Berita Viral

Viral Kelakuan Preman Maksa Minta THR, Gubernur Jabar Dedi Mulyadi Serius Bikin Satgas Anti Preman

Marak preman berkedok ormas yang memaksa tempat usaha untuk mendapatkan THR, membuat Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi geram.

Editor: Suci Rahayu PK
Kolase Kompas TV, @volenteernetizen
DEDI MULYADI TINDAK PREMAN - Kemunculan preman berkedok ormas yang memaksa dan mengintimidasi tempat usaha agar mendapat uang Tunjangan Hari Raya (THR) membuat Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi geram. 

TRIBUNJAMBI.COM- Marak preman berkedok ormas yang memaksa tempat usaha untuk mendapatkan THR, membuat Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi geram.

Aksi sejumlah preman berkedok ormas yang mengintimidasi tempat usaha, viral di media sosial belakangan ini.

Padahal sebelumnya, Gubernur Jawa barat sudah mengeluarkan larangan kepada pihak ormas atau LSM untuk tidak meminta THR ke kantor-kantor pemerintahan hingga perusahaan.

Seperti yang dilakukan pria gembul di Bekasi yang mengaku sebagai jagoan Cikiwul yang viral memaki-maki satpam pabrik ketika dia minta THR.

Pria yang belakangan diketahui bernama Suhada, sempat mengaku sebagai anggota sebuah LSM, namun ternyata bukan anggota LSM.

Setelah viral, jagoan Cikiwul ini menjadi buruan polisi sampai dia kabur ke wilayah Sukabumi.

Namun, akhirnya dia berhasil diamankan Polisi Polres Metro Bekasi Kota.

Kemudian secara terbuka, Suhada alias jagoan Cikiwul ini menyampaikan permintaan maafnya.

Baca juga: Klarifikasi Pemuda di Jambi Hendak Ditilang Polantas Gemoy di Simpang Bata Viral: Maaf Sebelumnya

Baca juga: Isu Setoran Uang Judi Sabung Ayam di Lampung, Kapolda Bantah, TNI Akui Ada Oknum Menikmati

Kejadian premanisme berkedok ormas di Bekasi ini turut di singgung Dedi Mulyadi saat dia berpidato di Gedung DPRD Jabar pada Jumat (21/3/2025).

Dia juga menyinggung beberapa kasus premanisme lainnya yang terjadi baru-baru ini.

"Di Kota Bekasi kemarin ada sekuriti yang diintimidasi," kata Dedi Mulyadi dikutip dari Kompas TV.

"Di Kabupaten Bekasi salah satu ormas menaburkan sampah di depan kantor dinas kesehatan walaupun sudah minta maaf," sambung Dedi.

Dedi juga menambahkan soal kasus pemerasan di Subang yang baru-baru ini juga berhasil diungkap oleh kepolisian.

"Tadi malam satuan serse Polres Subang mengamankan 6 orang yang melakukan pemerasan di kawasan industri yang di situ ada perusahaan mobil listrik yang akan merekrut 16 ribu tenaga kerja," terang Dedi.

Kata Dedi, tentunya dengan adanya premanisme ini membuat masyarakat tidak merasa hidup tentram.

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Medium

    Large

    Larger

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved