Komplotan Perampok Lintas Provinsi Ditangkap, Ini Lokasi Perampokan di Jambi Mulai Tebo s/d Merangin

Komplotan perampok bersenjata api (senpi) yang beberapa kai beraksi di Jambi dan Sumatera Selatan (Sumsel), ditangkap Polda Sumsel.

Editor: Suci Rahayu PK
KOMPAS.COM/AJI YK PUTRA
PERAMPOKAN - Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Sumsel Kombes Pol M Anwar Reksowidjojo (tengah) saat melakukan gelar perkara penangkapan empat pelaku perampokan di Kabupaten Musi Banyuasin (Muba), Selasa (25/2/2025). 

TRIBUNJAMBI.COM - Komplotan perampok bersenjata api (senpi) yang beberapa kai beraksi di Jambi dan Sumatera Selatan (Sumsel), ditangkap Polda Sumsel.

4 orang komplotan perampok ini ditangkap seusai beraksi di toko dan rumah tauke minyak di Kabupaten Musi Banyuasin (Muba).

Penangkapan ke empat pelaku perampokan ini dilakukan pada Sabtu (22/2/2025) di lokasi berbeda di Kabupaten Muba. 

Keempat pelaku yang ditangkap adalah Budi Santoso alias Budi Handuk (37) warga Jambi, Edi Purwanto alias Pur (47), Komar alias Latif (50), dan Sumari (44) yang merupakan warga Kabupaten Musi Rawas.

4 pelaku perampokan lainnya masih dalam pengejaran pihak kepolisian.

Baca juga: Viral Video Warga Gresik Nekat Kuburkan Jenazah di Pemakaman yang Banjir Selutut

Baca juga: Diduga Oplos BBM Pertalite, Gudang di Jaluko Muaro Jambi Digerebek

Komplotan perampok ini sudah beraksi sejak 2018 lintas provinsi, yakni Jambi, Sumatera Barat (Sumbar) dan sumatera selatan (Sumsel).

Penangkapan komplotan perampok ini sidampaikan Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Sumsel, Kombes Pol M Anwar Reksowidjojo.

Kata dia aksi terakhir yang dilakukan komplotan perampok ini pada Jumat (7/2/2025).

8 pelaku mendatangi rumah korban bernama Maspar di Desa Keban 1, Kecamatan Sanga Desa.

Mereka berpura-pura menjadi pembeli di warung korban.

Tanpa menaru curiga, istri korban melayani mereka sebelum kemudian ditodong senjata api.

"Pelaku mengambil uang Rp 400 juta dan emas sebanyak 50 suku (187 gram) dari dalam rumah korban," kata Anwar saat gelar perkara, Selasa (25/2/2025).

Setelah melaksanakan aksinya, komplotan ini melarikan diri, sementara Maspar baru mengetahui rumahnya telah dirampok setelah menghadiri hajatan di desa tetangga. 

"Saat kejadian, hanya ada istri dan anak korban. Mereka ditodong pistol sehingga dipaksa untuk menunjukkan uang dan perhiasan," tambah Anwar.

Pihak kepolisian kemudian melakukan penyelidikan untuk menemukan keberadaan pelaku. 

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved