Polemik di Papua

KKB Ultimatum Perantau untuk Angkat Kaki Tinggalkan 10 Kabupaten di Papua: Sudah Mulai Perang

Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat - Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM) atau disebut KKB Papua tebar ultimatum bagi masyarakat non-Papua.

Editor: Darwin Sijabat
Ist
ANGKAT KAKI: Juru Bicara TPNPB-OPM, Sebby Sembom. TPNPB-OPM atau disebut KKB Papua tebar ultimatum bagi masyarakat non-Papua. Mereka yang berada di 10 Kabupaten diminta meningalkan daerah yang dianggap sebagai zona perang.(istimewa) 

KKB Ultimatum Perantau untuk Angkat Kaki Tinggalkan 10 Kabupaten di Papua: Sudah Mulai Perang

TRIBUNJAMBI.COM - Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat - Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM) atau disebut KKB Papua tebar ultimatum bagi masyarakat non-Papua.

Mereka yang berada di 10 Kabupaten diminta meningalkan daerah yang dianggap sebagai zona perang.

Imbauan ini disampaikan Juru Bicara TPNPB-OPM, Sebby Sambom secara tertulis pada Kamis (10/04/2025) lalu.

Dia mengatakan penyerangan oleh pasukan TPBNPB-OPM atau KKB Papua akan terus berlanjut tanpa henti.

Mereka akan memperjuangkan kemerdekaan West Papua.

"Kami kembali menghimpun informasikan kepada dunia, Indonesia dan rakyat Papua peristiwa-peristiwa ini sudah dan akan sedang terjadi di seluruh tanah Papua. Kenapa harus terjadi? karena kemelut persoalan politik Papua yang tak kunjung padam," katanya.

"Kami tegaskan di sini tidak ada argumentasi Indonesia mau membenarkan diri dengan alasan apapun dengan Anda mengatakan itu warga sipil," katanya.   

Pihaknya mengimbau berulang kali agar warga non Papua tidak beraktivitas di wilayah perang yang telah ditetapkan.

Baca juga: 16 Korban KKB Papua di Yahukimo Berhasil Diidentifikasi, 2 Korban Selamat 8 Hari Sembunyi di Hutan

Baca juga: Kemenlu Tak Tahu, Kemenhan Belum Pantau Soal Rumor Rusia Bakal Buat Pangkalan Militer di Papua

"Bahwa warga  Imigran  Indonesia yang bukan orang asli Papua silakan tinggalkan wilayah konflik bersenjata di Tanah papua yang sudah mulai perang revolusi tahapan," ujarnya.

Wilayah tersebut yaitu, Kabupaten Puncak Jaya, Puncak, Ndugama, Intan Jaya, Yahukimo, Pegunungan Bintang, Maybrat, Sorong Raya, Dogiyai, Paniai, Deyai, segera tinggalkan daerah itu

"Orang imigran entah anda itu pegawai negeri atau anda tukang bangunan, atau anda sebagai guru perawat, dokter, Suster, Mantri, atau anda sebagai pendeta, yang namanya imigran atau pendatang itu silahkan tinggalkan atau kosongkan," katanya.

Sebby mengeklaim masyarakat Papua tidak membutuhkan kebutuhan Sembako yang dibawa atau dijual karena menurutnya masyarakat masih bisa hidup dengan makanan tradisional mereka.

Ia menjelaskan sebelumnya TPNPB sudah lakukan fungsi perang humaniter dalam KTP OPM di Biak, dari tanggal 01 - 05 Mei 2021.

"Almarhum Daniel Gobai cetak buku di Jakarta tetang buku panduan perang humaniter, yang diterima oleh seribu delegasi sehingga jangan main-main, TPN- PB  sangat mengerti soal ini tinggal kami menunggu pelatihan-pelatihan yang biasa mendidik dan membina orang di bawah organisasi PBB," katanya. 

16 Korban KKB Papua Berhasil Diidentifikasi

Sebanyak 16 orang korban pembantaian Kelompok Kriminal Bersenjata di Papua atau KKB Papua berhasil diidentifikasi.

Mereka yang merupakan pendulang emas itu menjadi korban penyerangan di Muara Kum, Yahukimo, Papua Pegunungan.

Mereka sebelumnya dievakuasi tim gabungan dari Satgas Operasi Damai Cartenz dan TNI.

Baca juga: Lolos dari Maut Serangan KKB Papua: 2 Pendulang Emas Bertahan 8 Hari di Tengah Hutan

Seluruh korban pembantaian KKB Papua yang berjumlah 16 orang itu berhasil diidentifikasi tim dokter dan DVI Polri.

Satu jenazah terakhir yang berhasil diidentifikasi pada Rabu (16/4/2025) adalah Ferdina Buma.

Korban merupakan seorang pria asal Kampung Urumusu, Nabire, Papua Tengah.

Identifikasi Ferdina Buma dilakukan berdasarkan kecocokan tiga data sekunder yang diperoleh dari data antemortem dan postmortem dengan label IHK 2025-015.

Jenazah Ferdina Buma ditemukan di Muara Kum dan telah dievakuasi.

Pria kelahiran Nabire pada 30 April 1995 ini berdomisili di Jalan Nabire Ilaga KM 36, Kampung Urumusu, Papua Tengah.

"Saat ini, jenazah telah diserahkan langsung kepada pihak keluarga," ungkap Commander DVI yang juga menjabat sebagai Karumkit RS Bhayangkara TK. II Jayapura, AKBP. dr Romy Sebastian.

Dokter Romy Sebastian menyampaikan apresiasinya kepada seluruh pihak yang terlibat dalam proses penanganan jenazah, termasuk dalam evakuasi terakhir ini.

"Keberhasilan mengidentifikasi seluruh korban merupakan hasil kerja keras bersama. Identifikasi ini bukan hanya mengenai data medis, tetapi juga tentang kemanusiaan dan memberikan kepastian kepada keluarga korban."

"Kami memastikan setiap langkah dilakukan dengan penuh kehati-hatian dan menghormati hak para korban," tegasnya.

Lebih lanjut, Dokter Romy Sebastian menyatakan bahwa dengan teridentifikasinya Ferdina Buma, seluruh 16 jenazah yang sebelumnya berada di RSUD Dekai, Yahukimo kini telah teridentifikasi dan diserahkan kepada keluarga masing-masing.

"Ini adalah tanggung jawab kami sebagai bagian dari Polri dan tim kemanusiaan. Kehadiran kami bukan hanya untuk memberikan kepastian identitas, tetapi juga untuk menumbuhkan rasa kepercayaan masyarakat terhadap kehadiran negara di tengah duka," imbuhnya.

Baca juga: Isu Matahari Kembar, Politisi PKB Akui Kekuatan Jokowi, Wajar Menteri Prabowo Sebut Masih Jadi Bos

Kaops Damai Cartenz, Brigjen Pol Faizal Ramadhani, turut menyampaikan penghargaan atas kerja cepat dan profesional dari tim DVI yang telah menyelesaikan proses identifikasi dengan penuh dedikasi.

"Kami sangat mengapresiasi kerja keras tim DVI Polri dan seluruh pihak yang terlibat. Ini adalah wujud nyata komitmen Polri untuk selalu hadir memberikan kepastian dan pelayanan terbaik kepada masyarakat. Aparat keamanan juga akan terus melakukan pengejaran terhadap para pelaku," tegasnya.

Dengan selesainya proses identifikasi ini, Tim DVI Polri Ops Damai Cartenz berharap kehadiran mereka tidak hanya memberikan kejelasan mengenai identitas para jenazah, tetapi juga memberikan ketenangan bagi seluruh keluarga korban.

Simak berita terbaru Tribunjambi.com di Google News

Baca juga: Sosok Meki Nawipa, Gubernur Papua Tengah yang Dilantik Hari Ini

Baca juga: Napoli dan AC Milan Tertarik pada Superstar Bologna Riccardo Orsolini

Baca juga: Penyebab Arya Saloka Ceraikan Putri Anne Terjawab, Postingan Amanda Manopo Disorot: Gak Ada Urusan

Baca juga: Tinggi Air Sungai Batanghari Jambi Bertahan, BPBD Waspadai Air Kiriman

Artikel ini telah tayang di Tribun-Papua.com

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved