Polemik di Papua
Usai Dilantik Presiden Prabowo, Gubernur John Tabo Prioritaskan Atasi Konflik di Papua Pegunungan
Gubernur Papua Pegunungan, John Tabo menegaskan komitmennya untuk menangani konflik yang selama ini melanda wilayahnya, terutama di Yahukimo.
Penulis: Darwin Sijabat | Editor: Darwin Sijabat
Gubernur John Tabo Prioritaskan Penanganan Konflik di Papua Pegunungan dengan Pendekatan Budaya
TRIBUNJAMBI.COM - Gubernur Papua Pegunungan, John Tabo menegaskan komitmennya untuk menangani konflik yang selama ini melanda wilayahnya, terutama di Yahukimo.
Pola yang akan diterapkan dengan pendekatan berbasis adat dan budaya.
Hal itu disampaikan John usai dilantik oleh Presiden Prabowo Subianto di Istana Negara pada Kamis (17/04/2025).
“Konflik di Yahukimo adalah kampung halaman dari Wakil Gubernur. Kami akan membahas dan menyelesaikannya bersama, secara adat dan budaya. Kami percaya, masalah di Papua Pegunungan tidak bisa diselesaikan oleh pihak luar karena kompleksitas suku dan budaya kami yang berbeda,” ujar John Tabo, dikutip dari YouTube resmi Sekretariat Presiden RI.
Menurut John, salah satu tantangan utama dalam memimpin Papua Pegunungan adalah persepsi masyarakat terhadap konflik.
Ia menyebut, sebagian warga menganggap perang sebagai hal biasa, bahkan seperti olahraga.
Oleh karena itu, ia menilai penting untuk membangun kesadaran kolektif bahwa perdamaian lebih menguntungkan bagi masa depan wilayah tersebut.
“Perang bagi masyarakat kami kadang dianggap biasa. Tapi kini saatnya kita mencari solusi dan mengajak masyarakat membangun masa depan yang lebih baik,” tegasnya.
Baca juga: John Tabo Akui Pimpin Papua Pegunungan Penuh Tantangan, Sebut Warga Anggap Perang Seperti Olahraga
Baca juga: Ingat Prajurit TNI Ditembak KKB Papua di Intan Jaya? Aibon Kogoya Ngaku Jadi Pelaku
Bersama Wakil Gubernur Ones Pahabol, yang juga berasal dari Yahukimo, John yakin konflik yang terjadi bisa diselesaikan secara bertahap.
Pendekatan kultural, dialog antar-suku, serta peran aktif tokoh adat akan menjadi fondasi utama dalam menciptakan perdamaian yang berkelanjutan.
Setelah pelantikan, keduanya akan segera kembali ke daerah untuk melakukan konsolidasi dengan tokoh adat dan pemerintah daerah.
Langkah ini menjadi tahap awal dalam menjalankan pemerintahan dan membangun pondasi perdamaian di provinsi baru tersebut.
“Kami sadar, Papua Pegunungan adalah daerah yang penuh tantangan. Tapi sebagai anak daerah dan kepala suku, kami yakin bisa meletakkan dasar yang kuat untuk pembangunan wilayah ini, termasuk menyelesaikan konflik sosial,” tambah John.
Ia juga mengajak media untuk menyajikan informasi yang akurat dan tidak memperkeruh suasana.
Baca juga: 274 Personel Dikerahkan Cari AKP Tomi S Marbun yang Hilang 4 Bulan Lalu saat Gerebek KKB Papua
“Percayalah kepada kami. Setelah diberi kepercayaan, kami akan menjalankan tugas ini dengan sungguh-sungguh sesuai amanat Undang-Undang Dasar 2025,” tutupnya.
Pencarian AKP Tomi S Marbun
Sebanyak 2674 personel dikerahkan dalam pencarian AKP Tomi S Marbun yang hilang saat penggerebekan KKB Papua di Teluk Bintuni, Papua Barat.
Hilangnya mantan Kasat Reskrim pada empat bulan lalu itu Polri akan melakukan operasi pencarian secara besar-besaran.
Operasi yang dinamakan Alpha Bravo Moskona 2025 digelar dalam mencari keberadaan polisi asal Pematang Siantar, Sumatera Utara itu.
Sebelumnya dia dilaporkan tenggelam saat tim melakukan penggerebakan Kelompok Kriminal Bersenjata di Papua atau KKB Papua.
Peristiwa yang terjadi pada 18 Desember 2024 itu disebut AKP Tomi S Marbun disebut terpeleset dan terjatuh hingga dikabarkan hilang.
Apel gelar operasi sudah dilakukan pada Jumat (18/4/2025) oleh Korps Brimob di Lapangan Tokubetsu Keisatsutai, Resimen II Pasukan Pelopor.
Apel yang dipimpin Komandan Pasukan Pelopor Korbrimob Polri, Brigjen Gatot Mangkurat dan diikuti oleh seluruh pasukan inti serta unsur pendukung operasi.
Menurut Gatot, pelaksanaan operasi ini mengusung semangat kemanusiaan, namun tetap harus dilandasi dengan kewaspadaan dan kedisiplinan tinggi.
“Pesan saya kepada seluruh personel yang terlibat dalam Operasi Moskona ini, semua satgas melaksanakan tugas dengan baik dan tetap waspada karena ini meskipun operasi kemanusiaan."
"Kita melaksanakan tugas operasi di daerah Papua, sehingga kita tidak boleh lengah. Kita juga melaksanakan operasi gabungan dengan Polda Papua Barat,” ujar Gatot, Sabtu, 19 April 2025.
Lebih lanjut, Gatot menegaskan bahwa Operasi Alpha Bravo Moskona bukan hanya tentang pencarian, tetapi juga menyampaikan pesan bahwa negara hadir dan bertanggung jawab.
Baca juga: KKB Ultimatum Perantau untuk Angkat Kaki Tinggalkan 10 Kabupaten di Papua: Sudah Mulai Perang
“Kita hadir bukan untuk menakut-nakuti, tetapi untuk melindungi. Operasi ini adalah bagian dari misi kemanusiaan Polri."
"Kita ingin menunjukkan bahwa Brimob bukan hanya pasukan bersenjata, tetapi juga pasukan yang memiliki hati nurani dan peduli terhadap masyarakat,” jelasnya.
Sebanyak 274 personel dikerahkan dalam operasi ini, terbagi dalam lima satuan tugas utama.
Antara lain Satgas Pencarian/SAR, Satgas Intelijen, Satgas Tindak, Satgas Humas, dan Satgas Banops. Operasi dijadwalkan berlangsung dari 20 April hingga 3 Mei 2025.
Brigjen Gatot juga mengingatkan bahwa wilayah operasi termasuk kategori zona merah (red zone) karena aktivitas KKB.
Medan operasi meliputi hutan lebat, pegunungan, dan sungai berarus deras, sehingga diperlukan kesiapan fisik, mental, serta pemahaman menyeluruh terhadap SOP.
Gatot meminta pengecekan menyeluruh terhadap kesiapan personel dan perlengkapan.
Termasuk penguasaan prosedur pelaksanaan tugas. Lalu, antisipasi terhadap segala bentuk kontingensi dan kolaborasi lintas satuan dan stakeholder.
Selanjutnya, monitoring dan evaluasi lapangan secara berkala oleh komandan satuan.
“Ini adalah bentuk tanggung jawab moral dan profesional kita kepada keluarga yang kehilangan. Kita hadir untuk memberikan jawaban, harapan, dan kepastian. Operasi ini bukan sekadar tugas, melainkan amanah kemanusiaan,” tandas mantan Komandan Satuan Brimob Polda Metro Jaya.
Simak berita terbaru Tribunjambi.com di Google News
Baca juga: Bejatnya Bu Kepsek Buang Bayi Hasil Selingkuh dengan Buruh, Pacar Pura-pura Menolong, Bidan curiga
Baca juga: Ingat Prajurit TNI Ditembak KKB Papua di Intan Jaya? Aibon Kogoya Ngaku Jadi Pelaku
Baca juga: Program CSR Elnusa Petrofin, Inovasi UMKM Tempoyak Jambi Aksena Snack Hasilkan Jutaan per Bulan
Sebagian Artikel ini dolah dari Tribun-Papua.com
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.