Berita Jambi
Al Haris soal Tambang Batu Bara Masih Eksis di Jambi: Mumpung Masih Laku
Gubernur Jambi, Al Haris angkat bicara mengenai angkutan batu bara di Provinsi Jambi yang sampai kini masih jadi polemik.
Penulis: Danang Noprianto | Editor: Mareza Sutan AJ
TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI - Gubernur Jambi, Al Haris angkat bicara mengenai angkutan batu bara di Provinsi Jambi yang sampai kini masih jadi polemik.
Polemik angkutan batu bara di Jambi masih sering terjadi, baik di tengah masyarakat maupun pada transportasinya. Namun, aktivitas pertambangan masih eksis dan terus berjalan dan beroperasi.
Hal ini terlihat dari pemenuhan kuota yang diberikan oleh Kementerian ESDM untuk Provinsi Jambi di tahun 2025.
Gubernur Jambi, Al Haris mengemukakan alasan tambang batu bara masih gencar beroperasi sampai saat ini.
Di antaranya, hasil pertambangan batu bara ini sebagai penunjang pendapatan daerah Provinsi Jambi maupun kabupaten/kota yang berskala besar. Kebutuhannya juga cukup tinggi karena dibutuhkan oleh dunia.
Namun di Jambi sendiri, kata Al Haris, masih terdapat kendala, yakni pembangunan jalan khusus batu bara yang terbilang cukup sulit diselesaikan oleh perusahaan.
“Ke depan, kalau ingin ekonomi Jambi tumbuh maka pilihan kita hanya: pertama. memaksimalkan batubara, angkutan serta penjelasannya; kedua, memaksimalkan sektor perkebunan,” kata Al Haris, beberapa waktu lalu.
“Intinya, kita ingin sesuatu tidak sia-sia, mumpung bahan ini masih laku, masih ada yang beli masih berguna, kecuali pemerintah sudah membuat kebijakan batubara nggak ada (tutup) apa boleh buat. Sekarang mumpung ini lagi dibutuhkan dunia, kita harus mencari solusi yang terbaik,” sambungannya.
Ia memastikan ke depan pemerintah akan berusaha tetap untuk memfasilitasi, mendorong perusahaan untuk membangun hauling batu bara.
“Maka karena itu, muncullah tiga perusahaan yang mencoba mendesain untuk membuat jalur batu bara itu,” ujarnya.
Lebih lanjut, Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Provinsi Jambi, John Eka Powa tidak menampik, salah satu pendapatan perekonomian Jambi berada pada sektor perkebunan dan pertambangan.
Namun, ia mengaku, dari tahun 2022, pendapatan dari kedua sektor tersebut mengalami penurunan dari kisaran 5,13 persen menjadi 4,01 persen untuk saat ini.
“Sekarang kami mau melakukan rapat teknis terkait itu dulu, karena apa hasil rapat gubernur dengan anggota DPR, DPD RI dan seluruh bupati dan walikota yang menjabat terpilih dua penggerak roda perekonomian kita ini, perkebunan dan sektor pertambangan,” jelasnya.
“Sesuai perintah pak gubernur kami diminta untuk berkorelasi teknis dengan Dirlantas, karo op dan lain-lain, dan ini belum kami lakukan karena masih menunggu hasil dari rapat jalan khusus,” tambahnya.
Untuk diketahui, APBD Provinsi Jambi sendiri di tahun 2025 mengalami penurunan dibanding tahun 2024 sekitar Rp 200 M. Adapun APBD Provinsi Jambi tahun 2024 yakni Rp 4,7 T, sementara APBD di tahun 2025 Rp 4,5 T. (Tribunjambi.com/Danang Noprianto)
Baca juga: Heboh Wisata Pondok Buluh Sarolangun Dituding Tempat Mesum, Kades Bicara dan Ancam Lapor Polisi
Baca juga: Update Kebakaran di Los Angeles: Korban Tewas jadi 16 Orang, Ratusan Penduduk Terdampak
Baca juga: Viral Kantor Gubernur Jambi Banyak Sampah setelah Konser NDX A.K.A, Beda dengan Jepang
Warga Dengar Suara Tawa dan Muntah Sebelum Temukan Pria di Drainase Sedalam 6 M di Telanaipura Jambi |
![]() |
---|
Seorang Pria Ditemukan di Dalam Drainase Sedalam 6 M di Dekat Polsek Telanaipura Jambi |
![]() |
---|
Jambi Kirim 25 Atlet ke Kejurnas Atletik 2025 di Surakarta |
![]() |
---|
Wisuda Bukan Akhir, Sekda Jambi Dorong Lulusan UNJA Siap Hadapi Tantangan |
![]() |
---|
Truk Solar Antri di SPBU Jambi, Pertamina Klaim Ketersediaan Biosolar Aman |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.