Polemik di Papua
Kemenlu Bilang Tak Beri Izin Negara Lain Bangun Pangkalan Militer di RI, Termasuk Rusia di Papua?
Pemerintah menegaskan tidak akan memberikan izin pembangunan pangkalan militer negara lain di Indonesia.
Penulis: Darwin Sijabat | Editor: Darwin Sijabat
Menteri Luar Negeri Australia Penny Wong mengatakan pemerintah sedang mencari informasi lebih lanjut dari pihak Indonesia.
"Kami dari pihak pemerintah mencoba untuk mengonfirmasi laporan itu dan untuk mengetahui apakah laporan tersebut akurat atau tidak dan seperti apa status permintaan Rusia itu," ungkap Wong, dikutip ABC Australia.
Baca juga: 11 Warga Korban KKB Papua Berhasil Ditemukan, 307 Personel Lakukan Evakuasi, Ini Lokasi Penemuannya
Wong juga menyebut Rusia merupakan kekuatan disruptif dan Presiden Vladimir Putin ingin memainkan peran.
Sebelumnya dia menanggapi soal kabar beredar wacana Rusia akan membuat pangkalan militer di Papua, Indonesia.
Juru Bicara Kementerian Luar Negeri RI, Rolliansyah Soemirat mengaku belum mendengarnya.
"Belum pernah mendengar mengenai permintaan Rusia untuk menempatkan pesawatnya di pangkalan udara milik Indonesia di wilayah Papua," ungkapnya, Rabu (16/4/2025).
Dia meminta agar isu pertahanan tersebut bisa ditanyakan langsung kepada kementerian terkait.
"Silakan dapat menghubungi kementerian/instansi terkait," ujarnya.
Tanggapan hampir sanada dengan Kemenlu itu juga disampaikan Kementerian Pertahanan.
Sementara itu, Kepala Biro Info Pertahanan (Infohan) Setjen Kemenhan RI, Brigjen TNI Frega Wenas Inkiriwang menyebutkan pihaknya belum memantau adanya kabar itu.
"Sementara Kemenhan belum monitor terkait isu tersebut," kata Frega kepada Kompas.com melalui pesan singkat, Selasa (15/4/2025).
Kabar mengenai Lanud Manuhua yang akan menjadi markas pesawat militer Rusia diberitakan oleh media asing.
Disebutkan dalam berita itu kesepakatan menjadikan Lanud Manuhua sebagai markas pesawat militer Rusia merupakan hasil pertemuan antara Menhan RI, Sjafrie Sjamsoeddin dan Sekretaris Dewan Keamanan Rusia Sergei Shoigu pada Februari lalu.
Namun, Frega menyampaikan Kemenhan belum memantau apakah dalam pertemuan itu juga ada kesepakatan mengenai Lanud Manuhua.
"Sementara belum monitor terkait hal tersebut saat kegiatan (pertemuan Menhan RI dan Sekretaris Dewan Keamanan Rusia)," ungkap dia.
Baca juga: Pria di Muaro Jambi Begal Pacar Sendiri Gegara Tersinggung, Korban Dianiaya Lalu HP-Motor Dirampas
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.