Renungan Kristen

Renungan Harian Kristen 21 Februari 2025 - Allah Itu Kudus

Bacaan ayat: Imamat 16:2 (TB)  Firman TUHAN kepadanya: "Katakanlah kepada Harun, kakakmu, supaya ia jangan sembarang waktu masuk ke dalam tempat kudus

Editor: Suci Rahayu PK
Instagram @ferinugroho77
Pdt Feri Nugroho 

Renungan Harian Kristen 21 Februari 2025 - Allah Itu Kudus

Bacaan ayat: Imamat 16:2 (TB)  Firman TUHAN kepadanya: "Katakanlah kepada Harun, kakakmu, supaya ia jangan sembarang waktu masuk ke dalam tempat kudus di belakang tabir, ke depan tutup pendamaian yang di atas tabut supaya jangan ia mati; karena Aku menampakkan diri dalam awan di atas tutup pendamaian."

Oleh Pdt Feri Nugroho

 

D i era kehidupan modern, dimana hak asasi manusia dijunjung tinggi, agak rumit ketika harus memahami bahwa Allah itu kudus, dan dalam kekudusan-Nya.

 Ia berotoritas atas segala yang ada, karena Dia yang mengadakannya. Kita sudah terbiasa dengan perbedaan pendapat dan menerima hampir semua pendapat dalam penghargaan.

Bahkan seorang pembunuhpun, di meja hijau masih ditampilkan seorang pembela untuk membela perkaranya.

Semua didasarkan pada asas praduga tak bersalah. Bahwa setiap tindakan ada motifnya, dan setiap motif adalah benar bagi pelakunya. Itu sebabnya, akan sulit bagi kita untuk paham apa yang sebenarnya Allah kehendaki untuk kita lakukan dalam hidup. 

Beruntungnya iman Kristen mempunyai jawaban atas segala pergumulan tersebut.

Pertama, iman Kristen percaya pada kebenaran mutlak yaitu kebenaran Allah. Dalam hal segala nilai, maka kebenaran Allah menjadi tolok ukurnya.

 Kedua, Allah sejak awal menciptakan manusia, yang Ia kehendaki hanya satu, yaitu agar manusia taat kepada-Nya. Ketiga, manusia jatuh dalam dosa dengan memilih tidak taat dan memberontak kepada Allah.

Dosa inilah yang menjadi akar persoalan sehingga manusia hari ini sulit untuk memahami kehendak Allah. Andai pun mengerti dan paham, namun gagal untuk melakukannya.

 Sebagai gantinya, manusia menciptakan nilai-nilai kemanusiaan, yang dijadikan sebagai dasar kehidupan. Akibatnya tidak ada tolok ukur yang jelas tentang kebenaran, sebab semua orang menyatakan diri sebagai yang benar.

Dua anak Harun harus mati dengan cara yang tragis. Penyebabnya, ialah mereka melanggar ketentuan yang telah ditetapkan oleh Allah. Mereka memakai api asing yang tidak diperintahkan oleh Allah untuk ukupan.

 Api itu tidak berasal dari tempat kudus. Demi menghindarkan dari kasus yang sama, Harun mendapatkan peringatan.

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved