Kecelakaan Maut di Tol Cipularang, Diduga Sopir Mengantuk: Dua Tewas, Puluhan Luka

TRIBUNJAMBI.COM, JAKARTA – Peristiwa kecelakaan bus pariwisata terjadi di Tol Cipularang KM 80, Purwakarta, Jawa Barat, Kamis (26/12/2024) dini hari, menewaskan dua orang dan melukai 57 lainnya.

Kecelakaan melibatkan bus pariwisata PO Qonita Trans dengan nomor polisi B 7363 NGA, yang mengangkut rombongan peziarah dari Pamijahan menuju Jakarta.

Menurut Senior Manager Representative Office 3 Jasamarga Metropolitan Tollroad Regional Division, Agni Mayvinna, dugaan sementara penyebab kecelakaan adalah sopir bus yang mengantuk.

"Berdasarkan keterangan petugas di lapangan, diduga pengemudi bus dalam kondisi mengantuk sehingga kurang antisipasi terhadap kendaraan di depannya," ujar Agni.

Insiden terjadi sekitar pukul 02.15 WIB, saat bus melaju dari Bandung menuju Jakarta. 

Bus tersebut menabrak bagian belakang sebuah dump truk pengangkut batu kerikil yang sedang melaju di jalur yang sama.

“Kendaraan bus melaju seperti biasa, tiba-tiba menabrak bagian belakang truk,” ungkap Kepala Induk PJR Tol Cipularang, Kompol Joko.

Akibat kecelakaan ini, dua orang tewas, yakni Sudarman, seorang ustaz yang memimpin rombongan, dan Maulana, kernet bus. 

Sementara itu, 57 penumpang lainnya mengalami luka-luka, baik ringan maupun berat, dan segera dilarikan ke RS Abdul Radjak Purwakarta.

Subahri, salah satu penumpang yang selamat, menceritakan bahwa mayoritas penumpang sedang tertidur saat kecelakaan terjadi.

"Sepertinya bus itu tidak tahu apakah akan menyalip atau tidak, tiba-tiba belok ke arah kiri entah karena tidak terkendali," ujarnya.

Subahri, warga Kecamatan Legok, Tangerang, menambahkan bahwa ia sering menggunakan layanan PO Qonita Trans dan tidak pernah mengalami kecelakaan sebelumnya.

Ia juga menyebutkan bahwa sopir dan kernet sempat beristirahat sebelum perjalanan dimulai.

Pihak kepolisian masih menyelidiki penyebab pasti kecelakaan, termasuk memeriksa kondisi sopir dan kendaraan. 

Sementara itu, ruas Tol Cipularang sempat mengalami kemacetan akibat proses evakuasi.