini dicurigai Pengacara Razman Nasution.

Ya, Razman Nasution curiga jika Dedi Mulyadi mau mencalonkan diri jadi presiden.

Pasalnya, rekan berseteru Hotman Paris itu menilai Dedi Mulyadi sengaja cari simpati masyarakat.

Ia juga membandingkan sifat Dedi Mulyadi saat masih jadi bupati.

Menurut Razman Nasution, kinerja Dedi Mulyadi saat menjabat sebagai Bupati Purwakarta dinilai biasa saja.

Akan tetapi sejak jadi Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi bak seloroh dinilai terlalu berlebihan dalam menangani berbagai permasalahan, termasuk terhadap ormas GRIB Jaya.

Baca juga: Sebut Fuji Menantu Idaman, Sinyal Pernikahan Verrell Bramasta Menguat, Venna Melinda: Aku Suka Dia

Baca juga: Jokowi Datangi Langsung Polda Metro Jaya Laporkan Penuduh Ijazah Palsu

Diketahui sebelumnya, Dedi Mulyadi melontarkan pernyataan dan rencana pembentukan Satuan Tugas (Satgas) Antipremanisme di wilayah Jawa Barat.

Hal tersebut menimbulkan keresahan bagi Ormas GRIB Jaya Jabar yang merasa tersinggung dengan ucapan Dedi Mulyadi menyebutkan bahwa ormas hingga LSM kerap melakukan intimidasi terhadap masyarakat.

"Ini kan masyarakat-masyarakat yang tidak mendapat pekerjaan ini banyak, GRIB Jaya mengambil peran ini untuk membina mereka. Kang Dedi kan baru mau mulai dengan menyebut-nyebut wajib militer, alat cina, lakukan dulu visibilitas tadi," ujar Razman Nasution, dilansir dari tayangan Garuda TV, Senin, (28/4/2025).

Razman Nasution lantas menduga bahwa Dedi Mulyadi mengambil simpati  dari masyarakat untuk maju sebagai Presiden.

"Saya kira mari kita lakukan kajian mendalam, Jangan ujuk gini, saya takut nanti Kang Dedi Mulyadi ini terlalu maju, jangan-jangan mau jadi calon presiden ini, karena saya lihat masuk gorong-gorong, masuk sungai, saya takut hanyut gitu," 

"Dan dia waktu Bupati Purwakarta gak jago-jago amat, biasa-biasa aja dia jangan terlalu lebay lah, emang dia jadi kader Gerindra kapan sih? baru aja, udah jangan begitu lah," seloroh Razman Nasution.

Razman menyebut jika Dedi bekerja di luar dari tugas, pokok dan fungsi (tupoksi) sebagai pamong praja oleh GRIB Jaya.

Dedi, semestinya tidak turut mencampuri ranah kepolisian dalam kasus penganiayaan dan pembakaran mobil polisi di Harjamukti, Depok, Jawa Barat ungkap Razman. 

"Anda selaku gubernur diberi kewenangan untuk menata, mengelola pemerintahan di bidang eksekutif, anda tidak boleh masuk ke ranah saat ini, apalagi yudikatif," kata Razman.

Razman Nasution
Razman Nasution (ist)

GRIB Jaya menghormati proses hukum dan menegaskan tidak akan mengintervensi kasus yang melibatkan anggotanya tersebut ungkap Razman.

Dengan syarat, kasus tersebut ditangani secara transparan dan sesuai hukum yang berlaku.

"Kami tidak akan melindungi anggota kami yang melakukan tindakan kriminal sekecil apapun," ujarnya. 

Razman meminta agar perkembangan kasus tersebut dipublikasikan melalui bagian humas dari kepolisian bukan Dedi Mulyadi.

"Jangan Dedi Mulyadi bicara, anda marah apa, anda siapa? Apa pernah Ormas GRIB menyakiti anda? Apa ada ormas-ormas lain yg membenci anda? Sejak kasus Vina dan Eky saya salah satu tim hukum dari dua orang yang terkait dengan kasus Vina-Eky, anda selalu cuap-cuap," jelasnya.  

Ia juga mempertanyakan profesi yang dijalani Dedi Mulyadi saat ini. 

"Sebagai seorang gubernur, saya belum pernah lihat anda (Dedi) berpakaian resmi sebagai seorang gubernur, yang saya lihat turun temurun di sini selalu ada mic (tunjuk ke baju). Ini youtuber atau gubernur?" tanya Razman.

Disisi lain, Organisasi massa (Ormas) GRIB Jaya tegas mendukung Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi dalam memberantas premanisme lewat pembentukan Satgas Antipremanisme.

Tak hanya GRIB Jaya, dukungan pula didapatkan Dedi Mulyadi dari Komisi III DPR RI yang membidangi hukum dan keamanan. 

DPP GRIB Jaya, Zulfikar, menegaskan bahwa Dedi Mulyadi adalah bagian dari keluarga besar GRIB dan mendapat dukungan penuh dari Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto. 

"Kang Dedi adalah orang pilihan Presiden kita," ujarnya. 

GRIB Jaya bahkan menginstruksikan seluruh anggotanya di Jawa Barat untuk mendukung program gubernur, khususnya pemberantasan premanisme yang dinilai sudah meresahkan masyarakat dan investor. 

GRIB juga mendorong Dedi untuk merangkul seluruh ormas dan LSM agar ikut menjaga kondusivitas daerah. 

Balasan Dedi Mulyadi

Inilah balasan Dedi Mulyadi soal peringatan Razman terkait Grib Jaya.

Ia mengaku tidak akan pernah mendengarkan ancaman dari siapapun.

Selain itu ia hanya ingin mendengarkan kritik yang bermanfaat untuk warga Jabar.

Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi tak ingin ambil pusing dengan ultimatum yang diberikan organisasi masyarakat (Ormas) Grib Jaya. 

Dedi Mulyadi mengatakan, peringatan yang dikeluarkan juru bicara Ketua Umum sekaligus Kepala Bidang Komunikasi Publik DPP GRIB Jaya, Razman Nasution yang meminta agar dirinya tak usil kepada ormas, merupakan hal biasa. 

"Oh itu, biasa lah kita ini pemerintah menjalankan tugas untuk menjaga investasi berjalan dengan baik. Rakyat bisa bekerja, rakyat bisa sejahtera," ujar Dedi, Selasa (29/4/2025). 

Sehingga bentuk ancaman apapun termasuk dari GRIB Jaya, kata dia, tidak akan memengaruhinya bila menyangkut kepentingan masyarakat.

"Tugas saya itu, saya tidak akan pernah mendengarkan ancaman dari siapapun. Kalau itu mengganggu kinerja saya," ucapnya.

Dedi juga menegaskan, dirinya bukan tipikal pemimpin yang antikritik. Apalagi tujuan kritiknya untuk masyarakat Jawa Barat.

"Saya akan mendengarkan kritik siapapun, kalau itu bermanfaat bagi kepentingan masyarakat Jawa Barat," katanya.

Sumber: Tribun Jambi
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved