Polemik di Papua

KKB Papua Tuduh TNI-Polri Lakukan Pengeboman, Satgas: Hoaks, Itu Video Dokumentasi Kebakaran 2021

Satgas Operasi Damai Cartenz 2025 membantah KKB Papua yang menyebutkan TNI-Polri melakukan pengeboman hingga menyebabkan sejumlah bangunan terbakar.

Editor: Darwin Sijabat
Ist/ Kolase Tribun Jambi
Satgas Operasi Damai Cartenz 2025 membantah KKB Papua yang menyebutkan TNI-Polri melakukan pengeboman hingga menyebabkan sejumlah bangunan terbakar. 

KKB Papua dan polemik di Papua.

TRIBUNJAMBI.COM - Satgas Operasi Damai Cartenz 2025 membantah KKB Papua yang menyebutkan TNI-Polri melakukan pengeboman hingga menyebabkan sejumlah bangunan terbakar.

Adapun video yang disebarkan kelompok separatis tersebut merupakan dokumentasi kebakaran yang terjadi pada 2021 silam.

Satgas menyebutkan beredarnya video tersebut di sosial media sebagai upaya propaganda dan mencari perhatian publik.

Kepala Operasi Satuan Tugas Damai Cartenz-2025, Brigadir Jenderal Polisi Faizal Ramadhani menegaskan video yang beredar itu adalah hoaks.

“Video yang beredar tersebut sebenarnya adalah dokumentasi kebakaran puskesmas di Distrik Kiwirok, Kabupaten Pegunungan Bintang, pada tahun 2021," ujarnya dalam keterangan yang diterima Kompas.com, Minggu (26/1/2025). 

Faizal juga mengungkapkan pelaku kebakaran yang ada dalam video itu merupakan KKB Papua.

"Kebakaran itu dilakukan oleh KKB Papua, tetapi videonya telah diedit dan dinarasikan seolah-olah akibat bom yang dijatuhkan oleh TNI-Polri," tegasnya.

Menurutnya, KKB Papua berusaha membangun narasi bahwa mereka melawan pemerintah menggunakan alat perang tradisional.

Namun, fakta di lapangan menunjukkan sebaliknya.

Baca juga: Presiden Prabowo Bakal Beri Amnesti ke KKB Papua, Komnas HAM: Bukan Penentu Tunggal Perdamaian

Baca juga: Komnas HAM Dukung Presiden Prabowo Beri Amnesti dan Abolisi ke KKB: Resolusi Konflik di Papua

KKB Papua justru menggunakan senjata api untuk melakukan penembakan terhadap aparat keamanan dan masyarakat sipil. 

"KKB juga terlibat dalam tindakan kriminal lain, seperti pemerkosaan, pembakaran fasilitas publik, dan aksi kekerasan lainnya," tambahnya.

Brigjen Pol Faizal menekankan bahwa tindakan kriminal KKB tidak hanya terbatas pada aksi kekerasan. 

Pada tahun 2021, KKB dilaporkan melakukan pemerkosaan terhadap tenaga kesehatan. 

"Tindakan ini dinilai sebagai kejahatan tidak berperikemanusiaan yang melanggar hak asasi manusia (HAM)," ujarnya. 

Kepolisian Republik Indonesia berkomitmen untuk terus mengungkap fakta-fakta di lapangan dan melawan segala bentuk propaganda yang dilakukan KKB.

Salah satu metode propaganda yang digunakan KKB Papua adalah melibatkan warga negara asing (WNA) dalam pembuatan video dokumenter palsu yang kemudian disebarkan melalui media sosial.

Polri mengungkapkan KKB Papua terus menyebarkan informasi palsu atau hoaks itu untuk menarik perhatian publik.

Klaim Rebut Senjata

Sebelumnya, Kelompok Kriminal Bersenjata atau KKB Papua mengklaim telah berhasil merebut senjata anggota.

Baca juga: Respon KKB Papua dan Pemerintah Soal Aktivis Finlandia Jadi Mediator: Anda akan Jadi Target

Tentu narasi itu langsung dibantah Kepolisian Republik Indonesia (Polri). 

Ditegaskan, kabar dua senjata api milik anggota Polri di Puncak Jaya, Papua Tengah itu tidak benar atau hoaks

Penegasan itu disampaikan Kepala Operasi Satuan Tugas (Satgas) Damai Cartenz, Brigadir Jenderal Polisi Faisal Ramadhani. 

Dia menyebutkan hoaks pencurian senjata itu sengaja dibuat untuk membuat kegaduhan di tengah masyarakat. 

"Polri menyatakan bahwa narasi yang beredar tersebut merupakan propaganda yang bertujuan menimbulkan keresahan di masyarakat," tegas Faisal Ramadhani dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Jumat (24/1/2025).  

Menurutnya, informasi yang disampaikan oleh KKB Papua itu tidak memiliki dasar fakta. 

Bahkan kata dia, itu hanya bertujuan memprovokasi aparat serta masyarakat.  

"Kami memastikan bahwa klaim pencurian senjata api oleh KKB ini adalah informasi yang tidak benar," katanya. 

Ia juga menyampaikan, Polri bersama TNI tetap fokus menjalankan operasi penegakan hukum di Papua untuk melindungi masyarakat dari ancaman kelompok bersenjata.  

 "Polri tidak akan terpengaruh oleh narasi-narasi yang dibuat untuk mengalihkan perhatian aparat keamanan," katanya.   

Pada Selasa (21/1/2025), terjadi penyerangan dan penembakan terhadap Bripka Anumerta Ronald Enok.  

Baca juga: Gugur Ditembak KKB Papua, Sosok Brigpol Ronald Dikenal Baik Hati, Dekat dengan Warga, Pengayom

Anggota Polres Puncak Jaya ini dinyatakan gugur di tempat kejadian setelah ditembak oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) pimpinan Bumiwalo Telenggen.

Simak berita terbaru Tribunjambi.com di Google News

Baca juga: Daftar Lengkap 6 Kepala Daerah di Daerah Istimewa Yogyakarta yang Dilantik 6 Februari

Baca juga: Baznas Tanjab Barat Targetkan Himpun Rp4,4 Miliar pada Tahun 2025

Baca juga: Peringati Isra Miraj Bersama Masyarakat, Pj Wali Kota Jambi : "Momentum untuk Pertebal Iman

Baca juga: Kronologi Zulkarnain Kabur dari Sel Tahanan Polres Muaro Jambi, Beri Kabar ke Warga, Polisi Buru

Artikel ini diolah dari Kompas.com

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved