Berita Viral

Tampak Jelas Harimau di Dusun Mandelang Tebo Viral, Datuk Belang Muncul di Jalan Koridor

Seekor harimau sumatera tampak jelas terekam kamera di jalan koridor di Kecamatan Sumay, Kabupaten Tebo.

Penulis: Mareza Sutan AJ | Editor: Mareza Sutan AJ
Instagram/@info_jambi_24jam
HARIMAU SUMATERA - Seekor harimau sumatera di Kabupaten Tebo terekam kamera. 

Beberapa warga meminta ganti rugi sebelum mengizinkan pengecekan.

"Sementara kejadian ini terjadi di dalam kawasan, tidak ada ganti rugi dari pemerintah. Tapi kami terus berkoordinasi," jelasnya.

Berdasarkan analisis awal, harimau yang berkeliaran diperkirakan masih anak harimau yang baru belajar berburu.

"Itu tidak dimakan, hanya diterkam dan dibiarkan mati," ungkapnya.

Faried menambahkan bahwa pengecekan lokasi sudah dilakukan bersama PT LAJ. 

Sesuai aturan, konflik satwa di area perusahaan menjadi tanggung jawab perusahaan, sementara BKSDA hanya membantu.

"Jika kejadian terjadi di dalam kawasan perusahaan, itu tanggung jawab perusahaan," ujarnya.

BKSDA telah melatih pihak perusahaan dalam mengenali jejak dan melakukan analisis lapangan.

"Penanganannya dilakukan bersama, tapi yang bertanggung jawab utama adalah perusahaan berdasarkan SK Dirjen," tegasnya.

Namun, jika kejadian terjadi di area masyarakat APL, BKSDA siap berada di garis depan untuk mengatasinya.

TEREKAM KAMERA - Seekor harimau sumatera terekam kamera berada di jalan koridor di Dusun Mandelang, Desa Muara Sekalo, Kecamatan Sumay, Kabupaten Tebo, Kamis (20/2/2025) malam.
TEREKAM KAMERA - Seekor harimau sumatera terekam kamera berada di jalan koridor di Dusun Mandelang, Desa Muara Sekalo, Kecamatan Sumay, Kabupaten Tebo, Kamis (20/2/2025) malam. (Instagram/@info_jambi_24jam)

Pemkab Pasang Kamera Pengintai

Pemerintah Kabupaten Tebo berkoordinasi dengan pihak terkait menyusul dugaan penemuan jejak harimau serta sejumlah ternak yang mati.

Hasil koordinasi memutuskan akan dilakukan inventarisasi terhadap jejak yang ditemukan warga serta pemasangan kamera khusus untuk memantau pergerakan harimau.

Jejak harimau tersebut ditemukan warga Dusun Mendelang, Desa Muaro Sekalo, Kecamatan Sumay, Kabupaten Tebo, tepatnya di wilayah konsesi PT LAJ, beberapa waktu lalu.

Berdasarkan data yang dihimpun, enam ekor sapi dan empat ekor kambing ditemukan mati, diduga diterkam harimau.

Diduga, ternak warga menjadi korban anak harimau yang baru belajar berburu.

Kepala Bagian Sumber Daya Alam, Heru Purnomo, mengatakan tim akan turun ke lokasi untuk menginventarisasi keberadaan harimau yang meresahkan warga.

"Kita juga akan memasang kamera khusus untuk mengetahui berapa jumlah harimau yang berkeliaran di wilayah tersebut," ujarnya, Jumat (14/2/2025).

Dugaan sementara berdasarkan analisis lapangan, ada satu ekor harimau yang berkeliaran. Jika dugaan itu benar, harimau akan dihalau ke Bukit Tiga Puluh. Jika lebih dari satu, akan ditangkap dan dilepasliarkan ke habitatnya.

"Kita coba cek lokasi dulu apakah memang satu atau lebih harimau yang berkeliaran," ungkapnya.

Dalam rapat koordinasi, disampaikan bahwa harimau berkeliaran di wilayah konsesi PT LAJ, yang sebelumnya telah dihuni warga.

Terpisah, Kasi Wilayah 2 BKSDA Jambi, Fared, membenarkan adanya laporan warga mengenai jejak harimau.

"Dan diklarifikasi memang ada beberapa jejak harimau di Dusun Mendelang," ujarnya, Rabu (12/2/2025).

Dusun Mendelang berada dalam kawasan hutan konsesi PT LAJ. Beberapa warga, termasuk Suku Anak Dalam (SAD), telah lama bermukim di sana.

"Ada juga SAD di sana, yang jadi korban ini SAD yang memang sudah berdiam di sana," katanya.

Ia menjelaskan, di dalam kawasan tersebut terdapat sekolah jauh untuk membantu masyarakat terpencil.

BKSDA mengakui adanya jejak harimau dan ternak yang mati, namun menghadapi kendala karena masyarakat kurang kooperatif.

"Ada beberapa titik yang menolak kedatangan kami untuk melakukan pengecekan," ujarnya.

Penolakan tersebut terkait tuntutan ganti rugi dari warga. Mereka mengizinkan pengecekan dengan syarat ada kompensasi.

"Sementara kejadian ini terjadi di dalam kawasan hutan, sehingga tidak ada ganti rugi dari pemerintah. Namun, kami terus berkoordinasi," katanya.

Prediksi sementara, harimau yang berkeliaran merupakan anak harimau yang baru belajar berburu. Namun, asal harimau tersebut belum dipastikan dan masih dikoordinasikan dengan pihak Bukit Tiga Puluh.

"Itu tidak dimakan, hanya diterkam dan dibiarkan mati," ujarnya.

Pengecekan lokasi telah dilakukan bersama PT LAJ. Namun, sesuai aturan, konflik satwa di area konsesi merupakan tanggung jawab perusahaan, sementara BKSDA bertugas membantu.

"Kalau kejadian di dalam area konsesi, itu tanggung jawab perusahaan," tegasnya.

Ia menambahkan, pihaknya telah melatih perusahaan dalam mengenali jejak dan menganalisis keberadaan satwa.

"Penanganan ini dilakukan bersama, tetapi sesuai SK Dirjen, pihak perusahaan berada di garis terdepan," ujarnya.

Jika konflik terjadi di area penggunaan lain (APL) yang dikuasai masyarakat, BKSDA akan mengambil peran utama dalam penyelesaiannya.

Tribunjambi.com akan mengonfirmasi lebih lanjut ke pihak terkait mengenai munculnya harimau sumatera di jalan koridor di Dusun Mandelang, Kecamatan Sumay, Kabupaten Tebo ini.

 

Baca juga: Harimau Besar Muncul di Jalan Koridor di Dusun Mandelang Tebo, Warga Harap Hati-hati

Baca juga: Breaking News 6 Sapi Warga di Tebo Mati Diduga Dimangsa Harimau Sumatera

Sumber: Tribun Jambi
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved