Update Kualitas Padi di Tebo Menurun Pascabanjir, Gara-gara Terendam Air Tiga Hari

TRIBUNJAMBI.COM, MUARATEBO - Pascabanjir, kualitas panen padi di Kabupaten Tebo menurun, Rabu (23/4/2025).

Sawah petani di beberapa tempat terendam banjir hingga tiga hari.

Kondisi itu berpengaruh terhadap kualitas padi itu.

Pada 2024 lalu, luas tanam sekitar 1.492 hektare, yang mengalami fuso 873 hektare. 

Dari luasan itu, ada sekitar 619 hektare yang panen tahun 2025.

Pemerintah Kabupaten Tebo mengupayakan agar petani kembali menanam padi pasca banjir lalu.

Pemerintah juga memberikan bantuan bibit padi kepada para petani yang menanam padi, supaya stok beras di Tebo tetap stabil.

Kepala Bidang TPH Dinas Pertanian Kabupaten Tebo Nanang Suyanto menyebut di beberapa tempat ada yang panen. 

Diakuinya, pascabanjir ini kualitas padi sedikit menurun dibandingkan yang tidak terdampak banjir.

"Di Sumay kemarin terendam banjir 2-3 hari itu mempengaruhi kualitas padi,"tegasnya.

Ia menyebut, pasca banjir ini petani akan menanam kembali padi, salah satu upaya memberikan bantuan benih kepada petani padi.

Bantuan benih itu, terdiri dari pemerintah daerah, pemerintah provinsi dan pemerintah pusat.

Namun diakuinya ada sedikit kendala yang mana di Kabupaten Tebo tahun ini ada 3.11 hektare yang akan tanam padi, yang terakomodir benih nya baru setengah, 1.493 sisa nya belum terakomodir.

"Itu yang sedang kita upayakan, salah satunya 873 hektare yang terdampak banjir," ungkapnya.

Karena di pemerintah pusat anggaran tidak tersedia dalam penggangaran untuk bantuan benih yang terdampak banjir.

"Saat ini kita memang masuk musim tanam di April- September periode tanam kedua," pungkasnya. (tribun jambi/sopianto)

Baca juga: Prediksi Skor dan Statistik Parma vs Juventus, Rabu 23/4/2025 Pukul 23.30 WIB

Baca juga: Napak Tilas Peradaban: Wali Kota Jambi dan Fadli Zon Bahas Revitalisasi Rumah Batu