Makan Bergizi Gratis
Polda Papua Bantah Gunakan Senjata Api saat Amankan Demo Tolak Makan Bergizi Gratis
Polda Papua membantah menggunakan senjata api (senpi) saat mengamankan aksi unjuk rasa penolakan program Makan Bergizi Gratis (MBG) berujung ricuh
TRIBUNJAMBI.COM, PAPUA - Polda Papua telah membantah menggunakan senjata api (senpi) saat mengamankan aksi unjuk rasa penolakan program Makan Bergizi Gratis (MBG) berujung ricuh di Yalimo, Papua.
Sebelumnya, aksi unjuk rasa penolakan program MBG berlangsung di Kabupaten Yalimo, Papua pada Senin (17/2/2025) kemarin.
Aksi tersebut berlangsung ricuh, sehingga terpaksa dibubarkan.
Disinyalir, terdapat peluru besi yang dilepaskan dalam tembakan saat membubarkan massa.
Terkait hal itu, Kabid Humas Polda Papua, Kombes Pol Ignatius Benny Ady Prabowo mengatakan isu adanya foto selongsong peluru itu merupakan rekayasa untuk menyudutkan pemerintah.
"Itu hoaks. Itu isu sengaja diangkat kelompok KNPB (Komite Nasional Papua Barat)/KKP untuk menyudutkan Polri (pemerintah)," ujarnya saat dikonfirmasi lewat pesan singkat, Selasa (18/2/2025), dilansir dari Tribunnews.
Dia mengaku memang dalam aksi tersebut sempat berujung ricuh dari peserta demonstrasi.
Kendati demikian, Benny memastikan tidak ada penggunaan senjata api oleh petugas dalam insiden itu.
"Polri membubarkan dengan gas air mata karena massa demo mereka anarkis melempar aparat dengan batu," ujarnya.
Sebelumnya, Solidaritas Pelajar West Papua (SPWP) di Papua Pegunungan menggelar aksi tolak program makan bergizi gratis (MBG) yang sama di Kabupaten Yalimo, Provinsi Papua Pegunungan pada Senin, (17/2/2025).
Aksi ini membuat aparat kepolisian terpaksa melepaskan tembakan sebanyak 12 kali.
Ketua Koordinator Lapangan (Korlap) Amilia Walilo saat memberikan keterangan kepada Tribun-Papua.com, Senin malam (17/2/2025) menjelaskan aksi dilakukan di beberapa titik di antaranya ujung Soba, ujung Pirip dan Pertengahan Ibu Kota Elelim.
Kronologi Versi Massa
Ketua Koordinator Lapangan (Korlap) Amilia Walilo saat memberikan keterangan kepada Tribun-Papua.com menjelaskan, aksi dilakukan di beberapa titik di antaranya ujung Soba, ujung Pirip dan Pertengahan Ibu Kota Elelim.
Awalnya massa dari tiga titik ini mulai bergerak sekitar pukul 07:00 pagi WIT dan aksi berjalan dengan aman terakomodasi oleh korlap di masing-masing titik.
Namun sekitar pukul 08.30 WIT, massa yang datang dari titik Pirip dan pertengahan Elelim, bertemu di pertigaan kota Elelim jalan Pirip, lalu mulai bergerak perlahan menuju kantor pendidikan.
Sementara massa yang datang dari titik Soba sudah berada di depan Kantor Bupati Yalimo.
Lebih lanjut, kata dia, massa aksi yang dari titik Pirip dan Elelim Kota, didatangi oleh Kapolres Yalimo bersama anggota dengan menggunakan mobil hilux hitam.
Di bagian belakang mobil, terdapat sekitar 10 anggota polisi.
"Kami bernegosiasi dengan Kapolres Yalimo, dan permintaan kapolres itu bahwa ia mau lewat jalanan yang dipadati oleh massa aksi tersebut, sehingga kami juga izinkan beliau lewat," katanya.
Namun sambung dia, pihak anggota polres yang berada di belakang hilux, memancing teman-teman pelajar yang sudah di dalam tali komando, sehingga terjadi kericuhan antara teman-teman pelajar Yalimo dan anggota Polres Yalimo.
Dia juga menjelaskan bahwa dalam kericuhan itu, anggota Polres Yalimo menembak menggunakan peluru sebanyak 12 butir peluru besi, namun massa aksi tidak ada yang terkena. Massa hanya terkena gas air mata.
"Sehingga saya sebagai korlap mengundurkan dan mengarahkan massa aksi pelajar di pertigaan jalan Pirip,"ujarnya.
Namun, Polda Papua menyebut pihaknya tidak menggunakan senjata api dalam mengamankan aksi unjuk rasa tersebut.
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Polisi Bantah Gunakan Senjata Api Saat Amankan Demo Tolak MBG di Papua
Baca juga: Masyarakat Aur Duri Jambi Tolak Stockpile: Silakan Bisnis, tapi Jangan Ganggu Hidup Masyarakat
Baca juga: Dukung Ketahanan Pangan, Pemkab Tebo Launching Kegiatan Penanaman Jagung
Baca juga: Tiga Warga Sarolangun Tertangkap usai Curi 2 Kerbau di Merangin, Dibawa Pakai Mobil Pikap
Proyek Percontohan SPPG Makan Bergisi Gratis Stop Sementara Buntut Ratusan Siswa Keracunan Makanan |
![]() |
---|
TERUNGKAP MBG di Bogor Terkontaminasi Salmonella-E Coli Penyebab Ratusan Siswa Keracunan |
![]() |
---|
214 Orang Diduga Keracunan Makanan Bergizi Gratis di Bogor, Pemerintah Tetapkan Status KLB |
![]() |
---|
Kapolda Jambi Resmikan Pembangunan Dapur Pemenuhan Makan Bergizi Gratis buat Anak dan Ibu Hamil |
![]() |
---|
Antusiasme Siswa SD 66 Jambi Nikmati Program Makan Bergizi Gratis, 'Enak Om' |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.