Polemik di Papua
KKB Papua Sindir dan Tantang Militer Indonesia, OPM: Jika Ingin Hadapi Kami, Lakukan di Medan Perang
Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka atau TPNPB-OPM disebut juga keluarkan sindiran aparat militer Indonesia.
Penulis: Darwin Sijabat | Editor: Darwin Sijabat
TRIBUNJAMBI.COM - Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka atau TPNPB-OPM disebut juga keluarkan sindiran aparat militer Indonesia.
Sindiran sekaligus tantangan itu untuk melawan mereka di Medan Perang.
Kondisi itu menimbulkan ketegangan di konflik wilayah Papua yang kembali meningkat.
KOMNAS TPNPB-OPM melaporkan militer Indonesia telah menurunkan pasukan dan logistik militer di Distrik Oksop, Kabupaten Pegunungan Bintang, Senin (21/4/2025).
Hal itu berdasarkan laporan resmi Kodap XXXV Bintang Timur, melalui juru bicara TPN-PB Sebby Sambom.
Mereka mengklaim dua helikopter militer melakukan pendaratan strategis.
Satu di lapangan terbang Misi Onaris dan lainnya di area Kantor Distrik Oksop.
Dua helicopter itu menurunkan pasukan bersama logistik dan mereka segera menempati gereja.
Baca juga: KKB Papua Klaim Tembak 2 Prajurit Hingga Tewas, Mobil Taktis Hancur, Lainnya Terluka di Intan Jaya
Baca juga: Tokoh Papua Minta TNI-Polri Beri Efek Jera ke KKB: Tidak Manusiawi dan Sangat Meresahkan Masyarakat
Serta kantor distrik untuk dijadikan basis pertahanan mereka dari kemungkinan serangan TPNPB.
“Tindakan ini merupakan pelanggaran terhadap hukum humaniter internasional dan norma keagamaan,”ujar juru bicara TPNPB, Sebby Sambom terkait penggunaan fasilitas sipil sebagai basis.
Situasi di wilayah Oksop masih mencekam.
Warga sipil yang mengungsi sejak Desember 2024 dikabarkan belum kembali ke kampung halaman mereka karena kekhawatiran terhadap potensi kekerasan, penangkapan, dan pembunuhan.
TPNPB-OPM juga menyerukan agar Presiden Prabowo Subianto dan otoritas militer Indonesia menghentikan penggunaan senjata berat seperti mortir, bom, helikopter tempur, dan drone dalam operasi militer yang dapat menimbulkan korban sipil.
“Jika militer ingin menghadapi kami, lakukanlah di Medan Perang, bukan di gereja atau rumah warga. Jangan jadikan warga sipil sebagai tameng,” tegas KOMNAS TPNPB dalam pernyataannya.
Siaran pers ini ditandatangani oleh para pimpinan tinggi TPNPB-OPM: Jenderal Goliath Tabuni, Letnan Jenderal Melkisedek Awom, dan Mayor Jenderal Terianus Satto.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.