Berita Viral
Tampak Jelas Harimau di Dusun Mandelang Tebo Viral, Datuk Belang Muncul di Jalan Koridor
Seekor harimau sumatera tampak jelas terekam kamera di jalan koridor di Kecamatan Sumay, Kabupaten Tebo.
Penulis: Mareza Sutan AJ | Editor: Mareza Sutan AJ
TRIBUNJAMBI.COM, MUARA TEBO - Seekor harimau sumatera tampak jelas terekam kamera di jalan koridor di Kecamatan Sumay, Kabupaten Tebo.
Video tersebut telah beredar dan viral di sosial media.
Informasi yang didapat, video harimau di Tebo itu diambil pada Kamis (20/2/2025) malam waktu setempat.
Pada video tersebut, tampak seekor harimau besar di sekitar pohon tak jauh dari jalan koridor.
Diketahui, penampakan harimau sumatera tersebut terjadi di Dusun Mandelang, Kecamatan Sumay, Kabupaten Tebo.
Video ini juga turut diunggah akun Instagram @info_jambi_24jam pada Jumat (21/2/2025) kemarin.
"Penampakan harimau di Sumay, Tebo," tertulis pada video.
Harimau besar tersebut terlihat di jalan koridor atau jalan utama di Dusun Mendelang, Tebo, Jambi.
Pengirim video juga mengimbau kepada warga yang hendak melalui jalan tersebut untuk berhati-hati.
"Penampakan seekor harimau besar di Jalan Koridor WKS/TMA Dusun Mandelang, Sumay, Kabupaten Tebo tadi malam 20/02/2025. Harap hati-hati untuk wargo yang melintas kawasan situ, khususnyo malam hari," demikian keterangan pada unggahan tersebut.
Sebagai informasi, kawasan jalan koridor dimaksud cukup sering dilalui pada malam hari.
Apa lagi, lokasi tersebut menjadi rute perlintasan truk pengangkut kayu.
Dengan adanya penampakan datuk belang - demikian sebutan harimau bagi warga setempat - masyarakat diharapkan hati-hati melalui area tersebut.
"Selamat malam bapak/ibu pengguna jalan koridor WKS/TMA Kawasan Dusun Mandelang, Kecamtan Muara Sekali, Kecamatan Sumay, Tebo.
"Imbauan untuk semua yang berada di area sekitar Mandelang atau mobil logging melintas kalau keluar dan berhenti istirahat malam pada malam hari harap berhati-hati, karena malam ini (20/02/2025) ada info kalau datuk belang (harimau) berada di area sekitaran rumah alm Pak Sarmani Dekat Simpang SD Kelas Jahu, Desa Muara Sekalo."
Sejumlah warganet mengomentari penampakan harimau sumatera di Dusun Mandelang, Kecamatan Sumay, Kabupaten Tebo ini.
Ada yang berkelakar menyebut harimau itu hanya ingin mencari makan.
"Cuman mau nyari makan aja ribet banget," tulis akun @zky_dennis.
"Memang di sana habitatnya," tulis @arisantosa76.
"Rumahku digusur dibuat lahan sawit, trus aku mau tinggal di mana," komentar @arief.arif.52459.
Sempat Heboh Harimau Mangsa Ternak Warga
Belum lama ini, warga Dusun Mandelang, Desa Muara Sekalo, Tebo, sempat dihebohkan dengan matinya 10 ekor ternak.
Diduga, ternak warga yang terdiri dari 6 sapi dan 4 kambing itu menjadi mangsa harimau.
Warga Dusun Mandelang, yang berjumlah sekitar 200 kepala keluarga (KK), dilanda ketakutan akibat kemunculan harimau di sekitar kawasan konsesi PT LAJ.
"Kami takut beraktivitas di luar rumah, Pak. Warga sudah mulai resah dengan kemunculan harimau," ujar Kutni, Kepala Dusun (Kadus) Mandelang, Desa Muara Sekalo, Kecamatan Sumay, saat dihubungi Tribun Jambi, Rabu (12/2/2025) lalu.
"Kami sangat takut, Pak. Harimau ini sudah sangat meresahkan masyarakat," ungkapnya.
Sebagai informasi, mayoritas warga di sana bekerja sebagai buruh PT LAJ dan petani.
Namun dengan munculnya harimau, kini mereka enggan keluar rumah sendirian, terutama setelah beberapa ternak ditemukan mati diduga akibat serangan harimau.
"Sapi 6 ekor, kambing 4 ekor tewas diterkam harimau," ujarnya.

