Berita Selebritis

Lolly Kabur dari Rumah Aman, Pihak Kementerian PPPA: Sudah Melewati Prosedur

Laura Meizani (LM), putri Nikita Mirzani, mengungkapkan alasan mengapa ia memilih kabur dari rumah aman tempat ia tinggal selama lima bulan terakhir. 

Penulis: Nurlailis | Editor: Nurlailis
ist
Kronologi Lolly Kabur dari Rumah Aman 

TRIBUNJAMBI.COM - Laura Meizani (LM), putri Nikita Mirzani, mengungkapkan alasan mengapa ia memilih kabur dari rumah aman tempat ia tinggal selama lima bulan terakhir. 

Dalam pengakuannya, Lolly mengungkapkan bahwa ia disatukan dengan orang-orang yang diduga mengalami gangguan jiwa (ODGJ) hingga pengidap HIV, yang membuatnya merasa tidak nyaman. 

Keputusan tersebut akhirnya membawa Lolly untuk keluar dari rumah aman dan mencari perlindungan ke pengacara Razman Arif Nasution.

Baca juga: Kronologi Lolly Kabur dari Rumah Aman, Dibawa Razman Arif Nasution ke Polres Metro Jakarta Selatan

Lolly mengaku tidak betah berada di tempat tersebut, di mana ia merasa berada dalam kondisi yang sangat tidak sesuai dengan harapannya. 

"Saya disatukan dengan orang-orang seperti Open BO, orang gila, dan yang punya HIV. Coba siapa yang mau tinggal di situ?" ungkapnya.

Menanggapi pengakuan tersebut, Atwirlany Ritonga, Pelaksana Tugas Asisten Deputi Layanan Anak Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kementerian PPPA), memberikan penjelasan mengenai pelayanan yang diberikan di rumah aman. 

Menurut Atwirlany, perlakuan terhadap setiap anak atau individu di rumah aman memang bisa berbeda-beda, tergantung pada kebutuhan masing-masing. 

"Treatment setiap anak atau individu itu berbeda. Jadi apa yang dilakukan oleh PPPA DKI Jakarta sudah, itu sudah melewati prosedur yang ada," ujarnya, dikutip dari YouTube Intens Investigasi (11/1/2025).

Baca juga: Pesan Haru Nikita Mirzani untuk Lolly: Ami Selalu Mendoakanmu

Atwirlany mengakui bahwa setiap proses dalam memberikan layanan perlindungan bagi anak memiliki tantangan tersendiri. 

Ia juga menyesalkan kejadian yang terjadi dengan Lolly, namun menegaskan bahwa ini merupakan tantangan bersama bagi semua pihak yang terlibat dalam layanan perlindungan anak. 

"Apa yang terjadi tadi malam (Kamis malam) tentu bukan harapan kita semua, sungguh disayangkan ini menjadi tantangan bagi kita semua untuk melanjutkan kebutuhan layanan," kata Atwirlany.

Lebih lanjut, Atwirlany menjelaskan bahwa Kementerian PPPA terus berkoordinasi dengan berbagai lembaga terkait untuk mencari solusi terbaik dalam menangani masalah ini. 

"Tentu menjadi atensi kami di Kementerian PPPA. Selama proses berjalan, tentu ada beberapa tantangan yang dihadapi. Kita tidak bisa mengukur performa bagus atau tidak, layak atau tidak, sesuai atau tidak, tentu ada tantangan dan hambatan yang dihadapi," ujarnya.

Baca juga: Emosi Fitri Salhuteru Lihat Perangai Nikita Mirzani, Lolly Kabur Niki Malah Rayakan Party: Tega

Selain itu, Atwirlany menambahkan bahwa koordinasi antara berbagai kementerian dan lembaga seperti Kemensos, KPAI, PPA, dan LPSK sudah dilakukan untuk memastikan tempat perlindungan bagi anak-anak yang membutuhkan bisa lebih aman dan layak. 

"Tantangan dan hambatan itu sudah kami diskusikan melihatkan beberapa kementerian lembaga. Jadi artinya tidak hanya UPT PPPA DKI sendiri yang bertanggung jawab atas hal ini, tapi juga lainnya, Kemensos, KPAI, PPA, kemudian LPSK, kita bersama-sama meluruskan bagaimana tempat yang layak untuk melindungi," tegasnya.

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved