Polemik di Papua

Kata Polisi Soal Warga Sipil Ditemukan Tewas di Jalan yang Diduga Ulah KKB Papua, Pelaku Diburu

Polres Yahukimo hingga saat ini masih menyelidiki tewasnya La Jahari (52) yang diduga akibat ulah Kelompok Kriminal Bersenjata atau KKB Papua.

Editor: Darwin Sijabat
Ist
OLAH TKP DAN EVAKUASI: Polisi melakukan Olah TKP dan evakuasi seorang warga sipil bernama La Jahari (52) ditemukan tewas di Kabupaten Yahukimo, Papua Pegunungan, Kamis (30/1/2025). Saat ini polisi masih melakukan penyelidikan dan memburu pelaku. (ISTIMEWA) 

Update polemik di Papua, KKB Papua.

TRIBUNJAMBI.COM - Pihak kepolisian dari Polres Yahukimo hingga saat ini masih menyelidiki tewasnya La Jahari (52) yang diduga akibat ulah Kelompok Kriminal Bersenjata atau KKB Papua.

Korban ditemukan di Jalan Gunung, Distrik Dekai, Kabupaten Yahukimo, Papua Pegunungan.

Kapolres Yahukimo, AKBP Heru Hidayanto mengatakan korban ditemukan tergeletak dalam keadaan bersimbah darah di lokasi kejadian.

La Jahari ditemukan dalam kondisi meninggal dunia.

“Dari olah TKP tersebut, didapati identitas korban, yang dimana korban bernama La Jahari (51), beralamat di pemukiman jalur III Dekai Yahukimo,” ujarnya dalam rilis pers diterima Tribun-Papua.com, Jumat (31/1/2025).

Belakangan terungkap, korban bermaksud menawarkan barang jualannya ke kios-kios daerah jalan gunung.

Sesaat ditemukan, jenazah korban dievakuasi ke RSUD Yahukimo. 

“Hingga saat ini Satuan Reskrim Polres Yahukimo masih melakukan penyelidikan terkait kejadian tersebut untuk mengetahui motif pembunuhan itu,” kata AKBP Heru.

Adapun beberapa barang bukti yang ditemukan di TKP, yakni satu unit sepeda motor jenis Honda, satu buah topi berwarna Navy merek Vans, satu pasang sendal berwarna Navy bergaris Biru muda Merek Nikko.

Baca juga: 1 Warga Sipil Ditemukan Tewas dengan Luka Sajam di Yahukimo, KKB Papua Berulah Lagi?

Baca juga: KKB Papua Klaim Warga Sipil Tewas dengan Luka Sajam di Yahukimo Agen Intelijen Militer

Kemudian satu sendal berwarna hitam corak hijau merek Swallow, satu karton yang berisikan dua Bal Snack Kacang Sukro, dua Bal snack Vinalo, satu Bal cutton Bud Merek Kimo, lima Dus Pulpen merek Kingsman, serta dua Bal Softex merek Laurier.

Heru memastikan akan menindak tegas pelaku sekaligus mengungkap  motif dari aksi pembunuhan ini.

Sementara, polisi menduga korban dibunuh KKB Kodap XVI Yahukimo.

“Korban sementara disemayamkan di Masjid At-Taqwa Dekai. Untuk tempat maupun waktu pemakaman menunggu kesepakatan keluarga,” pungkas Kapolres.

Sebelumnya diberitakan, Kelompok Kriminal Bersenjata atau KKB Papua kembali berulah dengan melakukan tindakan kekerasan di Papua Pegunungan, Kamis (30/1/2025).

Peristiwa sadis yang terjadi sekitar pukul 1:40 WIT tepatnya di Jalan Gunung, Distrik Dekai, Kabupaten Yahukimo.

Korban kali ini merupakan seorang warga sipil  bernama La Jahari (52).

Korban mengalami penganiayaan dengan menggunakan senjata tajam oleh orang tak dikenal (OTK).

Informasi yang beredar bahwa pelaku penganiayaan tersebut yakni KKB Papua

Akibatnya, korban meninggal dunia di tempat kejadian.

Masyarakat yang mendapati informasi tersebut segera melaporkannya ke pos Satgas Operasi Damai Cartenz Pos Sekla dan Polres Yahukimo.

Aparat dengan cepat merespons laporan tersebut dan mendatangi lokasi kejadian untuk melakukan evakuasi korban ke RSUD Dekai Yahukimo.

Baca juga: Istri La Jahari Ungkap Suaminya Pamit Antar Barang Jualan Sebelum Ditemukan Tewas, Ulah KKB Papua

Selain mengevakuasi korban, aparat juga melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) untuk mengumpulkan bukti-bukti terkait kejadian tersebut.

Jenazah korban kemudian dibawa ke Masjid At-Taqwa untuk dimandikan sebelum akhirnya diserahkan kepada keluarga untuk dimakamkan.

Dilansir dari Tribun-Papua, hasil pemeriksaan, korban mengalami luka sabetan benda tajam pada wajah, tepatnya di mata sebelah kiri hingga hidung dengan panjang 15 cm.

Luka tersebut diduga menjadi penyebab utama kematian korban.

Pihak kepolisian menduga bahwa pelaku penganiayaan berat ini adalah kelompok Organisasi Papua Merdeka (OPM) Front Bersenjata Kodap XVI Yahukimo.

Dugaan ini menguat karena beberapa faktor, di antaranya termasuk lokasi kejadian yang sering menjadi basis kegiatan OPM.

Rencananya, jenazah La Jahari akan dimakamkan di Jalan Poros Logpon KM 6, Distrik Dekai, Kabupaten Yahukimo pada hari ini, Jumat (31/1/2025).

Kasus ini masih dalam penyelidikan lebih lanjut oleh pihak kepolisian.

Aparat keamanan juga terus berupaya untuk mengungkap identitas pelaku dan motif dari tindakan keji tersebut.

Jubir TPNPB: KKB Papua Bertanggungjawab

La Jahari (52), warga sipil yang ditemukan tewas dengan luka senjata tajam di Kabupaten Yahukimo, Papua Pegunungan disebut sebagai agen intelijen militer Indonesia.

Baca juga: Sosok Kapten Inf RA Fadillah, Pimpin Kompi B RPKAD Sisir Sungai Siak-Lubuk Jambi Tumpas PRRI di Riau

Pernyataan pertanggungjawaban atas kejadian itu disampaikan Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM) atau KKB Papua Kodap XVI Yahukimo.

Keterangan tersebut dikeluarkan manajemen markas pusat Komnas TPNPB OPB malului Juru Bicara, Sebby Sambom sebagaimana diterima Tribun Papua, Jumat (31/1/2025).

Dalam keterangan itu disebutkan Komandan Batalion Sisibia, Mayor Yosua Sobolim melaporkan kepada manajemen markas pusat Komnas TPNPB pada Jumat (31/1/2025) pukul 07.00 pagi bahwa TPNPB-OPM bertanggung jawab atas pembunuhan tersebut. 

Diketahui, pembunuhan terjadi pada Kamis (30/1/2025) sekitar pukul 05.30 WIT di Jalan Gunung, Kali Ponto Lamah, Distrik Dekai, Kabupaten Yahukimo, Papua Pegunungan.

Komandan Operasi Batalion Sisibia, Mayor Kempes Matuan, menjelaskan operasi sedang dilakukan di Yahukimo sejak pagi hingga sore hari.

Saat operasi, dua orang yang diduga mata-mata, satu berasal dari Papua dan satu lainnya dari Indonesia, terlihat berboncengan sepeda motor di Jalan Gunung.

"Pasukan kami langsung menghentikan mereka. Saat diinterogasi, agen intelijen asal non-Papua melakukan perlawanan, sehingga pasukan TPNPB langsung melakukan pembunuhan hingga tewas di tempat, dan seorang lainnya melarikan diri," kata Mayor Kempes Matuan.

Sementara, Panglima TPNPB Kodap XVI Yahukimo, Elkius Kobak, menyatakan siap bertanggung jawab atas kejadian ini.

Ia juga meminta aparat militer pemerintah Indonesia untuk tidak menangkap dan menembak warga sipil yang tidak bersalah.

Seluruh pasukan TPNPB Kodap XVI Yahukimo saat ini sedang melakukan operasi di wilayah perang setelah kejadian pembakaran mobil milik aparat militer pemerintah Indonesia di Yahukimo pada 28 Januari 2025.

"Disampaikan kepada semua pihak, terutama imigran Indonesia, untuk segera keluar dari Yahukimo karena Anda dicap sebagai agen intelijen Indonesia di daerah konflik bersenjata," tegas Elkius Kobak.

"Orang Papua yang dibayar untuk menjadi agen intelijen yang memasuki wilayah operasi TPNPB Kodap XVI Yahukimo akan kami eksekusi kapan saja dan di mana pun," imbuhnya.

Simak berita terbaru Tribunjambi.com di Google News

Baca juga: Bupati Tanjab Barat Hadiri Haul Imam Syafii bersama PBNU

Baca juga: OPD di Lingkup Pemprov Jambi Tanda Tangani Perjanjian Kinerja Tahun 2025

Baca juga: Istri La Jahari Ungkap Suaminya Pamit Antar Barang Jualan Sebelum Ditemukan Tewas, Ulah KKB Papua

Baca juga: BPBD Jambi Siapkan Bantuan untuk Korban Kebakaran di Sadu, Tanjab Timur

Artikel ini tayang di Tribun-Papua.com 

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved