CPNS 2024
CPNS 2024 Ramai-ramai Mengundurkan Diri Ungkap Alasan ke DPR, Terbanyak di Kemendikbudristek
Calon Pegawai Negeri Sipil atau CPNS tahun 2024 yang telah lolos seleksi ramai-ramai memilih mengundurkan diri.
Penulis: Darwin Sijabat | Editor: Darwin Sijabat
CPNS 2024 Ramai-ramai Mengundurkan Diri Ungkap Alasan ke DPR, Terbanyak di Kemendikbudristek
TRIBUNJAMBI.COM - Calon Pegawai Negeri Sipil atau CPNS tahun 2024 yang telah lolos seleksi ramai-ramai memilih mengundurkan diri.
Ribuan calon pegawai negeri itu memilih mundur dengan berbagai alasan. Mulai dari gaji hingga lokasi penempatan.
Jumlah mereka yang mengajukan pengunduran diri itu mencapai 1.967 oang.
Jumlah itu diungkapkan Kepala Badan Kepegawaian Negara (BKN), Zudan Arif Fakrulloh saat rapat kerja bersama Komisi II DPR, Selasa (22/4/2025).
Menurutnya, sejumlah alasan yang dikemukakan CPNS yang mengundurkan diri di antaranya tempat kerja yang terlalu jauh hingga upah terlalu kecil.
Selain itu, Zudan menyampaikan 1.067 CPNS yang mundur lolos seleksi melalui mekanisme optimalisasi formasi atau setara 12 persen dari total 16.167 orang yang ditempatkan melalui skema tersebut.
Optimalisasi formasi adalah kebijakan pemerintah untuk mengisi posisi kosong yang belum terisi pada seleksi calon ASN tahun 2024.
"Skema ini mengalihkan peserta dengan nilai tinggi, tetapi tidak lolos pada formasi awal, ke instansi atau unit kerja yang masih kekurangan pegawai," kata Zudan.
Baca juga: Hampir 2.000 CPNS 2024 Mengundurkan Diri Usai Dinyatakan Lolos, BKN Beberkan Penyebabnya
Baca juga: NIP CPNS Dan PPPK Tahap I Masih Diusulkan, BKPSDM Merangin Tunggu Keputusan Dari Pusat
Mundurnya ribuan CPNS tersebut disorot Wakil Ketua Komisi II DPR RI Fraksi Gerindra Bahtra Banong.
Bahtra Banong menyayangkan mundurnya ribuan calon pegawai saat banyak warga yang ingin menjadi PNS.
Alasan CPNS mundur
Dalam rapat bersama Komisi II DPR, Kepala BKN Zudan mengungkapkan alasan yang disampaikan para peserta mengundurkan diri.
Alasannya itu mulai dari lokasi penempatan terlalu jauh, alasan kesehatan, hingga pendapatan terlalu kecil.
Menurut Zudan, CPNS yang mundur dengan alasan penempatan terlalu jauh mencapai 1.967 orang.
Sedangkan 320 CPNS mengaku mundur karena terkendala izin keluarga.
Kemendikbudristek paling banyak
Berdasarkan data BKN, instansi tempat paling banyak CPNS mengundurkan diri adalah Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek).
Jumlah CPNS yang mundur dari kementerian tersebut mencapai 640 orang.
BKN pun mencatat sebanyak 575 CPNS mengundurkan diri dari formasi di Kementerian Kesehatan.
Sedangkan 154 orang mengundurkan diri dari Kementerian Komunikasi dan Informatika.
Baca juga: Ribuan Pencaker di Batanghari Tercatat Sejak Januari–Maret 2025, Didominasi Peserta CPNS dan PPPK
Sebanyak 131 orang mengundurkan diri dari Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) dan 121 CPNS dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).
Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan RB) Rini Widyantini mengingatkan CPNS yang mengundurkan diri setelah dinyatakan lolos seleksi dapat dikenakan konsekuensi.
"Sanksi yang mungkin diberikan adalah larangan untuk berpartisipasi dalam seleksi CASN pada periode selanjutnya,” kata Rini.
Sebagai langkah antisipasi ke depannya, Kemenpan RB dan Panitia Seleksi Nasional (Panselnas), BKN, serta instansi terkait lainnya disebut akan memperkuat sistem rekrutmen ASN.
Penguatan ini mencakup seluruh proses rekrutmen, mulai dari pengumuman lowongan, pelaksanaan seleksi, hingga pengangkatan.
Berikut beberapa alasan CPNS 2024 memilih mengundurkan diri:
- Merawat orang tua sakit :156 orang
- Menempuh studi S2 atau S3: 44 orang
- Alasan kesehatan: 21 orang
- Terikat kontrak kerja: 13 orang
- Ssalah pilih formasi: 11 orang
- Kesehatan pasangan: 10 orang
- Tidak bisa memenuhi kelengkapan dokumen: 6 orang
- Merasa tidak berhak lulus: 6 orang
Baca juga: Pemerintah Pastikan Pengangkatan CPNS Dipercepat Juni 2025, PPPK Oktober 2025
- Uupah tak sesuai ekspektasi: 3 orang
Guru Besar Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) Djohermansyah Djohan menyayangkan banyaknya CPNS yang mundur.
Menurutnya, hal ini kontras dengan banyaknya calon di daerah yang ingin menjadi PNS tetapi tidak bisa mendaftarkan diri di formasi yang dibutuhkan.
"Harusnya ini jadi pembelajaran. Jangan sampai formasi kosong. Harus ada perhatian khusus, misalnya kerja sama BKN atau Kemenpan dan RB dengan perguruan tinggi di seluruh Indonesia, agar informasi rekrutmen dosen bisa menyebar lebih merata," kata Djohan.
Simak berita terbaru Tribunjambi.com di Google News
Baca juga: Prediksi Skor dan Statistik Whitecaps vs Inter Miami di Piala Champions CONCACAF, Jumat 25/4/2025
Baca juga: Kunci Jawaban IPAS Kelas 4 Halaman 213, Normal di Indonesia
Baca juga: Viral Warga Jambi Tak Bisa Nyalon Ketua RT Karena Belum Menikah, Kesal Lapor Kemenkum dan Ombudsman
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.