Resep Praktis

7 Strategi Mengatasi Puasa yang Membuat Gemuk, Hindari Makanan Berlebih Saat Berbuka

Simak strategi puasa yang membuat gemuk menurut Ade Rai. Banyak orang melakukan over-compensation setelah puasa. 

Penulis: Nurlailis | Editor: Nurlailis
pixabay.com
7 Strategi Mengatasi Puasa yang Membuat Gemuk 

TRIBUNJAMBI.COM - Simak strategi puasa yang membuat gemuk menurut Ade Rai.

Meski puasa tidak mengkonsumsi makanan di siang hari, namun sebagian orang justru merasa lebih gemuk.

Praktisi kebugaran, Ade Rai memberikan strategi untuk mengatasi hal tersebut, dilansir dari YouTube Dunia Ade Rai.

Baca juga: 6 Tips Buka Puasa untuk Memaksimalkan Nutrisi, Pilih Karbohidrat Kompleks

Perlu diingat, puasa dalam konteks ini adalah puasa untuk tujuan kesehatan, bukan ibadah.

1. Menghindari Over-Compensation Setelah Puasa

Ade Rai menjelaskan bahwa banyak orang melakukan over-compensation setelah puasa

Ketika waktu berbuka tiba, kita sering kali "kalap" makan dan cenderung makan lebih banyak dari yang seharusnya. 

Hal ini terjadi karena perasaan ingin "membayar utang" setelah tidak makan seharian. 

Padahal, puasa seharusnya memberikan manfaat, dan jangan sampai manfaat tersebut hilang hanya karena kebiasaan makan berlebihan setelah berbuka. 

"Kebermanfaatan yang sudah kita raih, eh, begitu buka semuanya malah kita bayar," ungkap Ade Rai.

Baca juga: Begini Cara Mandi Wajib Sebelum Mengerjakan Puasa Rajab

2. Variasi Durasi Puasa

Puasa yang terlalu monoton bisa membuat tubuh beradaptasi dan akhirnya tidak lagi membakar lemak secara maksimal. 

Oleh karena itu, sangat disarankan untuk membuat variasi dalam durasi puasa

Misalnya, jika biasanya puasa 12 jam, cobalah untuk meningkatkan menjadi 14 jam, 16 jam, atau bahkan 24 jam. 

Dengan melakukan variasi durasi, tubuh tidak akan terbiasa dan terus membakar lemak sebagai sumber energi.

3. Coba Berhenti Puasa untuk Beberapa Waktu

Jika Anda merasa bahwa puasa Anda tidak memberikan hasil, Anda bisa mencoba berhenti puasa untuk beberapa hari. 

Fokuslah pada pola makan yang lebih teratur dan bersih. 

Ade Rai mengingatkan bahwa saat berbuka puasa, penting untuk memperhatikan apa yang kita makan. 

"Makan apa" berhubungan dengan pemilihan sumber makanan dan penyajiannya. 

Hindari makanan olahan dan lebih banyak konsumsi makanan alami yang berasal dari alam.

Baca juga: 5 Tips Puasa untuk Penderita Darah Tinggi, Tilawah Quran untuk Menenangkan Jiwa

4. Perhatikan Jenis Makanan yang Dikonsumsi Saat Berbuka

Saat berbuka puasa, sebaiknya Anda menghindari makanan yang tinggi olahan dan gula, seperti kue-kue, roti, atau mie. 

Makanan olahan ini sering kali mengandung banyak gula dan lemak yang dapat menyebabkan penambahan berat badan. 

Sebaliknya, fokuslah pada makanan yang lebih alami dan sehat.

5. Fokus Pada Kualitas Lemak

Ade Rai juga menekankan pentingnya memperhatikan jenis lemak yang dikonsumsi. 

Hindari lemak dari makanan yang melalui proses panjang atau olahan, seperti minyak goreng dari biji-bijian atau margarin. 

Lemak jahat dari makanan olahan ini dapat memengaruhi kesehatan dan penurunan berat badan Anda. 

Sebagai gantinya, pilihlah sumber lemak yang lebih sehat, seperti lemak alami dari alpukat, kacang-kacangan, atau ikan.

6. Coba Extended atau Prolonged Fasting

Salah satu strategi yang sangat bermanfaat adalah dengan mencoba extended fasting atau prolonged fasting. 

Ini berarti memperpanjang waktu puasa hingga 24 hingga 36 jam. 

"Ketika terjadi autofagi, bahkan teman-teman bisa push ke 24 jam atau bahkan ke 36 jam," ujar Ade Rai

Puasa lebih lama ini dapat merangsang proses pembakaran lemak yang lebih intens, dan memberikan manfaat kesehatan lainnya, termasuk meningkatkan daya tahan tubuh.

7. Cobalah Puasa 24 Jam Sesekali

Ade Rai juga menyarankan untuk mencoba puasa selama 24 jam, misalnya dengan metode dinner-to-dinner atau lunch-to-lunch. 

Ini artinya Anda akan makan malam hari ini, kemudian baru makan lagi makan malam atau makan siang keesokan harinya. 

Metode ini tidak hanya membantu dalam pembakaran lemak.

Tetapi juga memberikan manfaat dalam hal kontrol glukosa, mengatur mikrobiota usus, dan meningkatkan metabolisme tubuh.

Update berita Tribun Jambi di Google News

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved