GAPKI Jambi Gelar Sosialisasi dan Workshop Perlindungan Pekerja Perempuan di Perkebunan Sawit Jambi

TRIBUNJAMBI.COM - Pekerja perempuan di sektor perkebunan kelapa sawit kini mendapat perhatian yang luas, hal ini karena industri perkebunan kelapa sawit membuka ruang bagi perempuan untuk berpartisipasi membangun Indonesia.

GAPKI Cabang Jambi sebagai organisasi pengusaha kelapa sawit, menggelar kegiatan Sosialisasi dan Workshop perlindungan pekerja perempuan di perkebunan sawit Jambi, Bertempat di Hotel Aston kota jambi.

Acara dibuka oleh plt Kadis nakertrans provinsi jambi Dodi Hariyanto Parmin, didampingi ketua Gapki cabang jambi Ryan Harry Supryanto, Rabu (23/4/25).

Dodi mengapresiasi Gapki jambi yang peduli pada pekerja perempuan, "Acara ini diharapkan dapat memberikan pemahaman bagi kita, tentang perlindungan pekerja perempuan di perkebunan sawot",tutunya

Industri kelapa sawit di provinsi jambi tumbuh sangat baik, bahkan komitmen perusahaan pada pekerja perempuan di jambi dianugerahi penghargaan oleh pusat kepada pemerintah daerah.

"industri kelapa sawit ikut berkontribusi pada pembangunan daerah dan nasional, bahkan memperhatikan K3, BPJS ketenagakerjaan, BPJS kesehatan",ungkap Dodi

Baca juga: Viral Mobil Pelayanan Samsat Mati Pajak, Ini Penjelasan Samsat Kota Jambi

Baca juga: Helens Play Mart Rayu Pemkot Jambi dan Ormas Agar Bisa Buka Lagi

Sementara itu, Ketua GAPKI Jambi Ryan Harry Supryanto mengatakan bahwa kegiatan ini komitmen GAPKI sebagai wadah untuk meningkatkan pemberdayaan perempuan di perkebunan sawit.

"Kita undang seratus peserta dari berbagai organisasi, yang diharapkan  peserta memperoleh pengetahuan dan keterampilan yang  diperlukan", kata Ryan

Workshop menghadirkan narasumber Eddy Abdurrachman (direktur utama BPDPKS), Sumarjono Saragih (ketua bidang pengembangan SDM Gapki), Rinaldi Umar (direktur bina pemeriksaan norma ketenagakerjaan kemnaker RI), Nursanna Marpaung (sekretaris eksekutif JAPBUSI), serta Anggota Gapki Jambi.

Acara ini digelar selama dua hari yakni tanggal 23 -24 April 2025, dengan peserta sebanyak 100 orang.