Preman Bercelana Loreng Ormas Bubarkan Latihan Marching Band Anak TK, Lesu Saat Ditangkap Polisi

Polisi telah menetapkan dua pria sebagai tersangka dalam kasus pembubaran paksa latihan marching band anak-anak TK di Pamulang, Tangerang Selatan.

Ist
DITANGKAP POLISI - Dua pelaku pemalakan dan pembubaran paksa rombongan latihan marching band anak TK di Tangerang Selatan. 

Selain itu, berdasarkan keterangan saksi, salah satu pelaku bahkan mengeluarkan pisau dan melontarkan kata-kata ancaman kepada orang-orang yang ada di lokasi.

Salah satu korban, berinisial BD, yang diancam dengan pisau, telah melaporkan kejadian ini ke polisi. 

BD menyatakan bahwa tindakan pelaku membuat para murid ketakutan dan menyebabkan kepanikan di lokasi.

"Anak-anak menangis dan ketakutan, para guru dan orang tua pun panik. Seharusnya mereka (pelaku) tidak melakukan tindakan seperti ini, apalagi di depan anak-anak kecil," ujar BD.

Baca juga: Viral Video 2 Preman Bercelana Ormas Loreng Orange Ganggu Guru TK Latihan Drumband di Tangsel

Pelaku Tinggal di Sekitar Lokasi

Dari hasil pemeriksaan lebih lanjut, diketahui bahwa kedua pelaku merupakan warga sekitar yang sering melakukan aksi pemalakan di wilayah tersebut. 

Polisi kini tengah menyelidiki apakah mereka pernah melakukan tindakan serupa di tempat lain.

"Kami masih mendalami apakah mereka sering melakukan aksi premanisme seperti ini di lokasi lain," tambah Dhady Arsya.

Dalam video yang beredar luas, terdengar suara seorang perempuan yang mencoba mengingatkan para pelaku bahwa di lokasi terdapat anak-anak. 

Namun, salah satu preman justru membalas dengan nada menantang, "Jagoan lu pada, lu hah?"

Tak lama setelah itu, kedua pelaku akhirnya meninggalkan tempat kejadian setelah tidak mendapatkan uang yang mereka minta.

Polisi mengimbau masyarakat agar segera melapor jika menemukan aksi premanisme serupa di wilayah mereka.

"Kami meminta masyarakat untuk tidak takut melapor. Tindakan premanisme seperti ini tidak boleh dibiarkan karena bisa meresahkan dan mengganggu ketertiban umum," tegas Dhady Arsya.

Sementara itu, pihak sekolah TK yang menjadi lokasi kejadian menyampaikan kekhawatiran atas insiden ini. 

Mereka berharap kejadian serupa tidak terulang kembali dan meminta pihak berwajib meningkatkan keamanan di sekitar lingkungan sekolah.

Halaman
123
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved