Ramadhan 2025

Menjadi Hamba yang Bertaubat

Seorang Aulia Allah, Abisat Al Assirain, beliau selalu bertaubat kepada Allah, kembali meminta ampunan kepada Allah.

|
Penulis: Rara Khushshoh Azzahro | Editor: Nurlailis
Tribunjambi.com/Rara Khushshoh Azzahro
KULTUM RAMADHAN - Drs. H. Anwar Sadat, M.Ag, Bupati Tanjung Jabung Barat. 

Oleh: Ustaz Drs. H. Anwar Sadat, M.Ag.

ADA seorang Aulia Allah, Abisat Al Assirain, beliau selalu bertaubat kepada Allah, kembali meminta ampunan kepada Allah.

Lalu dalam perjalanan munajat beliau kepada Allah, pada suatu saat beliau bermimpi dalam mimpi itu beliau didengarkan bacaannya ayat suci Alquran.

Ayat itu berbunyi, Innallaha yuhibbut tawwabina wa yuhibbul mutathohirin: Allah senang pada orang-orang yang bertaubat dan orang-orang yang mensucikan diri.

Akhirnya beliau tersentak dan malu kepada Allah SWT. Beliau termasuk orang-orang yang selalu menyucikan diri.

Rahasia Allah kasih kepada kita hamba-hamba-Nya yang selalu bermunajat kepada Allah, baik kesalahan kecil maupun kesalahan besar di atas dunia.

Karena manusia "Al-Insanu Mahalul Khoto wan Nisyan”,  manusia itu tempatnya keliru dan salah.

Selalu di dalam hadis riwayat abu Daud dan Imam Muslim, orang-orang yang kembali kepada Allah itu akan Allah berikan kepada mereka bahwa melupakan malaikat Hafadzhoh yang mencatat keburukan-keburukan.

Hingga nanti di akhirat malaikat hafazoh tidak bisa menjadi saksi atas keburukan yang dilakukan di atas dunia, kepada siapa? kepada orang yang senantiasa mensucikan diri, kembali kepada Allah, dan senantiasa bertaubat pada Allah SWT.

Oleh karena itu beruntunglah orang-orang yang seperti ini. 

Allah SWT membuat seakan-akan tidak ada lagi keburukan yang dia lakukan di atas bumi, udah ada saksi di akhirat bagi mereka. 

Lalu keistimewaan selanjutnya, oleh Rasulullah SAW katakan bahwa Allah SWT nanti akan mengganti keburukan keburukan mereka dengan kebaikan atau ditutupi dengan kebaikan yang pernah mereka lakukan petik paragraf pernah mereka lakukan.

Sehingga tidak akan terlihat lagi keburukannya nanti di akhirat.

Nah, Allah mengganti ini dalam artian Allah menghapus kejelekan menjadi kebaikan. 

Ketiga, orang ini sebelumnya adalah musuh Tuhan atau dimurkai oleh Allah SWT, tetapi ketika kembali pada Allah orang-orang ini menjadi kekasih yang dicintai, disenangi, dan dikasisi oleh Allah. Beruntunglah orang-orang yang bertaubat dan kembali kepada Allah.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jambi
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved