Khazanah Islami

Kisah Nabi Zakaria: Doa yang Tak Pernah Putus dan Anugerah yang Dinanti

Artikel ini menerangkan sosok Nabi Zakaria AS yang kisahnya diabadikan dalam Alquran.

|
Penulis: Heri Prihartono | Editor: Heri Prihartono
Freepik.com
Artikel ini menerangkan sosok Nabi Zakaria AS yang kisahnya diabadikan dalam Alquran. 

TRIBUNJAMBI.COM - Artikel ini menerangkan sosok Nabi Zakaria AS yang kisahnya diabadikan dalam Alquran.

Beliau berasal dari kalangan Bani Israil dan dikenal sebagai sosok yang taat, penuh kasih sayang, dan gigih dalam berdakwah. 

Kisah hidupnya sarat akan pelajaran tentang kesabaran, keteguhan hati, dan kekuatan doa.

Nabi Zakaria menikah dengan seorang wanita salehah, namun hingga usia lanjut, mereka belum dikaruniai anak.

Hal ini menjadi ujian besar dalam hidupnya, mengingat Zakaria sangat ingin memiliki keturunan yang dapat melanjutkan dakwahnya dan menjaga ajaran Allah SWT di tengah kaumnya.

Dalam keheningan malam, Nabi Zakaria tak pernah lelah berdoa kepada Allah.

 Seperti yang tertulis dalam Surah Maryam ayat 4, ia berdoa, “Ya Tuhanku, sungguh tulang-tulangku telah melemah dan kepalaku telah dipenuhi uban, tetapi aku tidak pernah kecewa dalam berdoa kepada-Mu, ya Tuhanku.”

Doa ini mencerminkan ketawadhuan dan keyakinan penuh Zakaria kepada kekuasaan Allah.

Meskipun secara logika manusia peluangnya kecil karena usia beliau dan istrinya yang sudah tua, Nabi Zakaria tetap memohon dengan penuh harap.

Dalam Surah Ali Imran ayat 38, disebutkan pula doanya: “Ya Tuhanku, karuniakanlah kepadaku dari sisi-Mu seorang anak yang baik. Sesungguhnya Engkau Maha Mendengar doa.”

Keajaiban pun terjadi. Malaikat datang menyampaikan kabar gembira bahwa Allah akan mengaruniainya seorang anak laki-laki bernama Yahya, seorang anak yang saleh dan kelak menjadi nabi.

Nabi Zakaria terkejut sekaligus gembira mendengar kabar tersebut. Ia sempat bertanya, “Bagaimana mungkin aku akan mempunyai anak, padahal aku sudah sangat tua dan istriku pun seorang yang mandul?”

Namun, Allah menegaskan bahwa hal itu mudah bagi-Nya.

Anak yang dijanjikan Allah itu diberi nama Yahya, yang artinya "hidup". Nabi Yahya kelak menjadi nabi yang bijaksana, penuh kasih, dan sangat taat kepada Allah SWT.

Kisah Nabi Zakaria mengajarkan bahwa tidak ada yang mustahil bagi Allah. Doa yang dipanjatkan dengan ikhlas, disertai kesabaran dan keyakinan, akan dikabulkan oleh-Nya pada waktu yang terbaik.

Selain itu, kisah ini juga menjadi pengingat untuk senantiasa berharap kepada Allah dalam situasi apa pun.

Nabi Zakaria menjadi teladan dalam menghadapi ujian hidup, menunjukkan bahwa keajaiban bisa datang kepada siapa saja yang percaya pada rahmat Allah dan terus berusaha mendekatkan diri kepada-Nya.

Baca juga: Jadwal Imsak Ramadhan dan Buka Puasa Kabupaten Tebo 6 Maret 2025

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved