Genjatan Senjata Hamas dan Israel Terancam Batal, Ada Serangan di Gaza yang Tewaskan Puluhan Orang
Genjatan senjata Hamas dan Israel di Gaza terancam batal. Padahal rencananya genjatan senjata akan mulai digelar Minggu (19/1/2025) selama 6 pekan.
Genjatan senjata Hamas dan Israel
TRIBUNJAMBI.COM - Genjatan senjata Hamas dan Israel di Gaza terancam batal.
Padahal rencananya genjatan senjata akan mulai digelar Minggu (19/1/2025) selama 6 pekan.
Terkait genjatan senjata ini, terungkap kabinet Israel masih melakukan pemungutan suara pada Jumat (17/1/2025) soal genjatan senjata dan pembebasan sandera.
2 anggota kabinet menentang genjatan senata ini, yakni Menteri Keamanan Nasional sayap kanan Itamar Ben Gvir mengancam keluar dari pemerintahan jika setuju dengan kesepakatan genjatan senjata.
Sementara kantor Perdana Menteri (PM) Benjamin Netanyahu menuding Hamas mengingkari perjanjian perdamaian, meski Hamas menyangkal tudingan ini.
Jelang genjatan senjata, Hamas menyebut jika Israel maish memborbardir Gaza.
Baca juga: Hamas dan Israel Genjata Senjata 6 Minggu, Warga Gaza Menangis Bahagia
Baca juga: Siapa Sosok di Balik Kesepakatan Genjatan Senjata Gaza Palestina-Israel? Ini Profil Steve Wiktoff
Hamas mengklaim serang Israel itu menewaskan menewaskan sedikitnya 77 orang, dan 21 di antaranya adalah anak-anak dan 25 orang wanita.
Sayap bersenjata Hamas, Brigade Ezzedine al-Qassam, memperingatkan bahwa serangan Israel itu telah membahayakan nyawa para sandera sendiri.
Menurut Hamas mereka yang akan dibebaskan berdasarkan kesepakatan bisa tewas. "Dapat mengubah kebebasan mereka... menjadi tragedi," tegasnya.
Sebelumnya, warga Gaza sudah menyambut antusias genjatan senjata Hamas dan Israel.
Ini merupakan hal yang paling ditunggu setelah 15 bulan pertumpahan darah di Jalur Gaza.
Pada kesepakatan menguraikan gencatan senjata awal selama enam minggu dengan penarikan pasukan Israel secara bertahap dari Jalur Gaza.
Para sandera yang ditawan oleh Hamas akan dibebaskan sebagai ganti tahanan Palestina yang ditahan oleh Israel.
Baca juga: Hakim MK Ridwan Mansyur Diperiksa KPK Terkait Kasus Suap Eks Sekretaris MA Hasbi Hasan
Baca juga: Dilantik Jadi Seskab, Kenapa Mayor Teddy Masih Jadi Ajudan Presiden Prabowo?
Genjatan senjata ini dirayakan rakyat Palestina.
Suasana kegembiraan mendominasi jalan-jalan Deir al-Balah di tengah Jalur Gaza dan Khan Yunis di selatan Jalur Gaza.
Orang-orang yang bersuka ria meneriakkan, “Kami adalah anak-anak Muhammad Deif,” mengacu pada panglima Brigade Martir Izz al-Din al-Qassam, sayap militer gerakan Hamas.
Sebagian meneteskan air mata kebahagiaan sementara yang lain bersiul, bertepuk tangan, dan meneriakkan "Allahu Akbar".
Simak berita terbaru Tribunjambi.com di Google News
Baca juga: Hakim MK Ridwan Mansyur Diperiksa KPK Terkait Kasus Suap Eks Sekretaris MA Hasbi Hasan
Baca juga: Dilantik Jadi Seskab, Kenapa Mayor Teddy Masih Jadi Ajudan Presiden Prabowo?
Baca juga: Gempa Terkini di Sumbawa NTB, BMKG: Bermagnitudo 4.8
Hakim MK Ridwan Mansyur Diperiksa KPK Terkait Kasus Suap Eks Sekretaris MA Hasbi Hasan |
![]() |
---|
Dilantik Jadi Seskab, Kenapa Mayor Teddy Masih Jadi Ajudan Presiden Prabowo? |
![]() |
---|
Daftar Nama Pejabat Baru UIN STS Jambi yang Baru Dilantik Rektor Prof Kasful Anwar |
![]() |
---|
Daftar Tokoh Tionghoa Ahli Kuliner di Indonesia, dari Nilla Sari hingga William Wongso |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.