Ramadhan 2025

Ziarah Kubur Jelang Ramadhan 1446 Hijriah, Begini Hukumnya

Menjelang Ramadhan 1446 Hijriah, umat Muslim di berbagai daerah akan melaksanakan tradisi ziarah kubur.

|
Penulis: Heri Prihartono | Editor: Heri Prihartono
Sonovra/Tribun-Timur
ILUSTRASI ZIARAH KUBUR-Ziarah Kubur Jelang Ramadhan 1446 Hijriah, Begini Hukumnya 

Ziarah kubur juga dapat menjadi pengingat bagi kita untuk merenungkan makna kehidupan dan kematian, serta untuk menyadari bahwa setiap jiwa akan mengalami hal yang sama.

Dengan mendoakan orang yang telah pergi, kita dapat memperkuat hubungan spiritual dengan mereka dan merefleksikan nilai-nilai kehidupan yang telah diajarkan kepada kita.

Baca juga: Jadwal Imsak dan Buka Puasa Kota Bandung Satu Bulan Penuh di Ramadhan 2025

Sebagai penutup, tradisi ziarah kubur menjelang Ramadhan bukan hanya sekadar ritual, tetapi juga sebuah bentuk penghormatan dan pengingat bagi umat Muslim untuk selalu ingat kepada Allah dan kehidupan setelah mati.

Ziarah juga sebagai momen untuk memperkuat iman dan meningkatkan rasa syukur atas kehidupan yang diberikan.

Menjelang Ramadhan, banyak keluarga yang merencanakan ziarah kubur sebagai bagian dari persiapan spiritual untuk menyambut bulan suci, di mana mereka berharap bisa lebih dekat kepada Allah.

Kegiatan ini juga seringkali menjadi ajang untuk berkumpulnya anggota keluarga, saling berbagi cerita dan kenangan tentang orang-orang yang telah tiada, sehingga menumbuhkan rasa kebersamaan dan keakraban.

Ziarah kubur dapat dilakukan dengan cara yang sederhana, seperti membaca doa, Al-Fatihah, dan surah Yasin di samping makam, yang diyakini dapat membawa kebaikan bagi arwah yang telah pergi.

Banyak komunitas Muslim juga mengadakan kegiatan ziarah kubur massal, di mana mereka bersama-sama mengunjungi makam para ulama atau tokoh masyarakat yang telah berkontribusi bagi agama dan bangsa.

Dalam tradisi beberapa daerah, ziarah kubur juga disertai dengan membawa makanan atau sesaji, sebagai bentuk penghormatan dan doa bagi arwah yang telah meninggal, meskipun hal ini perlu disesuaikan dengan ajaran agama.

Melalui ziarah kubur, umat Muslim diingatkan untuk tidak hanya mengenang yang telah pergi, tetapi juga untuk mempersiapkan diri menghadapi kematian dan kehidupan setelah mati.

Praktik ziarah kubur menjelang Ramadhan juga mencerminkan pentingnya refleksi diri dan introspeksi, di mana umat Muslim diajak untuk memperbaiki diri dan memperbanyak amal ibadah.

Dengan adanya tradisi ini, diharapkan masyarakat dapat lebih menghargai waktu yang ada dan memperkuat ikatan dengan keluarga serta orang-orang terkasih yang telah tiada.

Dalam menghadapi Ramadhan, ziarah kubur bisa menjadi cara untuk mengingat akan hikmah dari hidup dan mati, serta berusaha untuk menjalani hidup dengan lebih bermakna.

Akhirnya, dengan melaksanakan tradisi ziarah kubur, umat Muslim diharapkan dapat menyiapkan hati dan jiwa untuk memasuki bulan suci Ramadhan dengan penuh kesadaran dan ketaqwaan kepada Allah.

Baca juga: Sekda Sungai Penuh Sidak Pasar Jelang Ramadhan, Stok Bahan Pokok Aman

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved