Senyuman Damai dari Polwan Satgas Operasi Damai Cartenz di Pinggiran Kota Jayapura Papua

TRIBUNJAMBI.COM - Di tengah kesibukan masyarakat Jayapura Papua, kehadiran personel Satgas Operasi Damai Cartenz 2025 membawa suasana berbeda pada Selasa (28/1/2025). 

Sejumlah Polisi Wanita (Polwan) hadir dengan pesan kedamaian dan kasih, menciptakan momen yang menghangatkan hati.

Bripka Victor Merani dan Brigpol Ita Sombo Allo, dua personel Satgas Ops Damai Cartenz 2025, menyapa dengan ramah mama-mama Papua di pinggiran kota. 

Senyum hangat mereka disambut dengan antusias oleh masyarakat, terutama para mama-mama dan anak-anak. 

Dengan penuh keakraban, mereka berbincang, berbagi cerita, dan menciptakan suasana persahabatan yang erat.

Bagi masyarakat Papua, pertemuan ini bukan sekadar interaksi biasa. 

Ada harapan dan rasa nyaman yang tercipta dari pendekatan humanis ini. 

Baca juga: Respon Tokoh Papua Terkait Aktivis Finlandia Jadi Mediator Pedamaian dengan KKB: Tak Ada Salahnya

Baca juga: Presiden Prabowo Bakal Beri Amnesti ke KKB Papua, Komnas HAM: Bukan Penentu Tunggal Perdamaian

Seorang mama yang hadir, sambil tersenyum, mengungkapkan rasa bahagianya.

"Beta senang sekali, dorang datang ba sapa kita di sini. Rasa aman dan nyaman."

Kasatgas Humas Ops Damai Cartenz 2025, Kombes Pol Yusuf Sutejo, menegaskan bahwa operasi ini bertujuan menciptakan kedamaian dan keamanan di Papua.

"Ops Damai Cartenz-2025 hadir untuk damaikan Papua. Pesannya jelas: Papua harus aman dan damai agar pembangunan di segala bidang dapat berjalan dengan baik."

"Dengan itu, harapan pemerintah untuk mewujudkan Papua yang maju dan sejahtera dapat tercapai," ujar Kombes Pol. Yusuf Sutejo.

Melalui pendekatan persuasif dan humanis, Satgas Operasi Damai Cartenz 2025 berusaha membangun hubungan yang erat dengan masyarakat. 

Kehadiran mereka bukan hanya sebagai penjaga keamanan, tetapi juga sahabat yang membawa pesan perdamaian dan kesejahteraan. 

Baca juga: 1 Pentolan KKB Papua Serahkan Diri ke TNI dan Nyatakan Setia ke NKRI

Dengan langkah kecil ini, mereka berharap dapat membangun Papua yang lebih harmonis, di mana setiap orang merasa dihargai dan dilindungi.