Sejarah Kelenteng Hok Tek Sungai Maram Jambi: Dari Tempat Ibadah hingga Cagar Budaya

TRIBUNJAMBI.COM, Jambi – Kelenteng Hok Tek di Sungai Maram, Kota Jambi, dikenal sebagai kelenteng pertama dan tertua di Jambi. 

Lokasinya berada di Jalan Husni Thamrin, dekat Jembatan Sungai Maram, Kota Jambi.

Bangunan ini menjadi saksi bisu peradaban etnis Tionghoa di Jambi. 

Dengan ukuran sekitar 8x6 meter, kelenteng ini dikelilingi pagar besi dan dihiasi ornamen khas Tiongkok.

Atapnya berbentuk jurai dan pelana (hsuan shan), sementara ruang utamanya berbentuk pelana dengan dinding tembok (ngang shan). 

Di puncaknya terdapat simbol naga bermahkota, bertanduk, dan bertaring.

Lukisan di dinding kiri, kanan, dan atas pintu masuk menggambarkan kisah klasik, termasuk peristiwa Sam Kok dan cerita seorang ibu menyelamatkan bayinya dari serangan perusuh.

Sejarah Kelenteng Hok Tek

Menurut data Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) V Jambi, Kelenteng Hok Tek resmi diakui sebagai cagar budaya sejak 2010. 

Berdasarkan papan penanggalan di bangunan, kelenteng ini dibangun pada 2489 Imlek atau 1838 Masehi.

Pada masa penjajahan Belanda, kelenteng ini pernah digunakan sebagai tempat persembunyian senjata oleh para pejuang rakyat Jambi.

Bangunan ini mengalami renovasi pada 1931, 1970, dan beberapa tahun terakhir, hingga tampilannya seperti saat ini. 

Namun, sejak 1984, Kelenteng Hok Tek tidak lagi digunakan untuk peribadatan umat Khonghucu. 

Aktivitas ritual dipindahkan ke Kelenteng Siu San Teng di Kampung Manggis, Kota Jambi.

Kondisi Saat Ini