Sudah Surati BKSDA
Kemunculan harimau ini telah terjadi selama dua bulan terakhir, namun hingga kini belum ada tindakan dari Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA).
"Sudah dua bulan kami resah, sudah kami surati BKSDA, tapi tidak ada tindakan," katanya.
Kepala Desa Muara Sekalo, Suherman, membagikan foto yang menunjukkan jejak harimau dengan empat jari serta bekas cakaran di leher dan paha ternak. Beberapa bagian tubuh sapi juga hilang.
Menurut warga, harimau tersebut masuk ke kandang sapi dan kambing lalu menerkam hewan-hewan tersebut.
"Tidak ada yang melihat langsung kejadian itu. Saat warga mengecek kandang, ternak sudah dalam kondisi mati," jelasnya.
Kades menyebut, pihaknya telah melaporkan kejadian ini ke BKSDA. Namun, BKSDA menyatakan kawasan tersebut masuk dalam konsesi PT LAJ, sehingga tanggung jawab berada di pihak perusahaan.
"Kami sudah menyurati BKSDA, tapi mereka bilang itu kawasan konsesi PT LAJ. Perusahaan sudah diberi pelatihan untuk menangani satwa liar," terang Kades.
Warga berharap BKSDA dan PT LAJ tidak saling melempar tanggung jawab, karena saat ini mereka takut beraktivitas di luar rumah.

Tanggapan BKSDA
Faried, Kasi Wilayah 2 BKSDA Jambi, membenarkan adanya laporan warga mengenai temuan jejak harimau sumatera.
"Berdasarkan klasifikasi, memang ada beberapa jejak harimau di Dusun Mandelang," ujarnya.
Ia menjelaskan bahwa Dusun Mandelang berada dalam area hutan di wilayah konsesi PT LAJ. Wilayah ini dihuni oleh masyarakat yang membuka lahan secara mandiri, termasuk Suku Anak Dalam (SAD).
"Dalam kawasan itu juga ada sekolah jauh untuk membantu masyarakat terpencil, bukan sekolah umum," tambahnya.
Menurutnya, ada beberapa kendala dalam penanganan kasus ini, salah satunya adalah kurangnya kerja sama dari masyarakat.
"Ada beberapa titik yang menolak kedatangan kami untuk melakukan pengecekan," katanya.
Beberapa warga meminta ganti rugi sebelum mengizinkan pengecekan.
"Sementara kejadian ini terjadi di dalam kawasan, tidak ada ganti rugi dari pemerintah. Tapi kami terus berkoordinasi," jelasnya.
Berdasarkan analisis awal, harimau yang berkeliaran diperkirakan masih anak harimau yang baru belajar berburu.
"Itu tidak dimakan, hanya diterkam dan dibiarkan mati," ungkapnya.
Faried menambahkan bahwa pengecekan lokasi sudah dilakukan bersama PT LAJ.
Sesuai aturan, konflik satwa di area perusahaan menjadi tanggung jawab perusahaan, sementara BKSDA hanya membantu.
"Jika kejadian terjadi di dalam kawasan perusahaan, itu tanggung jawab perusahaan," ujarnya.
BKSDA telah melatih pihak perusahaan dalam mengenali jejak dan melakukan analisis lapangan.
"Penanganannya dilakukan bersama, tapi yang bertanggung jawab utama adalah perusahaan berdasarkan SK Dirjen," tegasnya.
Namun, jika kejadian terjadi di area masyarakat APL, BKSDA siap berada di garis depan untuk mengatasinya.

Pemkab Pasang Kamera Pengintai
Pemerintah Kabupaten Tebo berkoordinasi dengan pihak terkait menyusul dugaan penemuan jejak harimau serta sejumlah ternak yang mati.
Hasil koordinasi memutuskan akan dilakukan inventarisasi terhadap jejak yang ditemukan warga serta pemasangan kamera khusus untuk memantau pergerakan harimau.
Jejak harimau tersebut ditemukan warga Dusun Mendelang, Desa Muaro Sekalo, Kecamatan Sumay, Kabupaten Tebo, tepatnya di wilayah konsesi PT LAJ, beberapa waktu lalu.
Berdasarkan data yang dihimpun, enam ekor sapi dan empat ekor kambing ditemukan mati, diduga diterkam harimau.
Diduga, ternak warga menjadi korban anak harimau yang baru belajar berburu.
Kepala Bagian Sumber Daya Alam, Heru Purnomo, mengatakan tim akan turun ke lokasi untuk menginventarisasi keberadaan harimau yang meresahkan warga.
"Kita juga akan memasang kamera khusus untuk mengetahui berapa jumlah harimau yang berkeliaran di wilayah tersebut," ujarnya, Jumat (14/2/2025).
Dugaan sementara berdasarkan analisis lapangan, ada satu ekor harimau yang berkeliaran. Jika dugaan itu benar, harimau akan dihalau ke Bukit Tiga Puluh. Jika lebih dari satu, akan ditangkap dan dilepasliarkan ke habitatnya.
"Kita coba cek lokasi dulu apakah memang satu atau lebih harimau yang berkeliaran," ungkapnya.
Dalam rapat koordinasi, disampaikan bahwa harimau berkeliaran di wilayah konsesi PT LAJ, yang sebelumnya telah dihuni warga.
Terpisah, Kasi Wilayah 2 BKSDA Jambi, Fared, membenarkan adanya laporan warga mengenai jejak harimau.
"Dan diklarifikasi memang ada beberapa jejak harimau di Dusun Mendelang," ujarnya, Rabu (12/2/2025).
Dusun Mendelang berada dalam kawasan hutan konsesi PT LAJ. Beberapa warga, termasuk Suku Anak Dalam (SAD), telah lama bermukim di sana.
"Ada juga SAD di sana, yang jadi korban ini SAD yang memang sudah berdiam di sana," katanya.
Ia menjelaskan, di dalam kawasan tersebut terdapat sekolah jauh untuk membantu masyarakat terpencil.
BKSDA mengakui adanya jejak harimau dan ternak yang mati, namun menghadapi kendala karena masyarakat kurang kooperatif.
"Ada beberapa titik yang menolak kedatangan kami untuk melakukan pengecekan," ujarnya.
Penolakan tersebut terkait tuntutan ganti rugi dari warga. Mereka mengizinkan pengecekan dengan syarat ada kompensasi.
"Sementara kejadian ini terjadi di dalam kawasan hutan, sehingga tidak ada ganti rugi dari pemerintah. Namun, kami terus berkoordinasi," katanya.
Prediksi sementara, harimau yang berkeliaran merupakan anak harimau yang baru belajar berburu. Namun, asal harimau tersebut belum dipastikan dan masih dikoordinasikan dengan pihak Bukit Tiga Puluh.
"Itu tidak dimakan, hanya diterkam dan dibiarkan mati," ujarnya.
Pengecekan lokasi telah dilakukan bersama PT LAJ. Namun, sesuai aturan, konflik satwa di area konsesi merupakan tanggung jawab perusahaan, sementara BKSDA bertugas membantu.
"Kalau kejadian di dalam area konsesi, itu tanggung jawab perusahaan," tegasnya.
Ia menambahkan, pihaknya telah melatih perusahaan dalam mengenali jejak dan menganalisis keberadaan satwa.
"Penanganan ini dilakukan bersama, tetapi sesuai SK Dirjen, pihak perusahaan berada di garis terdepan," ujarnya.
Jika konflik terjadi di area penggunaan lain (APL) yang dikuasai masyarakat, BKSDA akan mengambil peran utama dalam penyelesaiannya.
Tribunjambi.com akan mengonfirmasi lebih lanjut ke pihak terkait mengenai munculnya harimau sumatera di jalan koridor di Dusun Mandelang, Kecamatan Sumay, Kabupaten Tebo ini.
Baca juga: Harimau Besar Muncul di Jalan Koridor di Dusun Mandelang Tebo, Warga Harap Hati-hati
Baca juga: Breaking News 6 Sapi Warga di Tebo Mati Diduga Dimangsa Harimau Sumatera
Berita Viral
TribunViralLokal
Harimau Sumatera
harimau mangsa ternak
berita Tebo
Sumay
Dusun Mandelang
datuk belang
Pemkab Tebo
BBKSDA
viral di sosial media
Viral Eskalator DPRD Tanjabbar, Hasan Basyri Harahap Paparkan Latar Belakang Muncul Usul dan Tujuan |
![]() |
---|
Subsidi Listrik Bakal Dipangkas, Benarkah Tarif Listrik Berpotensi Naik? |
![]() |
---|
Warga Geram Soal Rampok Uang Negara, Wahyudin Moridu Didesak Dipecat |
![]() |
---|
Bocor Sosok yang Pinjam Uang Rp 53 Miliar, Mongol Terpukul Kehilangan Uang |
![]() |
---|
Heboh Makan Bergizi Gratis Diganti Uang Tunai, Begini Jawaban Istana |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.