Polemik di Papua

Tetangga Kira Cuma Bengkel Las, Tak Tahu Rumah Teguh Tempat Rakit Senjata Api untuk KKB Papua

Tetangga Teguh Wiyono, tersangka penyelundupan senjata api Kelompok Kriminal Bersenjata atau KKB Papua tak tahu rumahnya tempat perakitan.

Editor: Darwin Sijabat
Tribun Jatim
PRODUKSI SENJATA API UNTUK KKB PAPUA - Rumah di kawasan Perumahan Kalianyar, Kecamatan Kapas, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, menjadi tempat produksi senjata api (senpi) ilegal yang dipasok untuk KKB Papua, Selasa (11/3/2025). Warga tidak mengetahui rumah itu ternyata digunakan untuk perakitan senjata api yang dikirimkan ke KKB. Warga tahunya sebagai bengkel las. (Tribun Jatim) 

merakit senjata api untuk KKB Papua.

TRIBUNJAMBI.COM - Warga yang menjadi tetangga Teguh Wiyono, tersangka penyelundupan senjata api Kelompok Kriminal Bersenjata atau KKB Papua tak tahu rumahnya tempat perakitan.

Bahkan warga perumahan Kalianyar, Kecamatan Kapas, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur mengira hanya menjadi tempat bengkel las.

Diungkapkan, tersangka merupakan pendatang dan mengontrak di perumahan tersebut.

Hilmy, tetangga tersangka mengungkapkan Teguh dan istrinya merupakan pendatang yang berasal dari dari Kelurahan Karangpacar.

Dia dan warga lainnya mengaku hanya mengetahui rumah itu difungsikan untuk menjadi bengkel pengelasan atau bengkel las.

Namun, dia tidak mengetahui pekerjaan yang dilakukan di kediaman itu untuk merakit senjata api

Apalagi senjata api itu diperuntukkan ke KKB Papua.

Hilmy menambahkan, tiap harinya ada dua orang yang datang ke rumah Teguh.

Baca juga: KKB Papua Ungkap Sering Beli Senjata Api dari Oknum TNI-Polri, Sebut Yuni Enumbi Bagian TPNPB-OPM

Baca juga: 4 Polda Ungkap Penyelundupan Senjata Api Oleh Eks TNI Yuni Enumbi, 7 Diamankan, 3 Tersangka di Jatim

"Kurang begitu tahu apa yang dikerjakan, tapi setiap hari ada tukang dua orang di sana (rumah)," ujarnya, Selasa (11/3/2025), dikutip dari Tribun Jatim.

Di sisi lain, Hilmy menuturkan Teguh merupakan sosok yang tertutup dan jarang berinteraksi dengan warga.

"Orangnya tertutup, warga sini tahu dia paling datang langsung masuk dan kerja sama dua orang temannya" ujarnya singkat lalu beranjak pergi mengakhiri perbincangan.

Kini, rumah Teguh tampak lengang dan dipasang garis polisi di sekelilingnya.

Belajar Autodidak

Empat Polda mengamankan tujuh tersangka penyelundupan senjata api untuk Kelompok Kriminal Bersenjata atau KKB Papua.

Dari ketujuh tersangka yang bekerjasama dengan eks TNI Yuni Enumbi itu tiga diantaranya merupakan warga Bojonegoro, Jawa Timur.

Mantan prajurit itu sebelumnya diamankan tim gabungan Polres Keeron, Polda Papua bersama Satgas Operasi Damai Cartenz 2025.

Diantara ketiga tersangka yang diamankan Polda Jawa Timur pada Sabtu (8/3/2025) itu berperan sebagai perakit senjata.

Baca juga: Tak Hanya Eks TNI, 3 Warga Bojonegoro Jadi Pemasok Senjata Api ke KKB Papua, 4 Polda Kerja Sama

Untuk diketahui, ketiga tersangka yang diamankan di Polda Jawa Timur itu yakni:

1. Pujiono

Pujiono yang membuat popor senjata. 

2. Mukhamad Kamaludin

Mukhamad adalah operator mesin perakitan senjata api.

3. Teguh Wiyono

Teguh berperan sebagai pemasok dan distributor senjata api.

Kemudian yang menjadi pertanyaan yakni asal kemahiran yang dimiliki Mukhamad Kamaludin dalam perakitan senjata api tersebut?

Ditreskrimum Polda Jatim, Kombes Pol Farman mengungkapkan ketiga warga Bojonegoro itu memiliki kemampuan merakit senjata api.

Diungkapkan Kombes Farman, kemampuan yang dimiliki ketiganya berasal secara autodidak.

Kata dia, berdasarkan keterangan tersangka, awalnya membuat senjata api untuk berburu.

Namun kemudian bisnis tersebut berkembang seiring adanya pesanan senjata api rakitan.

 "Hasil pemeriksaan, yang bersangkutan autodidak. Awalnya suka bongkar pasang senjata angin itu. Kemudian, berkembang untuk membuat senjata api," ungkapnya. 

Baca juga: Ekspresi Janggal dr Reza Gladys: Belum Puas Meski Nikita Mirzani di Penjara?

Polda Jatim masih menyelidiki sumber pasokan amunisi yang diduga ilegal dan sedang memburu pihak lain yang terlibat.

"Amunisi yang ada di depan rekan-rekan merupakan pabrikan, yang diduga didapat dari rekannya, yang ini sedang masih dalam pencarian sosok pelakunya. Iya pasti dia dapat ilegal," tambah Farman.

Dari barang bukti yang disita, terdapat 982 butir amunisi dengan berbagai kaliber.

Simak berita terbaru Tribunjambi.com di Google News

Baca juga: Banjir di Kota Jambi, Satu Rumah Roboh dan Warga Gunakan Perahu untuk Beraktivitas

Baca juga: Daftar 50 Penerima Dana Desa 2025 Terbesar di Papua, Desa Lapua Terbanyak Rp2.744.799.000

Baca juga: 3 Penyelundup Senjata ke Eks TNI untuk KKB Papua Ngaku Rakit Secara Autodidak, 3 Warga Jatim Diciduk

Baca juga: 30 Sekolah di Batanghari Jambi Terdampak Banjir, Pembelajaran Sebagian Secara Daring

Sebagian artikel ini telah tayang di Tribunnews.com

 

Sumber: Tribun Jambi
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved