Khazanah Islami
Kisah Nabi Yusuf: Pelajaran Kesabaran dan Keikhlasan
Cerita hidup Nabi Yusuf penuh hikmah dan pelajaran, terutama tentang kesabaran, keikhlasan, dan pengampunan.
Penulis: Heri Prihartono | Editor: Heri Prihartono
TRIBUNJAMBI.COM - Kisah Nabi Yusuf diabadikan dalam Al-Quran pada Surah Yusuf.
Cerita hidup Nabi Yusuf penuh hikmah dan pelajaran, terutama tentang kesabaran, keikhlasan, dan pengampunan.
Sosok Nabi Yusuf adalah putra Nabi Ya'qub, yang sangat disayangi ayahnya karena akhlaknya yang mulia. Namun, kasih sayang Nabi Ya'qub kepada Yusuf membuat saudara-saudaranya iri.
Suatu hari, Yusuf bermimpi melihat sebelas bintang, matahari, dan bulan bersujud kepadanya.
Ketika Yusuf menceritakan mimpi itu kepada ayahnya, Nabi Ya'qub meminta Yusuf untuk merahasiakannya, karena takut saudara-saudaranya akan semakin iri.
Saudara-saudara Yusuf merencanakan sesuatu yang buruk terhadapnya.
Mereka membawa Yusuf keluar dengan alasan ingin bermain, tetapi malah melemparkannya ke dalam sumur.
Kemudian, mereka pulang dan berkata kepada ayah mereka bahwa Yusuf telah dimakan serigala, sambil menunjukkan baju Yusuf yang dilumuri darah palsu.
Namun, di dalam sumur, Yusuf diselamatkan oleh sekelompok pedagang yang lewat.
Mereka menjual Yusuf sebagai budak ke Mesir, di mana dia dibeli oleh seorang pejabat istana bernama Al-Aziz.
Di Mesir, ketampanan dan kebaikan Nabi Yusuf membuat istri Al-Aziz terpesona.
Namun, ketika Yusuf menolak ajakan istri Al-Aziz untuk berbuat dosa, dia difitnah dan akhirnya dipenjara.
Meski berada di penjara, Yusuf tetap sabar dan tetap berbuat baik.
Di sana, dia dikenal karena kemampuannya menafsirkan mimpi.
Suatu hari, raja Mesir bermimpi tentang tujuh sapi gemuk yang dimakan oleh tujuh sapi kurus, serta tujuh tangkai gandum hijau dan tujuh tangkai gandum kering.
Yusuf diminta untuk menafsirkan mimpi itu, dan dengan izin Allah, Yusuf menjelaskan bahwa akan ada tujuh tahun masa subur diikuti oleh tujuh tahun masa paceklik.
Yusuf juga memberikan solusi bagaimana mengelola makanan selama masa sulit.
Karena kebijaksanaan dan kejujuran Yusuf, raja menjadikannya pemimpin yang mengurus persediaan pangan Mesir. Berkat kepemimpinannya, Mesir selamat dari bencana kelaparan.
Beberapa tahun kemudian, saudara-saudara Yusuf datang ke Mesir untuk meminta bantuan pangan. Mereka tidak menyadari bahwa Yusuf adalah pemimpin yang mereka temui.
Yusuf mengenali mereka, tetapi tidak langsung mengungkapkan jati dirinya.
Setelah beberapa pertemuan, Yusuf akhirnya mengungkapkan identitasnya. Saudara-saudaranya pun meminta maaf atas kesalahan mereka di masa lalu.
Nabi Yusuf memaafkan mereka dengan tulus dan berkata, “Hari ini tidak ada balasan dendam untuk kalian. Semoga Allah mengampuni kalian.
” Akhirnya, Nabi Yusuf mengajak keluarganya untuk tinggal bersamanya di Mesir.
Kisah Nabi Yusuf mengajarkan banyak hal tentang menghadapi ujian hidup dengan iman, sabar, dan ikhlas.
Beliau sabar menghadapi pengkhianatan saudara-saudaranya, fitnah, dan ujian di penjara.
Nabi Yusuf selalu percaya kepada Allah dan tetap berbuat baik meskipun diperlakukan tidak adil.
Beliau memaafkan saudara-saudaranya tanpa dendam dan menunjukkan kebijaksanaan dalam memimpin dan mengelola sumber daya.
Dari cerita ini, kita belajar bahwa Allah selalu bersama orang-orang yang bertakwa dan bersabar.
Baca juga: Dzikir Menyambut Ramadhan 2025 Lengkap Terjemahan
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.