Berita Nasional
Sempat Meradang dan Sebut Dedi Mulyadi Otoriter, Kini Dukung Program Gubernur Jawa Barat
Sosok Canih Hermansyah, Kepala Desa Srijaya di Bekasi sempat meradang hingga menyebut Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi otoriter.
Penulis: Darwin Sijabat | Editor: Darwin Sijabat
Sempat Meradang dan Sebut Dedi Mulyadi Otoriter, Kini Dukung Program Gubernur Jawa Barat.
TRIBUNJAMBI.COM - Sosok Canih Hermansyah, Kepala Desa Srijaya di Bekasi sempat meradang hingga menyebut Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi otoriter.
Namun belakangan dia akhirnya luluh dan mendukung program mantan Bupati Purwakarta itu sebagai Gubernur.
Canih sebelumnya sempat geram lantaran Dedi membongkar bangunan liar yang ada di sepanjang kali.
Namun dia justru ikut mendukung Gubernur Jawa Barat setelah Dedi Mulyadi memberikan kompensasi kepada pemilik warung di sepanjang bantaran kali.
Canih Hermansyah merupakan Kepala Desa Srijaya, Tambun Utara, Kabupaten Bekasi.
Ia menuai sorotan viral setelah menyebut Dedi Mulyadi otoriter hingga penjajah.
Belakangan ini, Dedi Mulyadi tengah gencar melakukan upaya pembebasan lahan di sekitar aliran sungai demi mencegah banjir.
Salah satu upayanya itu dilakukan di bantaran Kali Sepak, Tambun Utara, pada Jumat (14/3/2025).
Baca juga: Sosok Maula Akbar, Buat Dedi Mulyadi-Kapolda Metro Bakal Jadi Besan, Kekasih Wabup Garut
Baca juga: Ingat Sandi Butar Butar? Anggota Damkar Depok Viral Kini Jadi PPPK, Ada Peran Dedi Mulyadi
Tetapi, upaya pembongkaran itu sempat mendapatkan penolakan dari Canih Hermansyah.
Canih mengaku kaget melihat serangkaian eksekusi pembongkaran bangunan liar, sementara ia belum mendapatkan pemberitahuan.
"Saya merasa kaget, pagi ini ada eksekusi, padahal belum ada pemberitahuan. Seharusnya ada teguran pertama, kedua, ketiga. Jangan seperti ini," kata Canih Hermansyah, dikutip dari Instagram Dedi Mulyadi.
"Seharusnya SOP (standar operasional prosedur) dijalankan dulu," imbuh dia.
Bahkan, Canih Hermansyah juga menyebut bahwa Dedi Mulyadi menjalankan pemerintahannya secara otoriter.
"Cuma Pak Gubernur itu menjalankan pemerintahannya seperti otoriter, mentang-mentang dia Gubernur tidak melihat keadaan," ujarnya.
Pada Jumat (14/3/2025), Dedi Mulyadi melakukan dialog langsung dengan warga terkait penolakan pembongkaran bangunan tersebut.
Dedi yang didampingi Kapolres Bekasi dan Bupati Bekasi menjelaskan alasan pembongkaran kepada warga.
Baca juga: Sosok Putri Karlina, Wabup Garut, Anak Kapolda Metro Jaya Calon Menantu Dedi Mulyadi, Dikenal Tegas
"Saya sampaikan ini bangunan tak berizin yang dibangun di bantaran sungai. Saya bongkar agar aliran air bisa mengalir dengan baik dan tidak banjir," jelas Dedi.
"Saya tanggung biaya bangunan. Saya bangunkan warung dari dana Pemprov Jabar," kata Dedi Mulyadi.
Mendengar janji tersebut, Canih Hermansyah yang sebelumnya menolak akhirnya menyatakan dukungannya.
"Alhamdulillah, saya dukung program Pak Gubernur," ucapnya.
Dedi pun memastikan bahwa ini bukan hanya program pemerintah, tetapi untuk kepentingan warga sendiri.
"Ini bukan program saya, ini program Bapak. Kan yang kebanjiran Bapak, bukan saya," katanya sambil tersenyum.
Di depan Bupati Bekasi, Kapolres, dan warga, Dedi memberikan instruksi tegas.
"Ini contoh di Bekasi, Tambun Utara, Desa Srijaya. Bangunan di sepadan sungai bongkar semua. Oke, mantap!"
"Mantap!" sahut warga serempak, mendukung penuh aksi pembongkaran tersebut.
Simak berita terbaru Tribunjambi.com di Google News
Baca juga: Doa Puasa ke 17 hingga 18 Ramadhan 1446 hijriah lengkap Tuntunan Puasa
Baca juga: LPA Ungkap Kondisi Anak Korban Pelecehan Eks Kapolres Ngada Trauma Berat: Takut Ketemu Baju Cokelat
Baca juga: Prajurit TNI Diserang OTK di Jaya Pura Papua, Luka Bacok di Wajah, Dada dan Perut Kena Panah
Baca juga: 3 Fakta Para Pencari Tuhan Jilid 18, Karakter Bang Jack Tetap Relevan Setelah Satu Dekade
Artikel ini telah tayang di TribunnewsBogor.com
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.