Berita Viral
Kok Bisa Keponakan Luhut Binsar Pegang Jabatan BUMN Danantara, Pandu Sjahrir Bukan Orang Sembarangan
Keponakan Luhut Binsar Panjaitan, Pandu Sjahrir jadi sorotan usai menjadi pimpinan Badan Pengelola Investasi (BPI) Daya Anagata Nusantara (Danantara)
Penulis: Tommy Kurniawan | Editor: Tommy Kurniawan
TRIBUNJAMBI.COM - Keponakan Luhut Binsar Panjaitan, Pandu Sjahrir jadi sorotan usai menjadi pimpinan Badan Pengelola Investasi (BPI) Daya Anagata Nusantara (Danantara).
Ya, Pandu Sjahrir nantinya membantu Rosan Roeslani yang menjabat sebagai Chief Investmen Officer (CIO) BPI Danandtara.
Formasi itu diungkap langsung oleh Kepala Kantor Komunikasi Presiden, Hasan Nasbi.
Selain mereka, nantinya Wakil Menteri BUMN, Dony Oskaria juga akan turut membantu Rosan Roeslani.
"Nanti Danantara akan dipimpin oleh Bapak Rosan Roeslani, nanti akan dibantu oleh Bapak Pandu Sjahrir, akan dibantu juga oleh Bapak Dony Oskaria," ujar Hasan usai peluncuran Danantara di Istana Negara, Jakarta, Senin (24/2/2025).
Ditambahkannya, Dony Oskaria akan mengemban sebagai holding operasional Danantara. Sementara itu, keponakan Luhut akan menjadi holding investasi.
Baca juga: Tindakan Hotman Paris di Subuh Hari Burujung Fatal, Dilarikan ke RS Singapura Pakai Jet Pribadi
Baca juga: Viral Buaya Menganga Terjerat Pukat di Desa Ampelu Batanghari, Malah jadi Mainan Anak-Anak
"Nanti Bapak Dony Oskaria sebagai holding operasional, karena dibuat danantara ada dua holding, holding operasional dan holding investasi, dan Bapak Pandu Sjahrir yang akan memegang holding investasi," jelasnya.
Kemudian Hasan mengatakan Menteri BUMN Erick Thohir akan ditunjuk sebagai Ketua Dewan Pengawas Danantara. Dia akan dibantu oleh Muliaman Hadad.
"Ketua Dewan Pengawas yang sudah ditunjuk oleh Presiden adalah Bapak Erick Thohir, dan Wakil Ketua Dewan Pengawas Bapak Muliaman Hadad," jelasnya.
Di sisi lain, Hasan mengatakan sejumlah mantan presiden juga akan diajak menjadi Dewan Penasihat Danantara.
"Nanti mantan-mantan Presiden itu nanti akan diajak untuk menjadi penasehat, agar lembaga ini betul-betul dikawal, dijaga oleh figur-figur yang penuh integritas dan memang cinta Indonesia," pungkasnya.

Profil Danantara
Presiden Prabowo Subianto segera meresmikan lembaga baru bernama Danantara.
Presiden Prabowo Subianto akan meluncurkan lembaga baru yakni Badan Pengelola Investasi (BPI) Daya Anagata Nusantara (Danantara).
Peresmian akan digelar di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (24/2/2025).
Peresmian tersebut akan dilakukan langsung oleh Presiden Prabowo Subianto.
"Peluncuran Danantara akan diresmikan langsung oleh Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto," kata Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden Yusuf Permana, Minggu(23/2/2025).
Menurut Yusuf peluncuran Danantara menandai era baru dalam transformasi pengelolaan investasi strategis negara.
Peluncuran Danantara juga merupakan bagian dari komitmen pemerintah dalam mewujudkan Asta Cita.
"Yakni visi besar untuk membawa perekonomian Indonesia ke level yang lebih tinggi melalui investasi berkelanjutan dan inklusif," katanya.
BPI Danantara baru saja dibentuk setelah Rancangan Undang-Undang (RUU) tentang perubahan ketiga atas UU Nomor 19 Tahun 2003 tentang Badan Usaha Milik Negara (BUMN) disahkan menjadi undang-undang dalam Rapat Paripurna DPR.
Nantinya, terdapat tujuh BUMN yang akan dikelola oleh Danantara pada tahap awal operasional.
Ketujuh BUMN tersebut adalah PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI), PT PLN (Persero), PT Pertamina (Persero), PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI), PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk, dan Mining Industry Indonesia (MIND ID).
Ketujuh BUMN ini dipilih karena merupakan yang memiliki kepemilikan aset terbesar dari total 47 BUMN yang ada saat ini.
Selain itu, Lembaga Pengelola Investasi (LPI) atau Indonesia Investment Authority (INA), yang merupakan sovereign wealth fund (SWF) Indonesia hasil bentukan era Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi), juga akan bergabung dengan Danantara.
Dengan demikian, BPI Danantara akan menjadi badan yang mengelola aset-aset badan usaha milik negara (BUMN) jumbo yang nilainya mencapai 900 miliar dollar AS atau sekitar Rp 14.670 triliun (kurs Rp 16.300).
Sementara itu, investasi awal yang disiapkan mencapai 20 miliar dollar AS atau sekitar Rp 326 triliun. Dana ini bersumber dari efisiensi anggaran APBN.
Melalui Danantara, pemerintah akan menginvestasikan sumber daya alam serta aset-aset negara sehingga diharapkan badan ini dapat mendorong berbagai proyek yang memiliki dampak besar dan berkelanjutan bagi Indonesia.
Beberapa sektor yang menjadi fokus BPI Danantara mencakup energi terbarukan, pengembangan industri manufaktur, hilirisasi, dan pangan.
Dikutip dari Indonesia.go.id, model pengelolaan Danantara adalah mengacu pada konsep Temasek Holdings Limited milik Singapura dan berperan serupa dengan Indonesia Investment Authority (INA).
Namun, cakupan Danantara lebih luas karena tidak hanya mengelola aset tertentu, tetapi juga mengonsolidasikan aset-aset pemerintah yang tersebar di berbagai kementerian agar lebih terintegrasi dan efisien.
Danantara juga merupakan bagian dari warisan pemikiran ekonom visioner sekaligus ayah dari Prabowo Subianto yakni Sumitro Djojohadikusumo pada akhir 1980-an. Sumitro mengusulkan pengelolaan sebagian laba Badan Usaha Milik Negara (BUMN) untuk kepentingan investasi nasional.
Menurut Sumitro, Danantara adalah investment trust yang juga berperan sebagai dana penjamin investasi atau guarantee fund. Dia bahkan membayangkan lembaga tersebut dapat membeli saham perusahaan swasta yang menguntungkan.
Ide Sumitro tersebut ditolak oleh Menteri Keuangan J.B Sumarlin pada 16 Desember 1996. Menurut J.B Sumarlin, Indonesia belum membutuhkan lembaga pengelola laba BUMN.
Meski ditolak di negeri sendiri, ide program Danantara justru mendapatkan tempat di Malaysia. Meski tidak menyebutnya secara langsung, pernyataan Sumitro merujuk pada Khazanah Nasional Berhad yang didirikan oleh pemerintah Malaysia pada 1993.
Khazanah berfungsi sebagai induk perusahaan negara yang berperan sebagai lembaga investasi sekaligus dana penjamin, sesuai dengan gagasan Sumitro.
Profil Pandu Sjahrir
Masuknya Pandu Sjahrir dalam jajaran pengurus BPI Danantara awalnya terungkap saat ia menghadiri pembahasan pembiayaan program 3 juta rumah bersama Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Maruarar Sirait, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir, dan Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo pada Selasa (11/2/2025) malam.
Sebelumnya, ia pernah menjadi Wakil Bendahara Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran.
Lantas siapa sebenarnya Pandu Sjahrir sehingga dapat menduduki posisi sebagai salah satu pengurus BPI Danantara?
Mengutip laman resmi TOBA, Pandu Sjahrir diketahui lahir di Amerika Serikat pada 17 Mei 1979 dan saat ini berdomisili di Jakarta.
Ia meraih gelar Sarjana dari University of Chicago serta Master of Business Administration dari Stanford Graduate School of Business, dua universitas ternama di Amerika Serikat.
Karier dan Pengalaman Bisnis
Dengan latar belakang pendidikan di bidang bisnis, Pandu memiliki pengalaman luas sebagai pengusaha batu bara dan investor profesional.
Ia menjabat sebagai Wakil Presiden Direktur PT TBS Energi Utama Tbk (TOBA) serta pernah menjadi Ketua Asosiasi Pertambangan Batu Bara Indonesia (APBI) periode 2018-2021.
Mengutip laman resmi TBS Energi, Pandu memulai kariernya sebagai analis di Lehman Brothers pada 2001-2002.
Ia kemudian menjadi Principal di Byun & Co, Alternative Energy Fund Asia (2002-2005) serta Senior Analyst di Matlin & Patterson (2007-2010), dengan fokus pada sektor energi dan pertambangan. Saat ini, Pandu Sjahrir juga menduduki sejumlah posisi strategis, antara lain:
- Ketua Dewan Pengurus Harian Asosiasi Fintech Indonesia (sejak 2021)
- Komisaris Utama GoTo Financials (sejak 2021)
- Komisaris PT Bursa Efek Indonesia (sejak 2020)
- Komisaris Independen PT Elang Mahkota Teknologi (sejak 2020)
- Komisaris PT Karya Baru TBS (sebelumnya PT Batu Hitam Perkasa) (sejak 2018)
- Komisaris Utama PT Perkebunan Kaltim Utama I (sejak 2018)
Luhut Binsar Panjaitan
Pandu Sjahrir
BPI Danandtara
Rosan Roeslani
keponakan
Hasan Nasbi
Dony Oskaria
Tribunjambi.com
Banding Usai Divonis 10 Bulan, Hukuman Mira Hayati Pengusaha Skincare Makassar Kini Jadi 4 Tahun |
![]() |
---|
Viral Buruh Jahit Ditagih Pajak Rp2,8 M, Ternyata Datanya Disalahgunakan Orang |
![]() |
---|
JANGANKAN Prabowo, Dunia Harus Tahu: Jeritan Ayah Prada Lucky Jenazah Anaknya Ditelantarkan |
![]() |
---|
KISAH Prada Lucky Pulang dalam Peti, Janji Ayah Tuntut Keadilan |
![]() |
---|
TERIAK Ayah Prada Lucky Lihat Anaknya Tewas Dibantai Senior, Baru 2 Bulan Jadi TNI: Nyawa Taruhannya |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.